50
mengetahui bahwa barang milik Penanggung Jawab akan disita oleh pihak ketika atau terdapat tanda-tanda kepailitan, atau Penanggung Pajak akanmembubarkan
badan usahanya atau memindahtangankan perusahaan yang dimilikinya atau dikuasainya, maka jurusita pajak segera melakukan penagihan seketika dan
sekaligus dengan melaksanakan penyitaan terhadap sebagian besar barang milik Penanggung Pajak tersebut setelah Surat Paksa diberitahukan. Indikator tersebut
merupakan petunjuk yang kuat bahwa Penanggung Pajak berniat untuk mengurangi atau menjual memindahtangankan barang-barangnya sehingga tidak
ada lagi barang yang dapat disita.
H. Penyitaan
1. Pengertianpenyitaan Penyitaan adalah tindakan lanjut dari pelaksanaan penagihan dengan Surat
Paksa, apabila Pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2x24 jam dua kali dua puluh empat sesudah tanggal pemberitahuan dengan
pernyataan dan penyerahaan Surat Paksa kepada Wajib Pajak. Penyitaan dilakukan oleh Jurusita Pajak yang telah disumpah terlebih dahulu dan didampingi oleh 2
orang saksi penduduk Indonesia yang telah mencapai usia dua puluh satu tahun, dikenal oleh Jurusita Pajak dan dapat dipercaya. Tujuan penyitaan adalah
memperbolehkan jaminan pelunasan utang pajak dari Penanggung Pajak. Oleh karena itu, penyitaan dapat dilaksanakan terhadap semua barang Penanggung
Pajak, baik yang berada ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan Penanggung Pajak, atau ditempat lain sekalipun penguasanya berada ditangan
51
pihak lain. Prinsipnya penyitaan dilakukan terhadap sejumlah barang bergerak dan jika ternyata tidak cukupbarang bergerak menurut Surat Paksa dan biaya-biaya
penagihannya, maka dilanjutkan penyitaan terhadap barang-barang tidak bergerak. Namun apabila barang bergerak tidak memadai langsung dapat disita barang tidak
bergerak. Dalam hal ini pengertian penyitaan oleh Mardiasmoadalah tindakanJurusitaPajakuntukmenguasaibarangPenanggungPajak,
gunadijadikanjaminanuntukmelunasiutangpajakmenurutperaturanperundang- undangan.
2. Objeksita Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak yang berada
ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau ditemapat lain termasuk yang penguasaannya berada ditangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai
pelunasan utang tertentu yang dapat berupa: 1.
Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito berjangka, tabungan, saldo rekening Koran, giro, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu, obligasi, saham, atau surat berharga lainnya, piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan lain, dan atau
2. Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan.
I. PelaksanaanLelang
Dasar hukum pelaksanaan Lelang diatur pada peraturan pemerintah Nomor 136 Tahun 2000 tanggal 20 Desember 2000 Tentang Tata Cara Penjualan Barang
52
Sitaan yang dikecualikan dari penjualan secara lelang dalam rangka penagihan pajak dengan surat paksa.
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
A. AnalisaPerkembanganWajibPajak Yang MenunggakPajak