Interpretasi Data NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM LIRIK LAGU RELIGI KARYA AUNUR RAFIQ LIL FIRDAUS (OPICK) Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik Lagu Religi Karya Aunur Rofiq Lil Firdaus (Opick).

11 itu ada, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Shobron, 2009 : 7 bab II halaman 29. 9. Bila Waktu T’lah Berakhir Dalam lagu ini menceritakan tentang peringatan tentang kematian kepada manusia, bahwa sewaktu-waktu ajal akan dipanggil oleh Allah swt. Sehingga ketika didunia janganlah bersikap sombong dan acuh karena hal yang demikian adalah hanya kesenangan semata. Oleh karena itu manusia hanya bisa bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar dengan memohon ampun, karena hanya hidup dan mati adalah kehendak Allah swt. Dalam lirik lagu tersebut terdapat nilai pendidikan akhlaq tentang taubat yang menjelaskan bahwa ingin menuju kepada jalan yang benar, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gunawan, 2012 : 5 bab II halaman 35. 10. Tombo Ati Secara garis besar dari lagu “Tombo Ati” ini menjelaskan tentang bentuk ibadah manusia sebagai usaha untuk dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Apabila manusia bisa menjalankan, akan dicukupkan nikmatnya. Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa syair lagu ini terdapat nilai pendidikan ibadah kepada Allah swt yang sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Izzan, 2009 : 194 bab II halaman 32.

B. Interpretasi Data

Berikut interpretasi dari syair lagu-lagu Opick: 1. Nilai Pendidikan Aqidah Dari lirik lagu religi milik Aunur Rafiq Lil Firdaus Opick yang berkaitan dengan adanya nilai pendidikan aqidah adalah lagu yang berjudul “Cukup Bagiku”, sebagai berikut: Penuhi hati ini dengan satu rindu Rindu untuk mendapatkan cinta-Mu Penuhi jiwa ini dengan satu cinta Cinta untuk mendapatkan rahmat-Mu Dalam syair lagu “Allah Maha Besar” berbunyi: Allah Maha Besar Dengan segala keagungan milik-Mu Allah Maha Besar Segala puji untuk-Mu Dilihat dari lirik lagu diatas mencerminkan bentuk keimanan kepada Allah swt, salah satunya yaitu mengagungkan namanya bahwa Allah Maha Besar. Semua yang ada didunia ini adalah milik-Nya dan pada akhirnya nanti akan kembali kepada yang menciptakan. Ungkapan dalam lirik lagu tersebut sama dengan ungkapan pada syair lagu yang berjudul “Bila Waktu Tlah Berakhir” : Semua dan segala yang ada akan Kembali pada-Nya Dalam hubungannya dengan nilai pendidikan aqidah atau keimanan kepada Allah swt, yakni meyakini didalam hati bahwa Allah itu ada, sesuai dengan yang dikemukakan Hasyim, 2006 : 79 bab II halaman 29, terdapat pada syair lagu yang berjudul “Cukup Bagiku” : Cukup bagiku Allah segalanya untuk-Mu Di hatiku ini penuh terisi segala tentang Allah Kepada Nabi Muhammad tercurah shalawat Allah Tiada Tuhan selain Allah cukup bagiku Allah Dilihat dari lirik lagunya dapat diambil kesimpulannya bahwa ketika manusia sudah meyakini didalam hatinya akan adanya Allah dan hanya kepada-Nya yang pantas untuk disembah sehingga tidak ada lagi Tuhan kecuali Dia. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt :            8 12 Artinya : “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. Q.S. Al-Baqarah ayat 163. Dalam syair lagu yang berjudul “Kesaksian Diri” juga berisikan mengenai aqidah keyakinan atau keimanan kepada Allah, berikut syairnya lagunya : Setiap mata, hati, tangan, kaki, akan jadi saks i Tiada dusta diri yang tak terhakimi Luka sepi air mata tak berarti lagi Akan terlambat segala sesal di waktu nanti Allah mohon, jangan hukum kami dari dosa Ampuni kami karena tak mungkin kami Sanggup menahan pedih Setitik Rahmat yang Kau beri Lebih berarti Dari segalanya Dari cerminan nilai pendidikan aqidah yang diungkapkan pada syair lagu tersebut dapat dilihat bahwa hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Yassin : 65. Pada syair lagu yang berjudul “Shalawat Nabi” ini berhubungan dengan iman kepada Rasulullah saw, bahwasanya Nabi Muhammad diutus oleh