Gambaran Penderita Multidrug-Resistant Tuberculosis di Rumah Sakit Paru dr. H.A. Rotinsulu, Bandung Tahun 2014.

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN

2014

Ferdinand Dennis Kurniawan, 1210122

Pembimbing I : Dr.Jahja Teguh Widjaja, dr., SpP., FCCP. Pembimbing II : Cindra Paskaria, dr., MKM.

Latar Belakang Multidrug-Resistant tuberculosis (MDR TB) adalah penyakit dengan angka kejadian yang belum dapat dipastikan. Indonesia, yang memiliki angka kejadian infeksi tuberkulosis yang tinggi, tentu tidak luput dari infeksi MDR TB.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien MDR TB di RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu pada tahun 2014.

Metode Penelitian retrospektif deskriptif dengan pengumpulan data melalui rekam medis pasien MDR TB pada tahun 2014 di RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu. Data yang diambil adalah usia, jenjang pendidikan, keadaan keluar RS, diagnosis, gejala klinik, riwayat kontak, dan kebiasaan merokok pasien.

Hasil Pada tahun 2014, didapatkan 113 pasien menderita tuberkulosis, 21 orang diantaranya menderita MDR TB. Mayoritas pasien MDR TB di RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu adalah laki-laki, tidak bersekolah, mengalami perbaikan klinik, kambuh, berusia antara 26-35 tahun, tidak beriwayat kontak, dan tidak merokok. Gejala tersering adalah batuk, terjarang adalah batuk darah, dan tidak ada yang batuk pilek.

Simpulan Terdapat 21 orang pasien MDR TB di RS Paru Dr.H.A.Rotinsulu pada tahun 2014, pasien terbanyak adalah laki-laki dengan perbandingan 4:3, berusia antara 26-35 tahun, kambuh, mengalami perbaikan, tidak beriwayat kontak, tidak merokok, dan tidak bersekolah. Gejala klinik tersering adalah batuk, terjarang adalah batuk darah.


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS PATIENTS’ DESCRIPTION IN DR.H.A.ROTINSULU RESPIRATORY HOSPITAL, BANDUNG IN 2014 Ferdinand Dennis Kurniawan, 1210122

Tutor 1 : Dr.Jahja Teguh Widjaja, dr., SpP., FCCP. Tutor 2 : Cindra Paskaria, dr., MKM.

Background Multidrug-Resistant tuberculosis (MDR TB) is a disease which incidence can not yet be determined. Indonesia, with high tuberculosis infection prevalence, certainly is not spared from MDR TB infection.

Objectives To determine the description of MDR TB patients in Dr.H.A.Rotinsulu Respiratory Hospital in 2014.

Methods This study was a retrospective descriptive research with data collection from MDR TB patients’ medical record in 2014. Collected data were

the patient’s age, educational level, state when leaving the hospital, diagnosis,

clinical symptoms, contact history, and smoking habit.

Results In 2014, there were 113 patients with tuberculosis, with 21 MDR TB patients. Most of the MDR TB patients in Rotinsulu Hospital were male, non-educated, had clinical improvement, relapsed, aged between 26-35 years old, had no contact record, and did not smoke. The most commonly found symptom was coughing, the least commonly found symptom were coughing up blood..

Conclusions There were 21 MDR TB patients in Dr.H.A.Rotinsulu Hospital in 2014, most patients were male, with 4 to 3 ratio compared to female patients, aged between 26-35 years old, relapsed, had a clinical improvement, had no contact history, did not smoke, and uneducated. The most commonly found clinical symptom was cough, and the least was coughing up blood.


