Perancangan Software ANALISIS DAN PERANCANGAN

Gambar 3.7 Rangkaian Penerima Data Infra Merah Pada rangkaian di atas menggunakan resistor 100 Ohm yang berfungsi untuk membatasi arus yang masuk pada rangkaian, sementara resistor 10 K Ohm digunakan untuk membatasi arus yang menuju pin IO pada mikrokontroller agar arus yang ada pada IC mikrokontroler sama dengan output dari modul rangkaian penerima infrared. Sedangkan kapasitpr 10 µF berfungsi untuk menstabilkan arus yang masuk pada IC TSOP 1738. IC ini mempunyai karakteristik yaitu akan mengeluarkan tegangan ±4,5 Volt jika keadaan logika high 1 pada outputnya jika terdeteksi adanya pancaran infra merah dalam rentang frekwensi 38 – 40 KHz, dan mengeluarkan tegangan ±0,109 Volt, jika terdapat logika low 0 pada output jika tidak mendeteksi adanya pancaran, namun jika keadaan low sesaat yaitu sekitar 1200µs, setelah itu outputnya akan kembali menjadi high. Kaadaan inilah yang akan dimanfaatkan untuk transmisi pengiriman data. Output dari rangkaian ini dihubungkan pada IO pin mikrokontroller sehingga setiap kali IC ini mengeluatkan logika high 1 atau logika low 0 pada outputnya, mikrokontroller akan dapat mendeteksi mendeteksinya.

3.2 Perancangan Software

Secara garis besar perancangan sofware terbagi dalam dua bagian besar yakni perancangan software untuk minimum sistem mikrokontroller AT89S51 yanng memakai bahasa mesin assembly dan perancangan software untuk tampilan interface akuisisi data pada PC menggunakan bahasa visial basic 6.0. Universitas Sumatera Utara 3.2.1 Flow chart minimum sistem mikrokontroller Alat pendeteksi banjir ini dirancang untuk mendeteksi kenaikan ketinggian air rata- rata permukaan air. Pendeteksian ketinggian air dilakukan oleh sensor ultrasonic, mengolah data pada mikrokontroller dan mengirimkan data tersebut ke PC sebagai interface data akuisisi data. Secara umum flow chart program pendeteksi banjir dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini. START AMBIL DATA SENSOR KIRIM DATA Ir_Red , Tx_ MODE TERIMA DATA Ir_Red, Rx_MODE CEK DATA TAMBAHKAN NILAI = + 10 CEK KONDISI N=170-175 ? CEK KONDISI N=176-180 ? CEK KONDISI N=181-185 ? CEK KONDISI N=190-200? Tidak Tidak Tidak Tidak KONDISI STATUS NORMAL KONDISI STATUS AWAS KONDISI STATUS SIAGA KONDISI STATUS BANJIR Ya Ya Ya Ya HIDUPKAN BUZZER DAN LAMPU INDIKATOR DATA BASE AND Gambar 3.8 flow chart minimum sistem Universitas Sumatera Utara 3.2.2 Perancangan permodelan sistem dengan Use Case Diagram Permodelan sistem berfungsi untuk memperoleh prototipe atau gambaran yang jelas mengenai objek apa saja yang saling berinteraksi dengan sistem dan hal-hal apa saja yang akakn dilakukan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Perancangan fungsional perangkat lunak untuk dapat mengakuisisi data pengukuran dari hardware yang dapat dikembangkan dan di modelkan dengan diagram use case. Aktor yang akan berinteraksi dengan sistem adalah pengguna user dimana pengguna dikatagorikan sebagai entitas yang melakukan proses akuisisi data pengukuran tinggi muka air. Ditinjau dari analisis kebutuhan sistem, beberapa hal yang nantinya harus dilakukan sistem adalah: 1. Melakukan koneksi port akuisisi data untuk menampilkan data hasil pengukuran tinggi muka air . 2. Melakukan penyimpanan hasil pengukuran tinggi muka air. Berdasarkan informasi kebutuhan sistem serta aktor yang berperan di dalamnya, diagram use case berikut dirancang sebagai permodelan persyaratan sistem. Mengoneksikan Data proses pengukuran Tinggi muka air Menampilkan data Hasil pengukuran Tinggi muka air USER Menyimpan data kedalam data base hasil pengukuran tinggi mukaair U SES U SES PENDETEKSI BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN SCADA Supervisory Control And Data Acquisition Gambar 3.9 Use Case Diagram sistem Aplikasi Universitas Sumatera Utara Jika dilihat pada diagram tersebut tampak bahwa seorang pengguna user hanya dapat mengakses Use Case sistem akuisisi data pengukuran tinggi muka air. Dengan demikian untuk menentukan proses apa saja yang nantinya dilakukan pada setiap tahapan sistem, maka ditentukanlah dokumentasi naratif untuk Use Case sistem akuisisi data pengukuran tinggi muka air, sehingga langkah demi langkah dapat berjalan dengan semestinya. Berikut ini dokumen naratif untuk Use Case sistem akuisisi data pengukuran tinggi muka air dapat dilihat pada tabel.3.1 berikut. Tabel 3.1 Dokumentasi Naratif Use Case sistem akuisisi data pengukuran tinggi muka air. Nama Use Case PENDETEKSI BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN SCADA Supervisory Control And Data Acquisition Aktor User Deskripsi Use Case mendeskripsikan tentang fungsional sistem pengukuran ketinggian muka air kemudian menampilkan data hasil pengukuran tersebut pada user interface lalu menyimpan data tersebut ke dalam data base Pre-condition menerima data yang dikirimkan oleh sistem hardware Microkontroller Typical course of event Aksi Aktor Respon Sistem Langkah 1 : User memilih tombol Acquisition pada menu utama. Langkah 2 : Sistem akan merespon dengan memanggil program pada form Acquisition Data Langkah 3 : User memilih tombol koneksi port data pada form Acquisition Data. Langkah 4 : Sistem akan merespon dengan memanggil program koneksi pada port data untuk menerima data hasil pengukuran. Langkah 5 : Sistem akan menampilkan data hasil pengukuran tinggi muka air Langkah 6 : User akan memilih tombol simpan Langkah 7 : Sistem akan melakukan fungsi untuk menyimpan data hasil penngukuran tinggi muka air Alternate Course Aksi Aktor Respon Sistem - - Post Condition - - Universitas Sumatera Utara Activity diagram untuk Use Case kontrol sistem akuisisi data pengukuran tinggi muka air dapat dilihat pada gambar 3.10 . User Sistem Pilih Koneksi Port Mulai Tampilkan form koneksi port Pilih boundrate dan port Koneksikan port Simpan Data Selesai Y T Pilih Aquisisi Data Tampilkan form aquisisi data dan hasil Gambar 3.10 Activity diagram sistem akuisisi data pengukuran tinggi muka air. 3.2.3 Perancangan Data Flow Diagram DFD Data flow diagram adalah alat pembuatan model network dengan menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem yang bertujuan untuk membantu memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Berdasarkan definisi diatas maka untuk perancangan software pada sistem pendeteksi banjir dapat terlihat dalam diagram DFD level 0. Universitas Sumatera Utara 3.2.3.1 DFD Level 0 User Sistem akuisisidata penseteksi banjir Akses data tinggi muka Air Tampilan data ketinggian air Gambar 3.11 DFD Level 0 Proses Sistem Akuisisi Data Pendeteksi Banjir 3.2.3.2 DFD Level 1 User 1.0 Menampilkan Data Aquisition Tinggi muka air Akses data tinggi muka Air Tampilan data ketinggian air Data Base Data hasil pengukuran tinggi muka air Data tinggi muka Air Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses Tampilan Data Tinggi Muka Air Dan Data Base 3.2.4 Perancangan Antar muka Interface Perancangan Antar muka adalah perancangan suatu tampilan yang dapat menghubungkan pengguna user, komputer, dan mikrokontroller dengan berbantuan program. Syarat untuk perancangan pembuatan antar muka adalah berorientasi pada Grapic User Interface GUI , informatif dan mudah digunakan User Friendly. Universitas Sumatera Utara 3.2.4.1 Rancangan Menu Utama Rancangan menu utama yaitu sebuah tampilan yang pertama muncul pada saat system diaktifkan. Pada perancangan antar muka terdapat menu connection port yang berfungsi sebagai form untuk mengoneksikan port serial computer agar dapat menerima data, Aquisision Data yang berfungsi untuk menampilkan data ketinggian air yang telah didapat dari pengukuran serta About dan Exit. Berikut rancangan menu utama dapat dilihat pada gambar 3.13 berikut. 1 Connection Port 2 Acquisition Data 3 About 4 Exit Judul Penelitian Xxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxx 5 Xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxx 6 Gambar 3.13 Rancangan Menu Utama Keterangan : 1. Menu Connection Port berfungsi sebagai form untuk mengkoneksi data dari port serial. 2. Menu Acquisition Data berfungsi sebagai form yang menampilkan hasil pengukuran. 3. Menu About berfungsi sebagai menampilkan informasi atau cara pemakaian aplikasi. 4. Menu Exit berfungsi untuk menutup form menu utama dan keluar dari aplikasi. 5. Logo Universias Sumatera Utara 6. Label keterangan Nama penelitian. Universitas Sumatera Utara 3.2.4.2 Rancangan Form Connection Port Perencanaan form connection Port bertujuan untuk membuka atau menutup flow data dari port serial. Form ini juga berfungsi sebagai penyamaan bout rate data sinkron antara mikrokontroller sebagai pengirim data dan port serial sebagai media in flow data. Berikut rancangan form untuk koneksi data pada port serial. KONEKSI PORT SERIAL BOUD RATE COMM PORT 1 2 3 Connecting Disconnecting Exit Gambar 3.14 Rancangan Form Koneksi Port Serial Keterangan : 1. List box berfungsi untuk memilih besarnya kecepatan transfer data antar modul mikrokontroller dan PC 2. List box berfungsi untuk memilih port yang terhubung dengan port serial oleh mikrokontroller. 3. Label berisi keterangan tentang konektivitas yang terjadi. 3.2.4.3 Rancangan form hasil pengukuran Acquisition Data Form Acquisition data berfungsi sebagai form yang menampilkan hasil pengukuran tinggi muka air pada daerah aliran sungai. Rancangan hasil pengukuran tinggi muka air dapat dilihat pada gambar 3.15 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Acquisition Data Master Supervisory Control Date Time Water level El. Meter Status Record Data 1 2 3 4 5 Gambar 3.15 Rancangan Form Acquition Data Keterangan : 1. Lebel berisi Real time Date berupa penempil hari dan tanggal. 2. Lebel berisi Real timer penempil waktu. 3. Label berisi keterangan tentang hasil pengukuran. 4. Label berisi keterangan status dari pengukuran. 5. Label berisi record data hasil pengukuran 3.2.4.4 Rancangan About Preancangan about ini berfungsi sebagai penampil informasi tentang cara kerja siatem mikrokontroller dan informasi aplikasi pada penelitian ini. Rancangan About dapat dilihat pada gambar 3.15 Information INFORMASI SISTEM PENDETEKSI BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN SCADA Supervisory Control And Data Acquisition BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Gambar 3.16 Rancangan About Universitas Sumatera Utara

