METODOLOGI PENELITIAN Peran auditor internal dalam pengembangan dan pemiliharaan sistem serta pengaruhnya terhadap keadilan sistem informasi

51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian ini adalah perbankan yang telah mengalami siklus hidup pengembangan sistem dan terdapat peranan auditor internal di dalamnya serta berlokasi di Jakarta untuk periode tahun 2008. Penelitian ini dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia Pusat, Bank Negara Indonesia Pusat, dan Bank Tabungan Negara Pusat dengan elemen populasi auditor internal bidang TSI. Ruang lingkup pembahasannya adalah peran auditor internal dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem serta pengaruhnya terhadap keandalan sistem informasi.

B. Metode Penentuan Sampel

Tidak terdapat metode penentuan sample dalam penelitian ini karena penelitian dilakukan terhadap seluruh elemen populasi. Jumlah elemen populasi yang di uji sebanyak 43 auditor internal bidang TSI yang terdiri dari 20 auditor pada BRI, 15 auditor pada BNI, dan 8 auditor pada BTN.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian 52 Indriantoro dan Supomo, 2002:147. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner. 2. Data Sekunder Indriantoro dan Supomo 2002:147 menyatakan bahwa data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber referensi yang diterbitkan untuk umum buku text books, artikel, jurnal ilmiah, dan lain-lain maupun referensi yang tidak diterbitkan untuk umum skripsi, tesis.

D. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif sehingga pengujian yang dilakukan antara lain: 1. Uji Validitas Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur Indriantoro dan Supomo, 2002:181. Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat, akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pengkorelasian skor item dengan skor total. Bila korelasi diantara skor item dengan skor total menghasilkan korelasi yang rendah, maka item akan dikatakan gugur atau akan 53 dimodifikasikan, sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor tinggi maka item tersebut akan digunakan. Rumus yang digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu: − − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy xy r = Angka indeks Korelasi Product Moment N = Jumlah sampel XY = Jumlah asli perkalian antara X dan Y X = Jumlah seluruh skor X Y = Jumlah seluruh skor Y 2. Uji Reliabilitas Menurut Indriantor dan Supomo 2002 konsep realibilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner menunjukkan tingkat ketetapan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi instrument tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu. Untuk menguji tingkat reliabilitas dalam penelitian ini, digunakan teknik uji cronbach’s alpha. { } t b r σ σ κ − − Κ = 1 1 r = Reliabilitas K = Banyak pertanyaan b σ = Varians butir t σ = Varians total 64 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur yang bertujuan untuk menentukan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terikat. Bentuk diagram dari analisis ini ditentukan oleh proporsi teoritis yang berasal dari kerangka pemikiran atau pada permasalahan yang dianalisis. Dalam hal ini dapat digambarkan dalam hubungan seperti di bawah ini: Gambar.3.1 Model Analisis Jalur Sumber: Ghozali 2005:160 Sehingga persamaan untuk analisis regresi yang digunakan ialah : ε ρ ρ + + = 2 1 yx yx Y Dimana : Y = Keandalan sistem informasi 1 yx ρ = Derajat pengaruh relatif langsung 1 x ke Y 1 x = Peran Auditor Internal dalam pengembangan sistem 2 yx ρ = Derajat pengaruh relatif langsung 2 x ke Y 2 x = Peran Auditor Internal dalam pemeliharaan sistem ε = Variabel error ketidaknormalan

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti Indriantoro dan Supomo, 2002:69. Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi: X 1 yx 1 ε 2 Y x 1 x 2 X 2 yx 2 ε 1 65 1. Variabel Independen, yaitu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini: a Peran auditor internal dalam pengembangan sistem X 1 , di mana auditor internal berperan dalam setiap tahapan pengembangan sebagai nara sumber untuk aspek pengendalian, khususnya mengenai standar pengamanan yang diperlukan. b Peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem X 2 , di mana auditor internal berperan mengaudit sistem untuk menentukan bahwa integritas aplikasi sistem masih sesuai atau tidak. 2. Variabel Dependen, yaitu variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keandalan sistem informasi Y. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Dengan skala ini, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang digunakan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan dengan gradasi dari sangat setuju skor 5, setuju skor 4, netral skor 3, tidak setuju skor 2, dan sangat tidak setuju skor 1 Sugiono, 2004. Tabel 3.1 Operasional Variabel untuk Peran Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem Variabel Sub Variabel Indikator 1. Perencanaan sistem 1. Pemeriksaan perencanaan 2. Pengendalian biaya 3. Risiko pembuatan sistem Peran auditor internal dalam pengembangan sistem variabel independen sumber: Hall dan Singleton, 2007 2. Analisis sistem 4. Usulan kebutuhan sistem 66 5. Penentuan fitur 3. Desain konseptual sistem 6. Usulan desain 7. Usulan fitur 4. Evaluasi dan pemilihan sistem 8. Penghitungan manfaat biaya 9. Penggunaan tingkat bunga 10. Pelaporan biaya 11. Penggunaan umur hidup 12. Nilai finansial dari manfaat tidak berwujud 5. Desain terperinci 13. Kelompok penjamin mutu 14. Simulasi sistem 6. Pemrograman dan pengujian sistem 15. Verifikasi personil pengujian 16. Verifikasi proyek pengujian 7. Implementasi sistem 17. Menyediakan keahlian teknis 18. Menspesifikasi standar dokumentasi 19. Menverifikasi kecukupan pengendalian Tabel 3.2 Operasional Variabel untuk Peran Auditor Internal dalam Pemeliharaan Sistem Variabel Sub Variabel Indikator Peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem variabel independen sumber: Hall dan Singleton, 2007 1. Perpustakaan program sumber SPL 2. Prosedur pemeliharaan 3. Aplikasi bebas dari kesalahan material 4. Perpustakaan program terlindungi Tabel 3.3 Operasional Variabel untuk Keandalan Sistem Informasi Variabel Sub Variabel Indikator Keandalan sistem 1. Ketersediaan 1. Pengoperasian sistem 67 tercantum dalam perjanjian 2. Penggunaan sistem tercantum dalam perjanjian 2. Keamanan 3. Terlindung dari akses fisik 4. Terlindung dari logis 5. Dapat diubah 6. Tidak mempengaruhi fungsi 7. Tidak mempengaruhi integritas 3. Dapat dipelihara 8. Otorisasi dalam perubahan 9. Perubahan telah teruji 10. Sumber daya manusia informasi variabel dependen sumber: Romney dan Steinbart, 2004 4. Integritas 11. Kelengkapan 12. Keakuratan 13. Ketepatan waktu 14. Otorisasi 15. Kesesuaian fungsi 16. Bebas dari manipulasi 68

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN