Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
5. Kompetensi-kompetensi Guru
Menurut Kunandar 2010: 51 Guru profesional pada intinya
adalah guru
yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan
dan pengajaran.
Adapun kompetensi
guru yang
harus dimiliki adalah:
a. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan
mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi:
pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil
belajar dan
pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi yang
dimilikinya. b.
Kompetensi kepribadian Kompetensi
kepribadian mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlak mulia. c.
Kompetensi profesional Kompetensi
profesional merupakan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkannya
membimbing peserta
didik memenuhi standar kompetensi
yang ditetapkan dalam Standar Nasional pendidikan.
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai
bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tuawali peserta didik dan masyarakat
sekitar PP 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan.
C. Peningkatan Kualitas Guru
Kepala sekolah sebagai manajer sekolah
mempunyai tugas
dalam memberdayakan guru agar benar-benar
berkualitas. Upaya peningkatan kualitas guru
harus dipersiapkan
sejak menyusun
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai
pengendalian, sehingga
seluruh aktivitas akan bermanfaat bagi warga
sekolah Samino, 2010: 166. Mulyasa,
2007: 141
mengemukakan bahwa ada beberapa upaya yang dapat meningkatkan kinerja
tenaga kependidikan,
antara lain
melalui: 1.
Pembinaan disiplin
tenaga kependidikan
Kepala sekolah
harus mampu
menumbuhkan disiplin
tenaga kependidikan, terutama disiplin diri
self-dicipline. Karena
disiplin dianggap
penting untuk
menanamkan rasa hormat terhadap kewenangan,
upaya untuk
menanamkan kerjasama dan rasa hormat terhadap orang lain.
2. Pemberian motivasi
Setiap tenaga
kependidikan memiliki karakteristik yang berbeda
atara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut memerlukan perhatian dan
pelayanan khusus
dari pemimpinnya,
agar dapat
memanfaatkan waktu
untuk
meningkatkan kinerja. Oleh karena itu
untuk meningkatkan
produktivitas kerja,
perlu diperhatikan motivasi para tenaga
kependidikan. Motivasi merupakan salah satu
faktor yang menentukan keefektifan kerja. Motivasi merupakan suatu
bagian yang sangat penting dalam suatu
lembaga. Para
tenaga kependidikan akan bekerja dengan
sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi
yang tinggi. Apabila tenaga
kependidikan memiliki
motivasi yang positif maka ia akan memperlihatkan minat, mempunyai
perhatian, dan ingin ikut serta dalam suatu tugas atau kegiatan.
3. Penghargaan Rewards
Penghargaan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja
dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui
penghargaan
diharapkan tenaga
kependidikan dapat meningkatkan kinerja secara positif dan produktif.
Penghargaan ini dikaitkan dengan prestasi kerja tenaga kependidikan.
Penghargaan tidak selalu berarti financial uanggaji, tetapi bisa
berupa piagam atau pernyataan terima kasih saja, atau bisa juga
berupa kenaikan pangkat atau jabatan fungsional Udin Syaefudin
S, 2009: 92.
4. Kesejahteraan
Penghargaan memiliki pengertian yang luas, baik penghargaan secara
materi maupun mental spiritual. Oleh
karena itu
penghargaan terhadap guru terkait erat dengan
kesejahteraan guru. Gaji memang sering digunakan sebagai standar
kesejahteraan pegawai, namun itu bukan
satu-satunya. Pengertian
kesejahteraan guru jauh lebih luas dibandingkan dengan hanya sekedar
gaji. Hal-hal yang terkait dengan faktor kesejahteraan adalah: 1
sarana dan prasarana kerja yang cukup, 2 gaji yang memenuhi
standar hidup, 3 suasana kerja yang kondusif, aman dan nyaman,
4 sistem kerja yang adil dan terbuka, penuh kebersamaan, dan
5 aspirasi dan kreativitas kerja dapat tumbuh dengan subur. Faktor-
faktor tersebut akan menimbulkan moral kerja dan etos kerja guru
yang tinggi, yang pada gilirannya akan
meningkatkan kinerja
profesionalnya Suparlan, 2005: 153-154.
5. Persepsi
Kepala sekolah perlu menciptakan persepsi yang baik bagi setiap
tenaga kependidikan agar dapat meningkatkan kinerjanya. Persepsi
yang baik akan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif bagi
tenaga kependidikan.
Berkaitan dengan motivasi di atas, Maslow, 1987: 71 dalam
teorinya tentang kebutuhan manusia menyebutkan bahwa manusia memiliki
beberapa kebutuhan
yang harus
dipenuhi untuk mendeteksi motivasi manusia. Maslow membagi kebutuhan
manusia ke dalam lima kategori kebutuhan yaitu:
1.
Kebutuhan fisiologikal
Fisiological needs Kebutuhan fisiologikal merupakan
kebutuhan paling dasar, paling kuat dan paling jelas. Sebelum seseorang
menginginkan kebutuhan diatasnya, kebutuhan
ini harus
dipenuhi terlebih dahulu. Contoh kebutuhan
ini adalah kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, tidur
dan oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia biasanya
berusaha keras untuk mencari rezeki.
2. Kebutuhan akan rasa aman Safety
needssecurity needs Setelah
kebutuhan fisiologikal
terpenuhi, maka muncul kebutuhan baru yang diinginkan manusia, yaitu
kebutuhan akan keselamatan atau rasa aman. Contoh kebutuhan ini
antara lain menabung, mendapatkan