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Sistem Scada (Supervisory Control And Data Acquisition) Pada Instalasi Pengolahan Air Sungai Cihideung Institut Pertanian Bogor

0 5 44

Implementation Of SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) For FMS 200.

0 3 24

SCADA-Supervisory Control and Data Acquisition Based On Electrical Load Controller.

0 5 24

Supervisory Control And Data Acquisition (Scada) For Distribution Automation System (DAS).

0 3 24

RANCANG BANGUN SISTEM SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION (SCADA) UNTUK PENGONTROL LEVEL AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 9

Implementasi Komunikasi Data Berbasis ZigBee pada SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) PLTMh

0 2 5

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION) PADA SISTEM BOILER DRUM MENGGUNAKAN PLC OMRON DESIGN AND IMPLEMENTATION OF SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION) ON BOILER DRUM SYSTEM USING OMRON PLC

0 1 6

Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Banjir Pada Daerah Aliran Sungai dengan Menggunakan SCADA (Supervisory Control And Acquisition) Berbasis Mikrokontroler AT89S51

0 0 25

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran - Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Banjir Pada Daerah Aliran Sungai dengan Menggunakan SCADA (Supervisory Control And Acquisition) Berbasis Mikrokontroler AT89S51

0 3 27

RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana

0 1 16