62
Rudy Gamananda, 2014 Kajian kebutuhan tenaga kerja konstruksi pada proyek pekerjaan perencanaan dan
pembangunan gedung instalasi radiologi rumah sakit paru Dr. H.A. Ratinsulu Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dipertimbangkan dalam analisa harga satuan. Dibawah ini berupa tabel analisa harga satuan sebagai berikut:
Tabel 3.2. Analisa Harga Satuan AHS,
Pekerjaan Struktur dan Pekerjaan Arsitektur Tabel Analisa Harga Satuan Terlampir di Lampiran C
3. Rencana Anggaran Biaya RAB Pekerjaan
Rencana anggaran biaya dedefinisikan sebagai perencanaan biaya yang akan dikeluarkan sehubungan adanya suatu proyek dengan rencana kerja
dan syarat-syarat RKS tertentu, yang dihitung oleh Pihak Perkiraan Biaya cost estimator dan disetujui oleh pemberi tugas pemilik.
63
Rudy Gamananda, 2014 Kajian kebutuhan tenaga kerja konstruksi pada proyek pekerjaan perencanaan dan
pembangunan gedung instalasi radiologi rumah sakit paru Dr. H.A. Ratinsulu Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
RAB merupakan salah satu unsur fungsi perncanaan proyek konstruksi. Penyusunan anggaran merupakan perencanaan secara detail
perkiraan biaya bagian atau keseluruhan kegiatan proyek, yang selanjutnya digunakan untuk menerapkan fungsi pengawasan dan pengendalian biaya
dan waktu pelaksanaan. Dibawah ini berupa tabel analisa harga satuan sebagai berikut:
Tabel 3.3. Rencana Anggaran Biaya
Tabel Rencana Anggaran Biaya Terlampir Di Lampiran D
64
Rudy Gamananda, 2014 Kajian kebutuhan tenaga kerja konstruksi pada proyek pekerjaan perencanaan dan
pembangunan gedung instalasi radiologi rumah sakit paru Dr. H.A. Ratinsulu Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. PERHITUNGAN PERBANDINGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA
ANTARA DOKUMEN KONTRAK AHS KONTRAKTOR DENGAN AHS PU
1. Kebutuhan tenaga kerja
Mencari nilai kebutuhan tenaga kerja tiap pekerjaan.
Gambar 3.1. Kebutuhan Jenis Tenaga Kerja.
Dari gambar di atas dijelaskan bahwa Kebutuhan tenaga kerja salah satu jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan pembersihan site lahan terdiri dari 2
jenis tenaga kerja, yaitu pekerja dan mandor. Koefisien mandor pada AHS kontraktor senilai 0.01 OH sedangkan
pada ahs pu nilai koefisiennya 0.05 OH. Disini terjadi adanya perbedaan nilai koefisien yang akan menghasilkan nilai kebutuhan tenaga kerja pada
pekerjaan pembersihan lahan berbeda satu sama lain. Pada perhitungan di atas juga dilakukan perhitungan bobot setiap jenis
tenaga kerja yang berguna nantinya untuk menghitung selisih persentase jumlah tenaga kerja keseluruhan.
65
Rudy Gamananda, 2014 Kajian kebutuhan tenaga kerja konstruksi pada proyek pekerjaan perencanaan dan
pembangunan gedung instalasi radiologi rumah sakit paru Dr. H.A. Ratinsulu Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Mencari Perbandingan, Persentase Selisih Jumlah Rencana
kebutuhan antara Dokumen Kontrak AHS Kontraktor dengan Perhitungan AHS PU Tahun 2008 dan 2013.
Pada perhitungan kebutuhan tenaga kerja, penulis membandingkan kebutuhan tenaga kerja antara dokumen kontrak dengan AHS, dengan cara
mencari nilai analisa harga satuan tahun 2008 dan 2013 yang berkaitan dengan analisa harga satuan yang dikeluarkan oleh kontraktor pada proyek
rumah sakit ini, selanjutnya penulis membandingkan perbedaan kebutuhan tenaga kerja per setiap pekerjaan.
Perhitungan Perbedaan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja, Koefisien Tenaga Kerja, Bobot tenaga kerja, dan selisih persentase keseluruhan
terlampir di Lampiran E. Pada tabel di bawah ini penulis memaparkan hasil kebutuhan tenaga
kerja antara analisa harga satuan yang dikeluarkan oleh kontraktor dengan analisa harga satuan kementrian pekerjaan umum PU tahun 2008 dan 2013,
disertai dengan persentase bobot per setiap pekerjaan, yang berguna untuk mengetahui selisih persentase kebutuhan jumlah tenaga kerja secara
keseluruhan :