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL DALAM... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BABI PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar belakang... 1

1.2 Identifikasi masalah... 2

1.3 Maksud dan tujuan... 2

1.4 Manfaat karya tulis ilmiah... 3

1.5 Landasan teori... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5

2.1 Anatomi dan Fisiologi Paru-Paru... 5

2.2 Tuberkulosis Paru... 7

2.3 Mycobacterium tuberculosis... 9

2.4 Obat Anti Tuberkulosis... 10

2.5 Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS)... 13


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.7 Multidrug-Resistant Tuberkulosis... 17

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN...22

3.1 Alat dan Bahan... 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 22

3.3 Prosedur Penelitian... 22

3.4 Metode dan Rancangan Penelitian... 23

3.5 Populasi dan Sampel... 23

3.5.1 Populasi... 23

3.5.2 Sampel... 23

3.6 Definisi Operasional... 23

3.7 Aspek Etik Penelitian... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 26

4.1 Hasil... 26

4.2 Pembahasan... 30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...35

5.1 Simpulan... 35

5.2 Saran... 35

DAFTAR PUSTAKA... 36

LAMPIRAN... 41


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama dan Posologi OAT Lini Pertama... 11

Tabel 2.2 Nama dan Posologi OAT Lini Kedua... 13

Tabel 2.3 OAT Kombinasi Dosis Tetap... 16

Tabel 2.4 Mutasi Genetik Penyebab Resistensi MTB... 19

Tabel 4.1 Jumlah dan Perbandingan Pasien MDR TB Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Tahun 2014... 26

Tabel 4.2 Tabel Jumlah dan Perbandingan Keadaan Keluar Rumah Sakit Pasien TB Tahun 2014... 26

Tabel 4.3 Jumlah Kasus MDR TB Berdasarkan Kelompok Usia... 27

Tabel 4.4 Perbandingan Jenjang Pendidikan Terakhir Pasien MDR TB... 27

Tabel 4.5 Perbandingan Diagnosis Kasus MDR TB... 27

Tabel 4.6 Perbandingan dan Jumlah Pasien Beriwayat Kontak Pada Kasus MDR TB... 28

Tabel 4.7 Perbandingan Jumlah Pasien MDR TB Dengan Atau Tanpa Kebiasaan Merokok... 28

Tabel 4.8 Perbandingan Gejala Klinik Yang Dikeluhkan Pasien MDR TB... 29

Tabel 4.9 Tabel Perbandingan Jumlah Kasus MDR TB Dengan Diabetes Mellitus... 30

Tabel 4.10 Tabel Perbandingan Jumlah Kasus MDR TB Dengan Infeksi HIV/AIDS... 30


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Paru-Paru... 6

Gambar 2.2 Patogenesis Tuberkulosis... 9

Gambar 2.3 Mycobacterium Tuberculosis... 10


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembaran Persetujuan Etik Penelitian... 41 Lampiran 2 Halaman Pencatatan Data... 42 Lampiran 3 Data Rekam Medis... 43


(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) paru adalah infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, walaupun dalam satu per tiga kasus mengenai organ ekstra paru. Pada tahun 2009, sebanyak 5,8 juta kasus baru dilaporkan kepada WHO, 95% kasus berasal dari negara-negara berkembang di Asia (5,2 juta), Afrika (2,8 juta), Timur Tengah (0,7 juta), dan Amerika Latin (0,3 juta). Angka kematian TB paru pada tahun 2008 adalah 1,7 juta (range 1,5 – 1,9), termasuk 0,4 juta orang dengan ko-infeksi HIV, 96% kejadian ini terjadi di negara berkembang (Longo, Kasper, Jameson, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2011).

Indonesia masih menempati urutan ke-3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan Tiongkok. Setiap tahun terdapat 250.000 kasus baru TB dan sekitar 140.000 kematian akibat TB. DI Indonesia, TB adalah penyebab kematian infeksius nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia (PDPI, 2006).

Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB) adalah bentuk TB yang resisten terhadap Isoniazid dan Rifampisin dengan atau tanpa obat anti TB lain (PDPI, 2006). MDR TB diklasifikasikan menjadi resistensi primer, apabila pasien belum pernah mendapat pengobatan TB sebelumnya, dan resistensi didapat apabila pasien sudah pernah mendapat pengobatan TB sebelumnya selama satu bulan atau lebih (Van Rie, et al., 2000). Pada tahun 2008 diperkirakan muncul 440.000 kasus MDR TB di seluruh dunia, 90% dari kasus ini tidak teridentifikasi karena kurangnya pengulturan dan tes sensitivitas antibiotik (Longo, Kasper, Jameson, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2011). Pada tingkat dunia, Indonesia menempati urutan ke-8 dari 27 negara dengan beban MDR TB terbanyak di dunia dengan perkiraan pasien MDR TB di Indonesia sebesar 6.900 orang, yaitu 1,9% dari kasus


(9)

2

Universitas Kristen Maranatha baru dan 12% dari kasus pengobatan ulang. Diperkirakan sebanyak 5.900 kasus berasal dari TB paru baru dan 1.000 kasus dari TB paru pengobatan ulang (World Health Organization, 2013)

Faktor risiko untuk MDR TB adalah mereka yang tidak menelan obat TB secara teratur atau seperti yang disarankan oleh petugas kesehatan, sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan pengobatan TB sebelumnya, datang dari wilayah yang mempunyai beban MDR TB yang tinggi seperti negara-negara di Afrika dan negara-negara-negara-negara berkembang, serta memiliki kontak erat dengan seseorang yang sakit MDR TB. Keadaan imunodefisiensi juga berperan dalam patogenesis MDR TB (Gordin, et al., 1996).

Angka kejadian MDR TB di Indonesia (1,8%) dan 142 kasus MDR yang tercatat pada tahun 2010 serta kurangnya data yang menunjang mengenai data pasien MDR TB terutama di Kota Bandung menjadi alasan ketertarikan penulis untuk memperoleh data konkret mengenai angka kejadian MDR TB pada tahun 2014 di Rumah Sakit Rotinsulu, Bandung, sehingga penelitian ini dapat memberikan data deskriptif mengenai profil pasien dengan MDR TB di Rumah Sakit Rotinsulu, Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

 Bagaimana prevalensi pasien MDR TB di Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu, Bandung pada tahun 2014.

 Bagaimana gambaran profil (usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan terakhir, diagnosis, kultur BTA, kondisi keluar rumah sakit, diagnosis, gejala klinik, riwayat kontak, dan kebiasaan merokok) pasien MDR TB di Rumah Sakit Dr.H.A.Rotinsulu, Bandung pada tahun 2014.


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data epidemiologi dan gambaran pasien MDR TB di Rumah Sakit Paru Dr.H.A. Rotinsulu pada tahun 2014.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Memperoleh dan menyajikan data prevalensi MDR TB di Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu, Bandung pada tahun 2014.

1.4.2 Manfaat Praktis

Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi informasi kepada masyarakat awam mengenai MDR TB yang terjadi agar lebih waspada dan kepada pasien MDR TB agar menjalani pengobatan dengan lebih patuh.

1.5 Landasan Teori

Multidrug-Resistant Tuberculosis adalah infeksi basil Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap sekurang-kurangnya Isoniazid dan Rifampisin dengan atau tanpa obat anti tuberkulosis lainnya (Smith, Quint, & Brown, 2015). Indonesia sendiri menempati urutan ke-4 dunia dalam jumlah kasus TB paru (World Health Organization, 2014).

Angka kejadian MDR TB mengalami peningkatan karena banyak hal, beberapa di antaranya adalah ketidakpatuhan dalam pengobatan dan pengobatan yang tidak adekuat (Longo, Kasper, Jameson, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2011). Indonesia sendiri merupakan negara ke-5 dengan beban MDR TB tertinggi di dunia. Beban


(11)

4

Universitas Kristen Maranatha MDR TB negara-negara tersebut mencakup 85% beban MDR TB dunia (Curry International Tuberculosis Center, 2011). Infeksi MDR TB sendiri dibagi menjadi infeksi primer dan didapat (Longo, Kasper, Jameson, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2011), dan dengan tingginya angka kejadian TB paru di Indonesia serta cara penularan airborne dari basil TB sendiri dapat menyebabkan penularan basil TB yang resisten obat menjadi lebih mudah dan tidak terdeteksi.

