Rancangan Produk NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Rancangan Alat Bantu Keluar Masuk Kursi Roda Bagi Difabel Cacat Kaki Pada Mini Bus (Studi Kasus : BBRSBD "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta).

Tabel 6 extent of satisfaction dan extent dissatisfacition Butiran soal A M O I Q R Total SI DI 1 4.76 38.10 33.33 23.81 100 0.38 -0.71 2 19.05 52.38 28.57 0.00 100 0.48 -0.81 3 19.05 9.52 47.62 23.81 100 0.67 -0.57 4 28.57 42.86 14.29 14.29 100 0.43 -0.57 5 19.05 33.33 28.57 19.05 100 0.48 -0.62 6 9.52 57.14 28.57 4.76 100 0.38 -0.86 7 9.52 61.90 14.29 14.29 100 0.24 -0.76 8 9.52 57.14 28.57 4.76 100 0.38 -0.86 9 47.62 23.81 14.29 14.29 100 0.62 -0.38 10 9.52 52.38 33.33 4.76 100 0.43 -0.86 11 14.29 57.14 14.29 14.29 100 0.29 -0.71 12 9.52 61.90 23.81 4.76 100 0.33 -0.86 13 14.29 47.62 28.57 9.52 100 0.43 -0.76 14 9.52 42.86 33.33 14.29 100 0.43 -0.76 15 9.52 52.38 28.57 9.52 100 0.38 -0.81 16 4.76 57.14 33.33 4.76 100 0.38 -0.90 Dari hasil extent of satisfaction dan extent dissatisfacition di posisikan dalam metode kano. 1 1 0,5 1 SI DI 2 3 4 5 6 10 8 9 11 7 12 13 14 15 16 -0,5 Attractive One Dimensional Must Be Indefferent Gambar 1 Diagram Atribut Model Kano

4. Rancangan Produk

Gambar 2 rancangan produk Gambar 3 posisi alat bantu Desain produk ini menggunakan sistem hidrolik pada sistem penggeraknya dengan tekanan cairan yang dapat di atur sesuai kebutuhan pengguna. Hidrolik ini digekkan olah pompa yang tenaganya didapat dari motor, dengan motor listrik yang berkekuatan 12Volt yang pasokan listrikya didapat dari accu mobil yang kuat memasok listrik pada motor listrik. Dengan perbandingan roda gigi 816 sehingga putaran motor listrik dapat memutar pompa hidrolik dengan ringan dan penggunaan listrik yang minimum. Pengoperasian alat bantu menggunakan saklar on dan off untuk menyalakan dan mengaktifkan pengaman. Jika tombol on ditekan maka alat bantu akan menyala dan pengaman akan terbuka, jika menekan tombol off maka pengaman akan aktif dan alat bantu akan mati. Posisi saklar penggerak alat bantu berada didalam semping pintu belakang. Saklar 3 kaki yang dan terhubung pada motor listrik. Saklar ada tiga posisi posisi pertama posisi netral berarti alat bantu tidah dapat bergerak keluar maupun masuk ke dalam mini bus. Posisi kedua adalah posisi mundur dimana saklar tuasnya mengarah ke belakang guna mengelurkan alat bantu dari dalam mini bus. Posisi ketiga adalah posisi maju untuk menggerakkan alat bantu yang telah keluar mini bus dan memasukkanya kembali kedalam mini bus. Keamanan pada alat bantu ada pada bagian lantai diberi pembatas agar pengguna kursi roda selalu berada pada posisi lurus dan berada tepat diatas lantai alat bantu. Cara menggukan alat bantu ialah : 1. Membuka pintu bagian belakang minibus secara maksimal. Gambar 4 Posisi Pintu Belakang 2. Buka pengaman untuk menggunakan alat bantu. Klik saklar menjadi on . Gambar 5 Posisi Alat Bantu Dengan Pengaman Gambar 6 Posisi Alat Bantu Dengan Pengaman Terbuka 3. Saklar penggerak yang berfungsi mengoperasikan alat bantu diklik pada posisi keluar yang awalnya pada posisi netral. 4. Maka alat bantu akan keluar dari minibus dengan sendirinya. Gambar 7 Posisi Alat Bantu Keluar Dari Mobil. 5. Setelah alat bantu keluar dari minibus dan berada pada posisi sempurna maka pengguna dapat bersiap - siap untuk naik ke atas lantai guna masuk kedalam minibus. Gambar 8 Posisi Sempurna Alat Bantu 6. Pengguna kursi roda naik ke atas lantai alat bantu. Gambar 9 Pengguan Kursi Roda Berada Di Lantai 7. Kunci roda pada kursi roda yang telah tersedia pada setiap kursi roda. 8. Klik saklar maju untuk menggerakkan alat bantu masuk kedalam mini bus. Gambar 10 Posisi Kursi Roda Di Dalam Mini Bus 9. Pengguna kursi roda masuk kedalam mini bus. Gambar 11 Posisi Pengguna Kursi Roda Masuk Mini Bus 10. Klik saklar ke tengah pada posisi netral agar alat bantu tidak bergerak dari posisinya. 11. Klik saklar off untuk mematikan alat bantu dan mengaktifkan pengaman. Gambar 12 Posisi Pengaman diaktifkan 12. Tutup kembali pintu belakang dengan sempurna dan kunci pintu belakang dengan kunci yang tersedia. Gambar 4.45 Posisi Pintu Tertutup

5. Kesimpulan