Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan
pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri.
Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :
1. Menurut ilmu ekonomi
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan
yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu
periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang
dikonsumsi. Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan
perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada awal periode, dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Secara garis besar
pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.
2. Menurut ilmu akuntansi
Banyak konsep pendapatan didefenisikan dari berbagai literatur akuntansi dan teori akuntansi, Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau
Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan, Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh
perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow. Dari kutipan di atas, dapat dilihat bahwa ada dua penggolongan mengenai
pendapatan, yaitu penggolongan secara luas dan secara sempit. Pendapatan secara luas menitikberatkan kepada keseluruhan kegiatan perusahaan yang menghasilkan
kenaikan aktiva atau berkurangnya hutang dan dapat merubah modal pemiliknya. Keseluruhan kegiatan perusahaan itu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan lain
di luar kegiatan utama. Pemfokusan kegiatan perusahaan terhadap kegiatan utama yang berakibat
kepada kenaikan aktiva atau pengurangan hutang dan yang dapat merubah modal tersebut pendapatan dalam arti sempit.
Dilihat dari arti sempit, untuk kenaikan ekuitas yang berasal dari transaksi periferal atau insidental pada suatu entitas dan semua transaksi lain dan kejadian
serta situasi lain yang mempekerjakan entitias kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik disebut keuntungan. .
Sedangkan Granof dan Belll mendefinisikan keuntungan sebagai berikut : Gains are increases in net assets from transactions that are not typical of firm
day-to-day transaction. Istilah pendapatan umumnya merupakan penghasilan perusahaan yang
didapat dari aktivitas perusahaan yang berasal dari penjualan barang- barang dan jasa- jasa yang diperoleh dari operasi normal perusahaan. Bagi perusahaan
Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
industri dan perusahaan dagang, pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangan.
Menurut Henry Simamora 2000 :24 defenisi pendapatan adalah sebagai berikut: “Pendapatan revenue adalah kenaikan aktiva perusahaan atau penurunan
kewajiban perusahaan atau kombinasi dari keduanya selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang-barang, penyerahan jasa. Pada intinya,
pendapatan merupakan arus masuk sumberdaya yang berasal dari kegiatan usaha perusahaan umumnya diakibatkan oleh penyelesaian pertukaran ekonomi”.
Berdasarkan kutipan diatas dapat dipahami bahwa pendapatan merupakan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan selama periode tertentu
atau arus masuk sumber daya yang berasal dari kegiatan ekonomi perusahaan seperti pengiriman barang-barang dan penyerahan jasa.
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23; Jakarta; 1995 menyebutkan “Pendapatan adalah peningkatan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”. Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban dapat berasal dari
penyerahan atau jasa atau aktivitas lainnya dalam suatu periode. Tidak termasuk dalam pengertian pendapatan adalah peningkatan aktiva perusahaan yang
disebabkan pembelian aktiva, investasi pemilik, pinjaman atau koreksi laba rugi peruode lalu, panignkatan juumlah aktiva dapat berbentuk diterimanya uang tunai,
timbulnya piutang atau aktiva lainnya. Pendapatan yang berasal dari kegiatan
Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
utama perusahaan disebut pendapatan usaha operating revenue. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan diluar kegiatan utama disebut pendapatan lain-lain
other revenue other income. Menurut Soemarso 2003 : 230 pendapatan dikelompokkan menjadi :
“pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan disebut pendapatan usaha operating revenue. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan diluar
kegiatan utama disebut pendapatan lain-lain other revenue atau other income”. Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan 2004 : SAK No. 23 Paragraf 01
pendapatan yang timbul ari transaksi dan peristiwa ekonomi adalah sebagai berikut:
a penjualan barang
b penjualan jasa; dan
c penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak yang menghasilkan
bunga, royalti dan deviden. Menurut Sadeli 2002 : 24 menyatakan penghasilan menurut sumbernya
dibedakan atas: 1. Usaha pokok hasil penjualan barang atau jasa
2. Usaha sampingan misalnya : sewa, deviden, bunga deposit, dan komisi. Dari timbulnya pendapatan itu, dapt disimpulkan bahwa sumber pendapatan
meliputi semua hasil proses yang diperoleh dari bisnis dan investasi. Pada umumnya sumber dan jenis pendapatan yang diperoleh perusahaan dapat
dikelompokkan atas:
Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
1. Operating revenue pendapatan operasional Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari penjualan
barang dagangan produksi atau jasa dalam periode akuntansi tertentu dalam rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan dan
berhubungan secara langsung dengan usaha operasi pokok perusahaan yang bersangkutan. Pendapatan ini sifatnya normal sesuai dengan tujuan dan usaha
perusahaan dan secara berulang-ulang selama perusahaan melangsungkan kegiatannya. Pendapatan operasi ini dipengaruhi oleh jenis-jenis usaha
perusahaan.
2. Non operating revenue pendapatan non operasi Pendapatan nonoperasi diperoleh perusahaan dalam periode tertentu akan
tetapi bukan diperoleh dari operasi perusahaan yang utama atau bukan merupakan tujuan dari usaha perusahaan. Pendapatan ini bersifat insidental atau yang tidak
secara langsung berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan non operasional revenue and gains, pendapatan ini juga diterima perusahaan tidak
secara kontiniu namun menunjang pendapatan operasional perusahaan. Adapun jenis dari pendapatan non operasional dapat dibedakan sebagai
berikut: a
Pendapatan yang diterima dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan yang lain oleh pihak lain. Contoh : pendapatan sewa, bunga
royaltidan lain-lain.
Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.
USU Repository © 2009
b Pendapatan yang diterima dari penjualan aktiva perusahaan diluar dari
barang dagangan atau hasil produksi. Contoh : penjualan aktiva terwujud, surat-surat berharga dan lain-lain.
Penyajian untuk pendapatan yang berasal dari luar operasi pokok perusahaan dalam laporan penghitungan laba-rugi ditempatakan pada bagian luar
perusahaan atau kelompok tersendiri yang disebut dengan pendapatan dan laba diluar perusahaan. Pendaptan ini biasa disebut dengan nama pos luar biasa.
Pendapatan luar biasa adalah pendapatan yang diperoleh dan diterima oleh perusahaan yang sifatnya luar baisa baik dari segi kejadiannya maupun jumlahnya
sebagai komponen pendapatan yang terpisah. Pendapatan merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan atas
penjualan barang atau penyerahan jasa yang dilakukan. Ia merupakan kenaikan bruto terhadap modal. Disebut “kenaikan bruto” karena pertambahan modal yang
diakibatkan oleh kegiatan usaha tidak sejumlah yang dibebankan kepada langganan.
B. Karakteristik Pendapatan