Infeksi MDR TB disebabkan oleh ketidakpatuhan dalam konsumsi obat anti tuberkulosis, sehingga basil tuberkulosis yang tidak resisten pun akan menjadi resisten. Banyak faktor-faktor risiko yang juga mendukung terjadinya resistensi galur TB terhadap OAT, yang terdiri dari faktor host sendiri dan faktor sosiokultural.


(12)

35

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

1. Prevalensi pasien penderita MDR TB di Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu, Bandungpada tahun 2014 adalah 21 orang.

2. Gambaran profil pasien penderita MDR TB di Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu pada tahun 2014, berjenis kelamin laki-laki, keluar dari rumah sakit dengan perbaikan, berusia antara 26 sampai dengan 35 tahun, tidak bersekolah, didiagnosis sebagai kasus kambuh, mengeluhkan gejala batuk, tidak ada yang mengakui memiliki riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi TB paru, tidak memiliki kebiasaan merokok.

5.2 Saran

1. Tenaga medis Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu diharapkan dapat melakukan tindakan preventif dan penyaringan dari kasus MDR TB, tidak hanya kepada pasien yang dicurigai saja. Pencegahan dan penyaringan kasus MDR TB dapat dilakukan dengan mengikuti strategi DOTS.

2. Tenaga medis juga diharapkan dapat melakukan edukasi mengenai MDR TB agar masyarakat awam mengetahui dan menyadari akan keberadaan penyakit ini.

3. Kepada pasien TB paru disarankan berobat dengan patuh agar tidak terjadi resistensi.

4. Pasien TB disarankan memiliki pengawas minum obat agar tidak lalai dalam mengonsumsi OAT.

5. Dilakukan penelitian selanjutnya di rumah sakit lain dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak.


(13)

36

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Aditama, T. Y. (2006). Tuberkulosis, Rokok Dan Perempuan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Bashar, M., Alcabes, P., Rom, W. N., & Condos, R. (2001). Increased Incidence of Multidrug-Resistant Tuberculosis in Diabetic Patients on the Bellevue Chest Service, 1987 to 1997. Chest Journal, 120 (5), 1514-1519.

Blomberg, B., Spinaci, S., Fourie, B., & Laing, R. (t.thn.). The rationale for recommending fixed-dose combination for treatment of tuberculosis. Dipetik January 9, 2016, dari

http://www.who.int/bulletin/archives/79(1)61.pdf

Boon, S. d., van Lill, S. W., Borgdorff, M. W., Verver, S., Bateman, E. D., Lombard, C. J., et al. (2005). Association Between Smoking and Tuberculosis Infection: A Population Survey in A High Tuberculosis Incidence Area. Thorax (60), 555-557.

Brunton, L. L., Lazo, J. S., & Parker, K. L. (2006). Goodman & Gilman's The Pharmacological Basis of Theurapeutics (11th Edition ed.). USA: McGraw-Hill.

Costanzo, L. (2014). Physiology (5th ed.). Philadelphia, USA: Saunders.

Curry International Tuberculosis Center. (2011). Drug-Resistant Tuberculosis: A Survival Guide For Clinicians (2nd edition ed.). California: Curry

International Tuberculosis Center.

Daffé, M. (t.thn.). Mycobacterial envelopes : structure, biosynthesis and functions. Dipetik 11 30, 2015, dari


(14)

37

Universitas Kristen Maranatha b239440921d6509fb7c7bb909badc728fae63&file=jpg%2Fmycobacterial_e nvelope.jpg.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2010). Grays' Anatomy for Students. Philadelphia: Churchill Livingstone.

Faustini, A., Hall, A., & Perucci, C. (2006). Risk factor for multidrug resistant tuberculosis in Europe: a systemic review. Thorax (61), 58-63.

Fernandez, J. (2014, February). Overview of Immunodeficiency Disorders. Dipetik January 26, 2015, dari Merck Manuals:

http://www.merckmanuals.com/home/immune_disorders/immunodeficiency _disorders/overview_of_immunodeficiency_disorders.html

Gordin, F. M., Nelson, E. T., Matts, J. P., Cohn, D. L., Ernst, J., Benator, D., et al. (1996, November). The impact of human immunodeficiency virus infection on drug-resistant tuberculosis. Dipetik January 30, 2015, dari PubMed: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8912768

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2015). Dipetik January 10, 2016, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia: http://kbbi.web.id/umur

Katzung, B. G., & Trevor, A. J. (Penyunt.). (2015). Basic & Clinical

Pharmacology (13th Edition ed.). San Fransisco, USA: McGraw-Hill. Kumar, A. (t.thn.). Fluorescent Acid Fast Staining Protocol - Mycobacterium

tuberculosis. Dipetik 12 1, 2015, dari

http://technologyinscience.blogspot.co.id/2014/04/fluorescent-acid-fast-staining-protocol.html#.Vl0tX9IrLDc.

Kumar, P., & Clark, M. (2012). Clinical Medicine. Saunders Ltd.

Kumar, V., Abbas, A. K., Fausto, N., & Aster, J. C. (2010). Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease (8th edition ed., Vol. I). Philadelphia: Elsevier.


(15)

38

Universitas Kristen Maranatha Levinson, W. (2014). Review of Medical Microbiology and Immunology (13th

Edition ed.). San Fransisco, California, USA: McGraw Hill Education. Levinson, W., & Jawetz, E. (2003). Medical Microbiology & Immunology (7th

edition ed.). Singapore: McGraw Hill.

Longo, D. L., Kasper, D. L., Jameson, J. L., Fauci, A. S., Hauser, S. L., & Loscalzo, J. (2011). Harrison's Principles of Internal Medicine (18th ed., Vol. I). New York: McGraw Hill.

MacPhee, I. A., Snowden, S., & Chang, R. W. (2002).

Immunosuppression‐induced diabetes mellitus. Dipetik January 30, 2015, dari Nephrology Dialysis Transplantation:

http://ndt.oxfordjournals.org/content/17/10/1856.1.full.pdf+html

Marahatta, S. B., Kaewkungwal, J., Ramasoota, P., & Singhasivanon, P. (2010, October). Risk Factors of Multidrug Resistant Tuberculosis in Central Nepal: A Pilot Study. Kathmandu University Medical Journal , 392-397. Masniari, L., Priyanti, & Aditama, T. Y. (t.thn.). Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kesembuhan TB Paru. Dipetik December 1, 2015, dari http://www.klikpdpi.com/jurnal-warta/jri-07-07/dr.linda.htm.

Moore, K. L., Dalley, A. F., & Agur, A. M. (2014). Moore Clinically Oriented Anatomy (7th Edition ed.). (C. Taylor, Penyunt.) Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

PDPI. (2006). Konsensus: PDPI. Dipetik january 20, 2015, dari PDPI: http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html#6

Sharma, S. K., Kumar, S., Saha, P. K., George, N., Arora, S. K., Gupta, D., et al. (2011). Prevalence of Multidrug-Resistant Tuberculosis Among Category II Pulmonary Tuberculosis Patients. Indian Journal Medical Research (133), 312-315.


(16)

39

Universitas Kristen Maranatha Shetty, N., Shemko, M., Vaz, M., & D'Souza, G. (2006, January). An

epidemiological evaluation of risk factors for tuberculosis in South India: a matched case control study. International Journal of Tuberculosis and Lung Disease .

