6
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai
pendidikan Islam dalam lirik lagu Aunur Rafiq Lil Firdaus Opick dan untuk mengetahui serta
mendeskripsikan lagu-lagu religi karya Opick ini dapat dijadikan sebagai salah satu dari sumber
belajar.
LANDASAN TEORI A.
Nilai Pendidikan Islam 1.
Pengertian nilai
Nilai artinya sifat-sifat atau hal-hal yang berguna penting bagi kemanusiaan
Depdikbud, 2005 : 783. Artinya segala sesuatu yang bermanfaat dan menjadi sarana
bagi kehidupan manusia, merupakan sumber kehidupan yang dapat dimanfaatkan baik
secara sadar ataupun tidak.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan suatu sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek, dan memiliki standar dalam mempertimbangkan
dan meraih perilaku tentang baik atau tidak baik untuk dilakukan. Nilai juga berguna
untuk menyempurnakan manusia dalam tingkah laku sesuai dengan hakikatnya.
2. Pengertian pendidikan Islam
Pendidikan Islam menurut Al-Attas Muchtar, 2005 : 125, merupakan proses
pengenalan yang ditanamkan secara bertahap dan berkesinambungan dalam diri manusia
mengenai objek-objek yang benar sehingga hal itu akan membimbing manusia kearah
pengenalan
dan pengakuan
terhadap eksistensi Tuhan dalam kehidupan.
Pendidikan Islam
adalah upaya
membimbing, mengarahkan, dan membina peserta didikan yang dilakukan secara sadar
dan terencana agar terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran
Islam Nata, 2009 : 340.
Jadi nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat-sifat atau hal-hal yang melekat pada
pendidikan Islam yang digunakan sebagai dasar manusia untuk mencapai tujuan hidup
manusia yaitu mengabdi pada Allah swt, Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan pada
anak sejak kecil, karena pada waktu itu adalah
masa-masa yang
tepat untuk
menanamkan kebiasaan yang baik padanya.
B. Landasan dan Tujuan Pendidikan Islam
1.
Landasan Pendidikan Islam
Sebagai aktifitas yang bergerak dalam bidang
pendidikan dan
pembinaan kepribadian,
tentu pendidikan
Islam memerlukan landasan kerja untuk memberi
arah bagi programnya. Karena dengan adanya dasar juga berfungsi sebagai sumber
semua peraturan yang akan diciptakan sebagai pegangan langkah dan pelaksanaan
dan sebagai jalur langkah yang menentukan arah usaha tersebut Zuhairini, 2004 : 153.
Adapun dasar pendidikan Islam adalah Al-Qur’an
dan Al-Hadist,
dan kalau
pendidikan itu diibaratkan bangunan maka isi Al-Qur’an dan Al-Hadist itu menjadi
fondamennya Isna, 2001 : 63.
2. Tujuan Pendidikan Islam
Menurut M. Arifin 2000 : 41, tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa
dan akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang
berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.
Tujuan pendidikan Islam menurut Al- Syaibani Tafsir, 2009 : 49 adalah tujuan
yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah
laku, jasmani dan rohani serta kemampuan- kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup
di dunia dan di akhirat.
3. Macam Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Ditegaskan oleh Haidar Nawawi Saebani, 2009 : 14, bahwa pokok-pokok
pendidikan Islam yang harus diperhatikan oleh orang tua ataupun pendidik dalam
mendidik anak yakni adanya nilai pendidikan keimanan
akidah Islamiyah,
nilai pendidikan ibadah, dan nilai pendidikan
akhlak akhlakul
karimah. Namun
dijelaskan lagi secara garis besarnya, aspek ajaran Islam terdiri atas 3 hal, yaitu aqidah,
syariah dan akhlak Hasyim, 2006 : 78.
3
7
1. Nilai Pendidikan Keimanan Aqidah
Menurut Hasyim, aqidah atau iman merupakan fondasi dari ajaran Islam yang
sifat ajarannya pasti, yaitu meng-Esakan Tuhan. Pembahasan pokok aqidah Islam
berkisar pada
aqidah yang
telah terumuskan dalam rukun Iman yang enam,
yaitu iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah, Iman kepada Kitab-kitab
Allah, Iman kepada Rasul-rasul-Nya, iman kepada Hari Akhir dan Iman kepada
Qadla dan Qadar Allah 2006 : 79.
Oleh karena
itu, pendidikan
keimanan, harus dijadikan sebagai salah satu pokok dari pendidikan kesalehan
anak. Dengannya dapat diharapkan bahwa kelak ia akan tumbuh dewasa menjadi
insan yang beriman kepada Allah SWT., melaksanakan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Dengan keimanan yang sejati bisa membentengi
dirinya dari berbuat dan berkebiasaan buruk.
2. Nilai Pendidikan Ibadah
Ibadah adalah tunduk patuh yang timbul
dari kesadaran
hati akan
keagungan yang disembah yaitu Allah swt, karena yakin bahwa sesungguhnya
Allah swt itu mempunyai kekuasaan yang tidak dapat dicapai oleh akal akan
hakekatnya Azmi, 2006 : 38. Patuh yang dimaksud adalah seorang hamba yang
mengabdikan diri pada Allah SWT.
Ibadah dalam pandangan ilmu Fiqh ada dua yaitu ibadah mahdloh dan ibadah
ghoiru mahdlah. Ibadah mahdloh adalah ibadah yang telah ditentukan oleh Allah
bentuk, kadar atau waktunya seperti halnya shalat, zakat, puasa dan haji.
Sedangkan ibadah ghairu mahdloh adalah sebaliknya, kurang lebihnya yaitu segala
bentuk aktifitas manusia yang diniatkan untuk memperoleh ridha dari Allah swt
Izzan, 2012 : 194.
Salah satu ibadah yang mempunyai pengaruh besar dalam pendidikan Islam
adalah ibadah shalat. Ada tiga tahap membiasakan anak untuk melakukan
ibadah shalat yaitu : pertama, perintah untuk shalat. Kedua, mendidik tata cara
shalat. ketiga, memukul anak karena tidak shalat. Ketiga tahap tersebut harus
disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak Azmi, 2006 :
39.
Oleh karena itu, nilai pendidikan ibadah yang benar-benar Islamiyyah mesti
dijadikan salah satu pokok pendidikan anak. Orang tua dapat menanamkan nilai-
nilai pendidikan ibadah pada anak dan berharap
dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-harinya dan kelak ia
akan tumbuh menjadi insan yang tekun beribadah secara benar sesuai dengan
tuntunan ajaran Islam.
3. Nilai Pendidikan Akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa arab yang artinya budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Kata akhlak juga dapat ditemukan dalam hadist yang sangat
terkenal yang diriwayatkan oleh Imam Malik, yang artinya: “ Bahwasanya aku
Muhammad diutus tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia”.
Akhlak tidak hanya merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur
hubungan antara sesame manusia, akan tetapi
juga norma
yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan seluruh alam semesta.
Manusia memang diberikan dua jalan najdain yakni jalan yang baik
taqwa dan jalan yang buruk fujur. Keduanya menjadi potensi yang ada
dalam diri manusia sejak awal penciptaan manusia. Akan tetapi walau kedua potensi
itu ada dalam diri manusia tetap saja ditemukan isyarat dalam Al-Qur’an bahwa
kebajikan lebih dahulu menghiasi jiwa manusia daripada kejahatan, dan bahwa
manusia pada dasarnya cenderung pada kebaikan Gunawan, 2012 : 6.
C. Sumber Belajar