12
Hasil Uji F Tabel 2
Hasil Uji F
Dari tabel uji F dapat diketahui bahwa persamaan 1 memperoleh nilai Fhitung Ftabel yaitu 5.983
2,35 dan nilai signifikansi = 0,00 α = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima atau menunjukkan regresi yang fit. Oleh karena itu variabel
independensi, pengalaman, due professional care dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil Uji t Tabel
Hasil Uji t
Dari tabel uji t diatas dapat dilihat nilai t hitung untuk akumtabilitas lebih besar dari nilai t tabel serta nilai signifikansi atas t hitung yaitu sebesar 0,001 nilai
ini tidak melebihi nilai dari nilai α sebesar 0,05 atau P 0,05 . Maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan akuntabilitas terhadap kualitas audit pada taraf signifikansi 5 0,05. Sedangkan untuk independensi, pengalaman dan
due professional care
mempunyai nilai t hitung lebih kecil dari t tabel serta nilai signifikansi atas t hitung yaitu sebesar 0,584, 0,791 dan 0,092
. Nilai ini melebihi nilai α sebesar 0,05 atau P 0,05, berarti Ho diterima dan Ha ditolak, maka independensi,
pengalaman dan
due professional care
tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil uji R²
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.16 diketahui, Adjusted-R
2
persamaan 1 sebesar 0,253. Hal ini berarti bahwa 25,3 variasi variabel kualitas audit dapat
dijelaskan oleh variabel independensi, pengalaman, due proffesional care dan akuntabilitas. Sedangkan sisanya yaitu 74,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
model yang diteliti.
5. PEMBAHASAN
Pengaruh independensi terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,584 0,05.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit ditolak H
1
ditolak.
Persamaan F
hitung
F
tabel
p-value Keterangan
Persamaan 1 5.983
2,37 Model fit
Variabel t hitung
t tabel Sig
Keterangan
Independensi 0.551
2,004 0.584
Tidak Signifikan Pengalaman
0.266 2,004
0.791 Tidak Signifikan
Due Professional Care 1.716
2,004 0.092
Tidak Signifikan Akuntabilitas
3.507 2,004
0.001 Signifikan
13
Kondisi ini terjadi karena auditor dalam penelitian ini sebagian besar adalah auditor junior, dimana independensi tidak sepenuhnya didapatkan, semua
berhubungan dengan ketua tim auditor, sehingga keputusan pemberian opini tidak sepenuhnya atas idenya. Dalam suatu organisasi peran seorang pimpinan sangat
dominan, dalam hal ini seorang ketua tim audit. Kecenderungan ketua tim audit akan menggunakan kewenangannya untuk mengintervensi bawahannya sehingga tidak
sepenuhnya independensi dapat diterapkan dalam mengeluarkan opini auditor.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Alim 2007, Singgih dan Bawono 2010, yang menyatakan independensi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit. Namun, di lain pihak penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari 2009 yang menyatakan independensi tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.
Pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa pengalaman tidak berpengaruh kualitas audit. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,791
α 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa pengalaman berpengaruh terhadap
kualitas audit ditolak H
2
ditolak. Kondisi ini terjadi karena pengalaman auditor dalam penelitian ini adalah masih
pendek, yaitu sebagian besar 1-2 tahun, yaitu 66,66, sehingga pengalaman belum berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pembentukan pengalaman seorang
auditor terutama auditor junior diperoleh dari supervise yang memadai dan review pekerjaan oleh atasan yang lebih berpengalaman, sehingga peran dan pengalaman
atasan atau auditor senior sangat dibutuhkan bagi auditor yang baru masuk kedalam karier audit.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Aji 2009, Singgih dan Bawono 2010, yang menyatakan pengalaman audit tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas audit. Namun, di lain pihak hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan Mansur 2007, yang menyatakan pengalaman
audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.
Pengaruh due professional care terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa due professional care tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,092
α 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa due professional care berpengaruh
terhadap kualitas audit ditolak H
3
ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa indicator sikap skeptic dan keyakinan yang memadai kurang berpengaruh terhadap hasil audit yang dihasilkan oleh auditor.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Bawono dan Singgih 2010 yang mengatakan bahwa due professional care tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
audit kualitas audit. Hal ini dimungkinkan karena peristiwa-peristiwa skandal keuangan yang pernah terjadi memberi dampak positif kepada para auditor yaitu
menumbuhkan kesadaran untuk lebih berhati-hati dalam mempertahankan independensinya. Dengan adanya peristiwa-peristiwa tersebut auditor semakin merasa
dibatasi oleh peraturan-peraturan baru yang dibuat lebih ketat dari sebelumnya, serta merasa profesinya terancam oleh konsekuensi-konsekuensi yang berat seperti
hilangnya kepercayaan masyarakat kepada profesinya dan sanksi-sanksi hukum.
14
Pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,001
α 0,05. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh terhadap
kualitas audit diterima H
4
diterima. Kondisi ini terjadi karena adanya motivasi dan keinginan untuk mengabdi
terhadap profesi dari seorang auditor untuk menunjukkan bahwa hasil audit nantinya akan digunakan oleh orang banyak. Seorang auditor yang menyadari betapa besar
perannya untuk masyarakat dan profesinya, ia akan memiliki sebuah keyakinan bahwa dengan melakukan pekerjaan sebaik-baiknya akan memberikan kontribusi yang
sangat besar bagi masyarakat dan profesinya serta merasa berkewajiban untuk memberikan yang terbaik bagi orang banyak melalui kualitas audit yang dihasilkan.
Hasil ini mendukung penelitian Singgih dan Bawono2010, yang menyatakan akuntabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit.
6. KESIMPULAN