Smith, L.-J., Quint, J., & Brown, J. S. (2015). Respiratory Medicine. (J. Henderson, D. Oliveira, & S. Parker, Penyunt.) London: JP Medical Publisher.

Storla, D., Yimer, S., & Bjune, G. (2008, January 14). A systematic review of delay in the diagnosis and treatment of tuberculosis. BMC Public Health . Subagyo, A. (2013, February 13). Pengawas Menelan Obat. Dipetik January 9,

2016, dari Klik Paru: http://www.klikparu.com/2013/02/pengawas-menelan-obat-pmo.html

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita Selekta Kedokteran (4th edition ed., Vol. II). Jakarta: Media Aesculapius. Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita Selekta

Kedokteran essentials of medicine (4th Edition ed., Vol. II). Jakarta: Media Aesculapius.

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita Selekta Kedokteran essentials of medicine (4th Edition ed., Vol. II). Jakara: Media Aesculapius.

Trianto. (2013). Berita: Kematian Wanita Akibat TB Lebih Tinggi Dari Kematian Akibat Persalinan. Dipetik December 1, 2015, dari

http://www.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=9c6767ad- abfe-48e3-9120-af89b76d56f4&View=174a5cf7-357b-4b83-a7ac-be983c5ddb0e&ID=780.


(17)

40

Universitas Kristen Maranatha Van Rie, A., Warren, R., Richardson, M., Gie, R. P., Enarson, D. A., Beyers, N.,

et al. (2000, July 1). Classification of drug-resistant tuberculosis in an epidemic area. The Lancet , 22-25.

World Health Organization. (2014).

World Health Organization. (t.thn.). Global TB Drug Facility. Dipetik January 9, 2016, dari

http://www.stoptb.org/assets/documents/resources/publications/acsm/GDF-Brochure.PDF

World Health Organization. (2010). Global Tuberculosis Control: WHO Report 2010. WHO.

World Health Organization. (t.thn.). How many TB cases have been successfully treated? Dipetik December 1, 2015, dari

http://www.who.int/gho/tb/epidemic/treatment/en/

World Health Organization. (t.thn.). Tuberculosis. Dipetik January 9, 2016, dari World Health Organization Web Site:

http://www.who.int/tb/dots/whatisdots/en/index4.html World Health Organization. (2013). WHO Global Report.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

1. Prevalensi pasien penderita MDR TB di Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu, Bandungpada tahun 2014 adalah 21 orang.

2. Gambaran profil pasien penderita MDR TB di Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu pada tahun 2014, berjenis kelamin laki-laki, keluar dari rumah sakit dengan perbaikan, berusia antara 26 sampai dengan 35 tahun, tidak bersekolah, didiagnosis sebagai kasus kambuh, mengeluhkan gejala batuk, tidak ada yang mengakui memiliki riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi TB paru, tidak memiliki kebiasaan merokok.

5.2 Saran

1. Tenaga medis Rumah Sakit Paru Dr.H.A.Rotinsulu diharapkan dapat melakukan tindakan preventif dan penyaringan dari kasus MDR TB, tidak hanya kepada pasien yang dicurigai saja. Pencegahan dan penyaringan kasus MDR TB dapat dilakukan dengan mengikuti strategi DOTS.

2. Tenaga medis juga diharapkan dapat melakukan edukasi mengenai MDR TB agar masyarakat awam mengetahui dan menyadari akan keberadaan penyakit ini.

3. Kepada pasien TB paru disarankan berobat dengan patuh agar tidak terjadi resistensi.

4. Pasien TB disarankan memiliki pengawas minum obat agar tidak lalai dalam mengonsumsi OAT.

5. Dilakukan penelitian selanjutnya di rumah sakit lain dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak.


(2)

Daftar Pustaka

Aditama, T. Y. (2006). Tuberkulosis, Rokok Dan Perempuan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Bashar, M., Alcabes, P., Rom, W. N., & Condos, R. (2001). Increased Incidence of Multidrug-Resistant Tuberculosis in Diabetic Patients on the Bellevue Chest Service, 1987 to 1997. Chest Journal, 120 (5), 1514-1519.