Allah swt tidak lain untuk memberi kabar gembira serta menjadi rahmat bagi seluruh alam: Rembulan benderang di wajahmu Terangi seluruh semesta Di gelapnya….di kelamnya Kau tunjukkan jalan hidup Kau bebaskan kekufuran Manusia dari kejahiliyahan Sebagaimana pada firman Allah swt dalam Q.S. Al-Anbiya’ ayat 107, sebagai berikut :       Artinya : “Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam”. Dalam syair lagu “Bila Waktu T’lah Berakhir” berkaitan dengan keimanan kepada Allah swt, bahwasanya kehidupan didunia ini pada akhirnya juga pasti akan berakhir, manusia sering tidak menyadarinya, dalam syairnya yang berbunyi : Bagaimana kau merasa bangga Akan dunia yang sementara Bagaimanakah bila semua Hilang dan pergi meninggalkan dirimu Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya manusia ketika hidup didunia ini saling menyombongkan diri, antara satu dengan yang lain. Padahal semua itu hanya kesenangan sesaat, dan semua akan kembali kepada Allah swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Ali-Imran ayat 185 yang artinya: “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu”. Dalam hubungannya dengan nilai aqidah keimanan kepada hari akhir terdapat dalam syair lagu “Bila Waktu T’lah Berakhir” : Bagaimanakah bila saatnya Waktu terhenti takkau sadari Masihkah ada jalan bagimu untuk kembali Mengulangkan masa lalu Makna dari lagu tersebut diatas adalah tentang kematian. Dimana manusia ketika masih hidup didunia sangat tergoda dengan kesenangan yang ada, sampai pada saat ajal telah memanggilnya belum sempat bertaubat kepada Allah swt, maka ia akan merasakan azab Allah di hari kiamat nantinya. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Al- Hajj ayat 55 yang artinya: “Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu- raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat kematiannya dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat”. Dari penelitian dan analisis mengenai nilai-nilai aqidah keimanan atau keyakinan 9 13 dalam syair lagu dari Aunur Rafiq Lil Firdaus Opick, dapat disimpulkan bahwa didalamnya terkandung nilai pendidikan Aqidah diantaranya yaitu terdapat pada syair lagu Cukup Bagiku, Allah Maha Besar, Bila Waktu T’lah Berakhir, Kesaksian Diri, dan Shalawat Nabi. Nilai-nilai pendidikan aqidah yang dapat diperoleh dari syair lagu-lagu tersebut diatas adalah keimanan kepada Allah swt, iman kepada Rasul-rasul Allah swt, dan iman kepada hari akhir, hal ini sesuai dengan teori ang dikemukakan oleh Hasyim, 2006 : 79 bab II halaman 29. 2. Nilai Pendidikan Ibadah Nilai pendidikan ibadah yang terdapat dalam syair lagu Aunur Rafiq Lil Firdaus Opick dapat dilihat dalam kutipan syair lagu yang berjudul “Tombo Ati” : Obat hati ada lima perkaranya Yang pertama baca Quran dan maknanya Yang kedua sholat malam dirikanlah Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh Yang keempat perbanyaklah berpuasa Yang kelima dzikir malam perbanyaklah Ibadah merupakan suatu bentuk implementasi yang dilakukan manusia kepada Tuhan, sebagai manifestasi dikehidupan yang akan datang. Berdasarkan syair lagu diatas dapat dilihat bahwa pesan yang disampaikan oleh pengarang lagu adalah agar hati manusia tenang dan tidak merasa gelisah, hendaknya melaksanakan ibadah baik yang berupa ibadah mahdloh atau ghairu mahdloh, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Izzan, 2012 : 194. Dalam lirik lagu yang lain juga terdapat nilai pendidikan ibadah, seperti pada lagu yang brjudul “Kesaksian Diri” : Allah mohon, jangan hukum kami dari dosa Ampuni kami karena tak mungkin kami Sanggup menahan pedih Setitik Rahmat yang Kau beri Lebih berarti Dari segalanya Lirik lagu diatas menceritakan tentang do’a yang dipanjatkan manusia kepada Allah swt, agar diampuni segala dosa-dosanya dari kesalahan yang telah diperbuat. Dengan mengharap rahmat dan ridho Allah swt hat manusia akan menjadi tenang. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam Q.S. Ali- Imran ayat 193 . Dalam syair lagu yang berjudul “Kembali Pada Allah”, terdapat nilai pendidikan ibadah yang berisi tentang do’a manusia kepada Allah swt agar hati dapat merasakan ketentraman dan berserah diri hanya kepada-Nya. Syair lagu tersebut adalah sebagai berikut : Dengan mengingat Allah Hilanglah semua kegelisahan Cukuplah hanya Allah Hati bergantung dan berserah diri Hal ini sesuai dengan firman Allah swt :        Artinya : “Karena itu, ingatlah kamu kepada- Ku niscaya aku ingat pula kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku”. Q.S. Al- Baqarah ayat 152. Dengan demikian dari hasil analisis diatas, menunjukkan bahwa terdapat nilai pendidikan ibadah yaitu berkaitan dengan ibadah mahdloh maupun ibadah ghairu mahdloh seperti melaksanakan shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, berdo’a kepada Allah swt dan berkumpul dengan orang-orang yang shaleh serta ada kemauan untuk beribadah. 3. Nilai Pendidikan Akhlakul Karimah Syair lagu dari Aunur Rafiq Lil Firdaus Opick yang berkaitan dengan nilai pendidikan akhlak adalah Alhamdulillah, Istighfar, Kembali Pada Allah, dan Bila Waktu T’lah Berakhir. Berikut syair lagu dari Aunur Rafiq Lil Firdaus Opick yang berhubungan dengan nilai pendidikan akhlaq terdapat dalam lagu yang berjudul “Alhamdulillah” : 10 14 Alhamdulillah wasyukurillah Bersyukur pada Mu ya Allah Indah dalam kebersamaan Hilanglah sebuah perbedaan Dari lirik lagu diatas dapat diambil nilai pendidikan Islam yaitu rasa syukur. Didalam Islam ketika manusia memperoleh sesuatu baik hal kecil maupu yang besar, sebaiknya mengucap syukur kepada Allah swt. Sehingga sebagai umat Islam, sekaligus sebagai pendengar diajak untuk selalu mengingat Allah swt dengan cara senantiasa bersyukur dengan apa yang telah diperolehnya. Dijelaskan dalam firman Allah swt dalam Q.S. Al- An’am ayat 1. Dalam lirik lagu yang lain juga dapat ditemukan nilai pendidikan akhlaq, yaitu dalam syair yang berjudul “Bila Waktu T’lah Berakhir” : Bagaimana kau merasa bangga Akan dunia yang sementara Bagaimanakah bila semua Hilang dan pergi meninggalkan dirimu Dilihat dari penggalan lirik lagu diatas berisi tentang betapa manusia ketika hidup didunia ini merasa bangga akan dirinya, sehingga menimbulkan rasa sombong dan angkuh didalam hatinya, padahal Allah swt tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri, hal ini sesuai dengan firman Allah swt :                Artinta : “Tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. Q.S. An-Nahl ayat 23 Selain dalam syair lagu yang telah dipaparkan diatas, nilai pendidikan akhlaq juga terdapat pada syair lagu yang berjudul “Istighfar” : Kubuka jendela pagi di udara yang letih Deru geram nyanyian jaman Bersama berjuta wajah kuarungi mimpi hari Halalkan segala cara untuk hidup ini Nafsu jiwa yg membuncah menutupi mata hati Seperti terlupa bahwa nafaskan terhenti Lirik lagu diatas berisi tentang pendidikan akhlaq yang mencerminkan perilaku manusia dalam hidup didunia ini hanya menuruti hawa nafsunya tanpa memikirkan kehalalannya, sehingga hal yang demikian itu sangat dilarang oleh Allah swt. Dalam mencari rizki ketika hidup didunia, hendaklah diiringi dengan perbuatan-perbuatan yang terpuji, tidak hanya yang didepan mata saja yang menjadi tujuan utamanya. Islam tidak membenarkan cara-cara mencapai tujuan yang bertentangan dengan syariat sekalipun dengan maksud untuk mencapai tujuan yang baik. Hal tersebut dipandang bertentangan dengan prinsip-prinsip akhlakul karimah yang senantiasa menjaga konsistensi cara mencapai tujuan tertentu dengan tujuan itu sendiri. Faqih, 2002 : 86. Syair lagu religi dari Aunur Rafiq Lil Firdaus yang telah dianalisis diatas, dapat dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan nilai pendidikan yang memiliki manfaat dalam kehidupan manusia. Dengan cara mendidik, mengajarkan dan mentrasformasikan nilai-nilai pendidikan Islam seperti pendidikan aqidah, akhlak dan ibadah, secara tidak langsung akan menumbuhkan pribadi yang sesuai dengan nilai ajaran Islam.

C. Lagu Religi Sebagai Sumber Belajar