Uang Kartal Jenis-jenis Uang

18

2.10. Jenis-jenis Uang

Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal common money dan uang giral.

2.10.1. Uang Kartal

Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari. Menurut undang-undang Bank Sentral No. 23 Tahun 1999 pasal 19, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan Uang Logam dan Uang Kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki oleh Bank Indonesia tersebut disebut hak oktroi. Menurut undang-undang pokok Bank Indonesia No. 11 Tahun 1953, terdapat 2 dua jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank. Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari plastic yang memiliki ciri-ciri : 1 Dikeluarkan oleh pemerintah 2 Dijamin oleh undang-undang 3 Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya 4 Ditanda tangani oleh menteri keuangan Namun, sejak berlaku nya undang-undang No. 131968, uang negara dihentikan peredaraannya dan diganti dengan uang bank. Uang bank adalah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral berupa uang logam dan uang kertas. Ciri-cirinya sebagai berikut : 1 Dikeluarkan oleh Bank Sentral 19 2 Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral 3 Bertuliskan nama Bank Sentral Negara yang bersangkutan di Indonesia : Bank Indonesia 4 Ditandatangani oleh gubernur Bank Sentral Jenis uang kartal menurut bahan pembuatannya : 1 Uang logam Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam, biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki 3 macam nilai, yaitu : a. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. b. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah Rp. 100,00 , atau lima ratus rupiah Rp.500,00. c. Nilai tukar, yaitu kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang daya beli uang. Misalnya uang Rp.500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, 20 sedangkan Rp.10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso. Karakteristik Uang Logam Rupiah Beberapa karakteristik tertentu yang perlu diperhatikan dalam uang logam Rupiah antara lain : a. Setiap pecahan uang logam mudah dikenali baik secara kasat mata dan kasat raba. b. Uang logam menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mengandung zat yang membahayakan. c. Uang logam yang dikeluarkan dalam ukuran yang sesuai, tidak terlalu besar atau tidak terlalu berat. d. Uang logam rupiah berbentuk bulat, dengan bagian samping bergerigi atau tidak bergerigi. Tabel 2.1 Kriteria Uang Logam Layak Edar No Kriteria 1 Tidak berubah warna 2 Tidak berlubang 3 Tidak hilang sebagian 4 Tidak terpotong 5 Tidak bengkok lekuk 2 Uang Kertas Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang 21 dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya yang menyerupai kertas. Uang kertas yang dapat diedarkan kembali adalah uang yang memenuhi kriteria layak edar sebagaimana yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini : a. Uang Rupiah asli bukan Uang Rupiah palsu atau yang diduga palsu. b. Emisi Uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan belum dinyatakan dicabut dan ditarik dari peredaran. c. Uang tersebut tidak mengalami kerusakan lubang, robek, selotip, terbakar, dan hilang sebagian yang besarnya tidak melebihi batas toleransi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tabel 2.2 Kriteria Kualitas Uang Kertas Layak Edar No Kriteria Standar Kualitas 1 Lubang Max. 10 mm2 2 Sobek Max. 8 mm 3 Sebagian hilang Max. 50 mm2 4 Selotip Max. 225 mm2 5 Perubahan ukuran uang Max. 8 6 Unsur pengaman hilang Tidak ada unsur pengaman yang hilang 7 Noda dan coretan Tidak ada noda, coretan, dan stempel 22

2.10.2. Uang Giral