Blomberg, B., Spinaci, S., Fourie, B., & Laing, R. (t.thn.). The rationale for recommending fixed-dose combination for treatment of tuberculosis.

Dipetik January 9, 2016, dari

http://www.who.int/bulletin/archives/79(1)61.pdf

Boon, S. d., van Lill, S. W., Borgdorff, M. W., Verver, S., Bateman, E. D., Lombard, C. J., et al. (2005). Association Between Smoking and Tuberculosis Infection: A Population Survey in A High Tuberculosis Incidence Area. Thorax (60), 555-557.

Brunton, L. L., Lazo, J. S., & Parker, K. L. (2006). Goodman & Gilman's The

Pharmacological Basis of Theurapeutics (11th Edition ed.). USA:

McGraw-Hill.

Costanzo, L. (2014). Physiology (5th ed.). Philadelphia, USA: Saunders.

Curry International Tuberculosis Center. (2011). Drug-Resistant Tuberculosis: A

Survival Guide For Clinicians (2nd edition ed.). California: Curry

International Tuberculosis Center.

Daffé, M. (t.thn.). Mycobacterial envelopes : structure, biosynthesis and


(3)

b239440921d6509fb7c7bb909badc728fae63&file=jpg%2Fmycobacterial_e nvelope.jpg.

Drake, R. L., Vogl, A. W., & Mitchell, A. W. (2010). Grays' Anatomy for

Students. Philadelphia: Churchill Livingstone.

Faustini, A., Hall, A., & Perucci, C. (2006). Risk factor for multidrug resistant tuberculosis in Europe: a systemic review. Thorax (61), 58-63.

Fernandez, J. (2014, February). Overview of Immunodeficiency Disorders. Dipetik January 26, 2015, dari Merck Manuals:

http://www.merckmanuals.com/home/immune_disorders/immunodeficiency _disorders/overview_of_immunodeficiency_disorders.html

Gordin, F. M., Nelson, E. T., Matts, J. P., Cohn, D. L., Ernst, J., Benator, D., et al. (1996, November). The impact of human immunodeficiency virus infection

on drug-resistant tuberculosis. Dipetik January 30, 2015, dari PubMed:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8912768

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2015). Dipetik January 10, 2016, dari Kamus

Besar Bahasa Indonesia: http://kbbi.web.id/umur

Katzung, B. G., & Trevor, A. J. (Penyunt.). (2015). Basic & Clinical

Pharmacology (13th Edition ed.). San Fransisco, USA: McGraw-Hill.

Kumar, A. (t.thn.). Fluorescent Acid Fast Staining Protocol - Mycobacterium

tuberculosis. Dipetik 12 1, 2015, dari

http://technologyinscience.blogspot.co.id/2014/04/fluorescent-acid-fast-staining-protocol.html#.Vl0tX9IrLDc.

Kumar, P., & Clark, M. (2012). Clinical Medicine. Saunders Ltd.

Kumar, V., Abbas, A. K., Fausto, N., & Aster, J. C. (2010). Robbins and Cotran


(4)

Levinson, W. (2014). Review of Medical Microbiology and Immunology (13th Edition ed.). San Fransisco, California, USA: McGraw Hill Education. Levinson, W., & Jawetz, E. (2003). Medical Microbiology & Immunology (7th

edition ed.). Singapore: McGraw Hill.

Longo, D. L., Kasper, D. L., Jameson, J. L., Fauci, A. S., Hauser, S. L., & Loscalzo, J. (2011). Harrison's Principles of Internal Medicine (18th ed., Vol. I). New York: McGraw Hill.

MacPhee, I. A., Snowden, S., & Chang, R. W. (2002).

