2.6 Aspek-aspek citra wanita
Citra  tentang  unsur  tokoh  wanita  yang  ditimbulkan  oleh  unsur-unsur linguistik  yang  digunakan  dapat  dibagi  menjadi  dua  aspek,  yaitu  aspek  fisik  dan
aspek psikis. 1  Citra  wanita  yang  menyangkut  aspek  fisik  diterangkan  oleh  Sugihastuti
2000:87  ―Secara  fisis,  wanita  dewasa  merupakan  sosok  individu  hasil bentukan  proses  biologis  dari  bayi  perempuan,  yang  dalam  perjalanan
usianya  mencapai  taraf  dewasa.  Dalam  aspek  fisis  ini  wanita  mengalami hal-hal  khas  yang
tidak  dialami  oleh  pria.‖  Meliputi  pada  persoalan pandangan  atau  bayangan  yang  dapat  membangkitkan  rasa  tertentu  bagi
unsur  tokoh  yang  memandangnya.  Kata  fisis  yang  memiliki  arti berhubungan  dengan  badan  atau  jasmani  akan  diganti  menggunakan  kata
fisik agar lebih baku. 2  Citra  wanita  yang  menyangkut  aspek  psikis,  Sugihastuti  2000:95
menjelaskan  bahwa  ―Ditinjau  dari  aspek  psikisnya,  wanita  juga  makhluk psikologis, makhluk yang berfikir, berperasaan, dan beraspirasi.‖ Minderop
2011:39  menjelaskan  klasifikasi  emosi  dasar  manusia  dibagi  ke  dalam beberapa  golongan,  diantaranya  kegembiraan,  kemarahan,  ketakutan,
kesedihan, rasa bersaah dan cinta.
2.7 Wanita Jawa
Handayani  2011:51  mengatakan  bahwa  ―Sebagai  makhluk  alam,  manusia merupakan  makhluk  jasmani,  ia  memiliki  dimensi  lahir.  Kita  mengerti  orang  lain
pertama-tama melalui dimensi lahirnya. Akan tetapi, di belakang dimensi lahirnya itu terselubunglah  segi  batinnya‖.  Ada  dua  unsur  yang  membentuk  manusia,  jasmani
dan  rohani.  Jasmani  yang  bisa  kita  lihat  dengan  mata,  dan  rohani  yang  bisa  kita ketahui  jika  sudah  melakukan  interaksi.  Dalam  kaitannya  dengan  dunia  lahir  ini,
Mulder dalam Handayani, 2011:52 menjelaskan bahwa inti penting dari kehidupan
Jawa  adalah  kebatinan,  yaitu  mengembangkan  kahidupan  batin  dan  diri  yang terdalam dari seseorang.
Dalam  pemahaman  masyarakat  Jawa,  ada  istilah  bahwa  wanita  sebagai  istri adalah  konco  wingking  teman  belakang  dan  garwo  atau  sigarane  nyowo  belahan
jiwa.  Wanita  juga  harus  memiliki  sifat  sabar,  sumarah,  dan  sumeleh.  Handayani 2011:131 mengatakan bahwa ―Wanita Jawa dapat menerima segala situasi bahkan
yang  terpahit  sekalipun.  Mereka  paling  pintar  memendam  penderitaan  dan memaknainya. Mereka kuat dan tahan menderita‖.
Dalam  penelitian  ini,  tokoh  gadis  pantai  yang  diteliti  adalah  wanita  Jawa, yang berasal dari keresidenan Jepara Rembang, berarti masih masuk di provinsi Jawa
Tengah,  oleh  karena  itu,  berdasarkan  penjelasan  mengenai  wanita  Jawa  di  atas, meneliti  wanita  Jawa  perlu  dilakukan  dari  dua  aspek,  yakni  fisik  dan  batin.  Istilah
yang digunakan dalam penelitian ini fisik dan psikis.
2.8  Pemanfaatan Citra Wanita Sebagai Materi Pembelajaran Sastra di SMA