Hormon Penyebab Nafsu Makan Meningkat da

10 Hormon Penyebab Nafsu Makan
Meningkat dan Kondisi Yang Menyertai
Oktober 3, 2014 · by Dokter Indonesia · in sulit makan. ·
Homon tidak hanya memantau kehadiran lemak dalam tubuh, tetapi juga membantu
dalam kelancaran fungsi proses fisik harian. Dengan kata lain, berat badan seseorang
dipengaruhi oleh hormon di dalam tubuhnya. Hormon tertentu dapat menjadi
penyebab lambatnya kinerja metabolisme sekaligus mampu menambah berat badan
pada tubuh.

Penelitian menunjukkan suatu diet yang dilakukan setidaknya dalam setahun, kombinasi dari
perubahan hormon memberi sinyal kepada tubuh untuk memperlambat metabolisme
sekaligus meningkatkan nafsu makan. Hilangnya lemak tubuh mengurangi kadar hormon
yang diproduksi oleh sel lemak, yang biasa disebut leptin. Tubuh para pelaku diet melawan
penurunan berat badan jika hormon kenaikan berat badan lebih unggul. Orang yang
melakukan diet secara ekstrim akan mengalami nafsu makan yang lebih besar. Penelitian
tersebut membandingkan tingkat hormon pada orang-orang dengan berat badan rata-rata
dengan orang-orang gemuk (obesitas). Hasil menunjukkan bahwa 6 dari 9 hormon memiliki
kemungkinan besar untuk meningkatkan rasa lapar pada tubuh.

Pada beberapa kelainan, kondisi tubuh tertentu dan gangguan tubuh dapat mengganggu
keseimbangan beberapa hormon yang berdampak nafsu makan meningkat. Penelitian

mnunjukkan bahwa penderita alergi atau asma dapat mengganggu keseimbangan hormonal
yang dapat meningkatkan nafsu makan pada manusia.
Anak perempuan cenderung mengalami kenaikan berat badan setelah masa pubertas,
ataupun menopause pada wanita dewasa. Hal tersebut terjadi akibat hormon. Selama
pubertas / menopause, tingkat hormon pada wanita (hormon estrogen dan progesteron)
berfluktuasi secara ekstensif. Tak hanya itu, gaya hidup juga mempengaruhi di mana aktifitas
fisik yang kurang dapat memperlambat metabolisme.
Sedangkan pada pria, berat badan dan metabolisme memilki hubungan satu sama lain. Pria
memiliki sekitar 8 hormon yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Hormon yang
paling penting adalah testosterone. Hormon ini membentuk otot, volume dan kekuatan,
dengan meningkatkan metabolisme serta menurunkan lemak tubuh. Selain itu Hormon
Tiroksin (T4), juga membantu dalam meningkatkan metabolisme pada pria.
Memiliiki gen berbadan gemuk bukan berarti tidak dapat dikendalikan. Meski genetik sel-sel
lemak tidak dapat dengan mudah dipantau dengan diet, namun bukan berarti kegemukan
tidak dapat diatasi. Cukup jauhi aneka makanan yang diproses dan makanan sumber
karbohidrat sederhana seperti pasta putih, nasi putih dan roti putih. Makanan tersebut mampu
menambah jumlah insulin dalam tubuh yang mampu menyebabkan kenaikan berat badan.
Inilah 10 Hormon Sebagai Penyebab Nafsu Makan Meningkat
1. Leptin dan ghrelin Kedua hormon tersebut bisa dibilang sebagai hormon nafsu
makan. Sebab keduanya berperan dalam memberi pesan pada otak bahwa Anda

sedang lapar. Kurang tidur bisa memengaruhi kinerja hormon leptin, sehingga nafsu
makan biasanya akan sulit dikontrol dan membuat berat badan membengkak.
2. Serotonin Hormon gembira ini memiliki kontrol terhadap suasana hati dan ingatan.
Jumlahnya harus dijaga agar tetap seimbang sehingga berat badan mampu dikontrol.
Sebab kurang serotonin bisa memicu rasa cemas yang berujung pada stres.
3. Hormon pertumbuhan Fungsi utama hormon pertumbuhan adalah menstimulasi
pembentukan protein. Banyaknya protein yang terbentuk menentukan kekuatan otot,
tulang, tulang rawan serta tendon. Selain itu hormon pertumbuhan juga memegang
peran dalam aktivitas olahraga. Selain meningkatkan pembakaran lemak, hormon
tersebut juga membatasi metabolisme gula. Hasilnya, olahraga menjadi lebih efektif
dalam mengurangi timbunan lemak. Metabolisme gula yang menurun juga membuat
kadar gula darah lebih terkontrol, sehingga level energi tetap terjaga selama
berolahraga.
4. Hormon kehamilan Beberapa orang menyuntikkan hormon human chorionic
gonadotrophic (HCG) sebagai penunjang diet rendah lemak dan pembatasan yang
ekstrem terhadap karbohidrat. Penelitian membuktikan, cara ini tidak memberikan
manfaat karena hormon kehamilan tersebut tidak dapat menurunkan berat badan.
5. Cortisol Hormon yang satu ini bertanggung jawab atas pemicu stres yang dialami
tubuh. Seperti yang diketahui, stres bisa memicu peningkatan berat badan. Untuk


mengurangi kadar hormon cortisol, cobalah berolahraga secara teratur agar berat
badan juga bisa dikontrol.
6. Melatonin Tubuh memiliki hormon yang memberi ‘perintah’ bahwa Anda butuh
istirahat dan tidur, yaitu melatonin. Produksi hormon ini meningkat di ruangan yang
lebih gelap. Itulah sebab kenapa ketika tidur, lampu sebaiknya dimatikan. Kekurangan
hormon melatonin sering dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan kanker.
7. Oxytocin Hormon cinta atau oxytocin muncul saat tubuh bersentuhan dengan orang
yang Anda suka, bercinta, atau makan cokelat. Namun jika Anda sedang sakit hati,
jumlah oxytocin cenderung menurun dan hormon cortisol otomatis malah meningkat.
Sehingga tubuh pun berisiko mengalami kegemukan.
8. Tiroid Hormon tiroid memegang peranan penting dalam metabolisme yang
membakar lemak dan menyalurkan energi ke seluruh tubuh. Jika Anda stres, kurang
gizi, dan menderita inflamasi, hormon tiroid jumlahnya bisa menurun. Pada akhirnya,
tubuh berisiko mengalami peningkatan berat badan.
9. Estrogen dan progesteron Kedua hormon tersebut dimiliki wanita dan dihasilkan
oleh ovarium. Hormon estrogen dalam kadar tinggi terdapat dalam darah perempuan,
dan dapat membantu penguraian timbunan lemak. Selain itu, estrogen juga
meningkatkan metabolisme, menjaga mood dan juga mendongkrak libido.Kedar
estrogen akan menurun ketika perempuan mulai mendekati masa menopause.
Sedangkan pelepasan hormon tersebut dari ovarium meningkat saat berolahraga, dan

kadarnya dalam darah akan tetap tinggi hingga 4 jam setelah beristirahat.Estrogen dan
progesteron pun memengaruhi berat badan, entah itu menurunkan atau meningkatkan.
Maka dari itu menopause dan pubertas sering dikaitkan dengan berat badan dan
perubahan bentuk tubuh.
10. Testosteron Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki hormon ini. Testosteron
juga memberi pengaruh terhadap berat badan, karena fungsinya adalah menjaga
kekuatan otot yang memicu metabolisme dalam membakar lemak. Jika jumlahnya
menurun, berat badan bisa meningkat.
Hormon Yang menurunkan berat badan
Sebaliknya terdapat hormon yang dapat menurunkan berat badan, diantaranya adalah:


Hormon lain (Insulin, Epifrin, Tiroxin dan Endorfin) Hormon lain yang
membantu menurunkan berat badan adalah insulin, epifrin, tiroxin dan endorfin.
Semakin tinggi tingkat pelepasan hormon-hormon tersebut, dampaknya adalah
peningkatan intensitas serta durasi olahraga.