Immunosuppression‐induced diabetes mellitus. Dipetik January 30, 2015,

dari Nephrology Dialysis Transplantation:

http://ndt.oxfordjournals.org/content/17/10/1856.1.full.pdf+html

Marahatta, S. B., Kaewkungwal, J., Ramasoota, P., & Singhasivanon, P. (2010, October). Risk Factors of Multidrug Resistant Tuberculosis in Central Nepal: A Pilot Study. Kathmandu University Medical Journal , 392-397. Masniari, L., Priyanti, & Aditama, T. Y. (t.thn.). Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kesembuhan TB Paru. Dipetik December 1, 2015, dari

http://www.klikpdpi.com/jurnal-warta/jri-07-07/dr.linda.htm.

Moore, K. L., Dalley, A. F., & Agur, A. M. (2014). Moore Clinically Oriented

Anatomy (7th Edition ed.). (C. Taylor, Penyunt.) Philadelphia: Lippincot

Williams & Wilkins.

PDPI. (2006). Konsensus: PDPI. Dipetik january 20, 2015, dari PDPI: http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html#6

Sharma, S. K., Kumar, S., Saha, P. K., George, N., Arora, S. K., Gupta, D., et al. (2011). Prevalence of Multidrug-Resistant Tuberculosis Among Category II Pulmonary Tuberculosis Patients. Indian Journal Medical Research (133), 312-315.


(5)

Shetty, N., Shemko, M., Vaz, M., & D'Souza, G. (2006, January). An

epidemiological evaluation of risk factors for tuberculosis in South India: a matched case control study. International Journal of Tuberculosis and Lung

Disease .

Smith, L.-J., Quint, J., & Brown, J. S. (2015). Respiratory Medicine. (J. Henderson, D. Oliveira, & S. Parker, Penyunt.) London: JP Medical Publisher.

Storla, D., Yimer, S., & Bjune, G. (2008, January 14). A systematic review of delay in the diagnosis and treatment of tuberculosis. BMC Public Health . Subagyo, A. (2013, February 13). Pengawas Menelan Obat. Dipetik January 9,

2016, dari Klik Paru: http://www.klikparu.com/2013/02/pengawas-menelan-obat-pmo.html

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita Selekta

Kedokteran (4th edition ed., Vol. II). Jakarta: Media Aesculapius.

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita Selekta

Kedokteran essentials of medicine (4th Edition ed., Vol. II). Jakarta: Media

Aesculapius.

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. A. (2014). Kapita Selekta

Kedokteran essentials of medicine (4th Edition ed., Vol. II). Jakara: Media

Aesculapius.

Trianto. (2013). Berita: Kematian Wanita Akibat TB Lebih Tinggi Dari Kematian

Akibat Persalinan. Dipetik December 1, 2015, dari

http://www.bkkbn.go.id/_layouts/mobile/dispform.aspx?List=9c6767ad- abfe-48e3-9120-af89b76d56f4&View=174a5cf7-357b-4b83-a7ac-be983c5ddb0e&ID=780.


(6)

Van Rie, A., Warren, R., Richardson, M., Gie, R. P., Enarson, D. A., Beyers, N., et al. (2000, July 1). Classification of drug-resistant tuberculosis in an epidemic area. The Lancet , 22-25.

World Health Organization. (2014).

World Health Organization. (t.thn.). Global TB Drug Facility. Dipetik January 9, 2016, dari

http://www.stoptb.org/assets/documents/resources/publications/acsm/GDF-Brochure.PDF

World Health Organization. (2010). Global Tuberculosis Control: WHO Report

2010. WHO.

World Health Organization. (t.thn.). How many TB cases have been successfully

treated? Dipetik December 1, 2015, dari

http://www.who.int/gho/tb/epidemic/treatment/en/

World Health Organization. (t.thn.). Tuberculosis. Dipetik January 9, 2016, dari World Health Organization Web Site:

http://www.who.int/tb/dots/whatisdots/en/index4.html World Health Organization. (2013). WHO Global Report.