Rataan Jumlah Telur Pengaruh Kadar Air Tembakau Terhadap Perkembangan Lasioderma serricorne F (Coleoptera; Anobiidae ) Di Laboratorium

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh kadar air terhadap jumlah telur, larva, pupa dan imago L. serricorne

1. Rataan Jumlah Telur

Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian di peroleh data bahwa perlakuan yang di apliksikan pada imago L. serricorne memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah telur yang dihasilkan imago L.serricorne. Untuk dapat menentukan perlakuan mana yang memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah telur pada uji BNT. Hal ini dapat dilihat pada tabel: Tabel 1. Rataan Jumlah Telur Pada Pengamatan 1 - 11, 2 Minggu Setelah Aplikasi Perlakuan Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 T 1 7,00D 9,00D 9,33D 11,50D 14,17D 16,17D 16,17 17,33D 17,33D 11,33D 11,33D T 2 9,67C 11,17C 10,83C 13,83C 16,67C 18,83C 18,83C 19,67C 19,67C 14,83C 14,83C T 3 10,50B 13,00B 13,33B 16,33B 18,67B 21,33B 21,83B 22,50B 22,50B 16,33B 16,33B T 4 13,50A 14,33A 16,00A 19,00A 20,83A 23,50A 23,50A 24,50A 24,50A 19,17A 19,17A Keterangan: Angka Yang Diikuti Oleh Huruf Yang Sama Pada Kolom Yang Sama Tidak Berbeda nyata Pada Uji Beda Nyata Terkecil Taraf 1 Dari tabel 1. dapat dilihat bahwa pada pengamatan pertama perlakuan T1 berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya masing-masing besar T1 7,00; T29,67; T3 10,50; T4 13,50. Jumlah telur pada perlakuan T1 lebih sedikit bila dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena kadar air pada perlakuan T1 lebih rendah dari pada perlakuan yang lainnya karena kadar air yang tinggi diduga menaikan kandungan protein dan menurunkan tingkat asam amino esensial sehingga menyebabkan hama betina lebih banyak menghasilkan telur. Hal ini sesuai dengan literatur Slansky and Rodriguez,1987 yang menyatakan kadar air yang tinggi diduga menaikan kandungan protein dan menurunkan tingkat asam amino esensial sehingga menyebabkan hama betina lebih banyak menghasilkan telur. 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pengamatan Ju m lah t el u r T1 T2 T3 T4 Gambar 1: Grafik Jumlah Telur Pada Pengamatan I-XI Dari Grafik dapat dilihat bahwa rataan jumlah telur tertinggi terdapat pada pengamatan minggu ke-8 dan 9 pada perlakuan T4 KA 19 hal ini disebabkan karena pada pengamatan yang ke-8 dan 9 imago betina menghasilkan jumlah telur yang lebih banyak dan terendah terdapat pada pengamatan minggu yang ke- 1 dan ke 2, hal ini disebabkan karena kemampuan imago betina menghasilkan telur dalam jumlah yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena imago betina menghasilkan jumlah telur yang lebih sedikit pada proses peneluran yang pertama dan pada peneluran berikutnya menghasilkan jumlah telur lebih banyak. Hal ini sesuai dengan literatur Jurgen and Warner 1985 yang menyatakan bahwa jumlah telur yang dihasilkan imago betina pada peneluran yang pertama lebih sedikit dibandingkan dengan peneluran berikutnya.

2. Rataan Jumlah Larva