Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
yang ada. Sumber: Diadaptasi dari Sedarmayanti, 2001:112
3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.2.1. Populasi
Dalam melaksanakan penelitian pasti akan dihadapkan pada obyek penelitian, keseluruhan dari obyek yang akan diteliti itulah yang dinamakan
dengan populasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Uep dan Sambas 2011:131 bahwa :
Populasi population atau universe adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang
dijadikan sebagai obyek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian pengamatan.
Sedangkan menurut Sugiyono 2006:72 mendefinisikan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Berdasarkan penelitian diatas maka penulis tentukan, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Subang yang berjumlah 71 orang.
3.2.2.2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 2002:109 yang dimaksud dengan sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menurut Sugiyono 2006:73 sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Sedangkan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 71 orang. Maka dari itu dalam sampel penelitian ini penulis berpedoman pada pernyataan dari Suharsimi Arikunto
2006:134 menyatakan bahwa : Untuk sekedar ancer
–ancer apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, sehingga jika jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10
– 15 atau 20 – 25 atau lebih, tergantung setidak–tidaknya dari : 1.
Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. 2.
Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik. Sesuai dengan pendapat diatas maka penulis mengambil sampel
100 yakni seluruh pegawai yang berada di objek penelitian yaitu 71 orang pegawai yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Subang.
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, penulis perlu menggunakan instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data agar data
yang diperoleh lebih akurat. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan merupakan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
penelitian. Pengumpulan data ini diperlukan cara-cara da teknik tertentu sehingga data dapat terkumpul dengan baik. Untuk mengumpulkan data yang
diperlukan permasalahan penelitian maka penulis menggunakan beberapa alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data sebagai berikut :
a. Wawancara
Uep dan Sambas 2011:102 mengatakan bahwa teknik wawancara merupakan “salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data responden”. Pengumpulan data melalui teknik
wawancara biasanya digunakan untuk mengungkapkan masalah sikap dan persepsi seseorang secara langsung dengan sumber data.
b. Angket Kuesioner
Penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Suharsimi
Arikunto 2006:151 sebagai berikut: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal- hal yang ia ketahui”. Angket dalam
penelitian ini terdiri dari variabel yang dijabarka melalui sub variabel, indikator-indikator, dan pertanyaan. Butir-butir pertanyaan itu merupakan
gambaran tentang tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja pegawai. Angket
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ini disebarkan kepada responden yaitu seluruh pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan yang berjumlah 71 orang.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner yang digunakkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Menyusun kisi-kisi angket atau kuesioner.
No. Variabel
Indikator No. Item
1. Tata Ruang
Kantor Pertimbangan atau
perencanaan Spasial 1,2
Perencanaan Ruangan 3,4,5,6
Perlengkapan atau Perabot
7,8,9,10 Tata Cahaya
11,12,13 Warna
14,15 Pesan-pesan yang
disampaikan secara Grafis
16
2. Efisiensi
Kerja Kemudahan dalam
Bekerja 1,2,3
Termurah Biayanya 4,5,6
Tersingkat Waktunya 7,8,9
Teringan Beban Kerjanya
10,11,12 Terpendeknya
Penyelesaian Kerja 13,14,15
B. Merumuskan alternatif jawaban. Pada penelitian ini alternatif jawaban
kuesioner menggunakkan skala interval. Skala interval menggunakkan rating scale dalam pengukurannya. Rating scale merupakan skala
pengukuran yang diperoleh dalam bentuk angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam rating scale responden tidak
menjawab salah satu jawaban, kualitatif, tetapi menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif. Sugiyono 2010:141 mengemukakkan:
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Rating scale tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala
untuk mengukur status sosial, ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain.
C. Melakukan uji istrumen. Kegiatan pengujian instrumen merupakan proses
yang penting dalam pengumpulan data. Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas.
Pengujian validitas dan reliabilitas ini merupakan upaya memaksimalkan kualitas alat ukur, agar kecenderungan keliru dapat diminimalkan.
3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian
Uji coba angket dilakukan terhadap 71 orang responden, yaitu kepada 71 pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan. Data angket yang terkumpul,
kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah angket yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Jumlah Angket Uji Coba
No. Variabel
Jumlah Item Angket
1. Tata Ruang Kantor X
16 2.
Efisiensi Kerja Pegawai Y 15
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Total 31
Sumber: Hasil Pembuatan Angket
3.2.4.1. Uji Validitas
Dalam teknik analisis data disini peneliti menggunakan teknik Uji Validitas dan Reliabilitas. Uji Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur
terhadap konsep yang diukur, sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Suharsimi Arikunto 2010 : 211 memberikan definisi
validitas adalah sebagai berikut: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen”. Sedangkan menurut Uep dan Sambas 2011:115 “Suatu instrumen
pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur”. Ada dua jenis validitas untuk instrumen
penelitian, yaitu validitas logis logical validity dan validitas empirik empirical validity.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji validitas empirik empirical validity. Uep dan Sambas 2011 : 116 mengungkapkan bahwa
“Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman”. Dengan demikian syarat instrumen dikatakan memiliki
validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba.
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui tingkat validitasnya maka dibutuhkan suatu formula atau rumus tertentu. Rumus yang digunakan oleh penulis adalah
rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Person yaitu : =
�∑ − ∑ ∑
� ∑
2
− ∑
2
� ∑
2
− ∑
2
Sumber : Suharsimi Arikunto dalam Uep dan Sambas, 2011 : 117 Menurut Uep dan Sambas 2011 : 117 Langkah kerja yang dapat
dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya. 2.
Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen. 3.
Memeriksa kelangkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket. 4.
Membuat tabel pembantu untuk mendapatkan skor – skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan
data selanjutnya. Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas sebagai berikut :
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Contoh Format Perhitungan Uji Validitas
No responden
Nomor item instrument Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 2
..dst Jumlah
Sumber : Uep dan Sambas 2011 : 117 5.
Memberikan atau menempatkan skor scoring terhadap item – item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir
atau item angket dari skor – skor yang diperoleh.
Tabel 3.5 Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi
No. Responden
X Y
XY X²
Y² 1
..dst Jumlah Σ = ΣX = ΣY = ΣXY = ΣX² = ΣY²
Sumber : Uep dan Sambas 2011 : 118 7.
Menentukan nilai koefisien korelasi pada derajat bebas db = n-2. 8.
Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :
a Jika r
xy
hitung r
tabel
; maka valid b
Jika r
xy
hitung r
tabel
, maka tidak valid
Hibar Rahayu, 2015 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN KOTA SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.2.4.2. Uji Reliabilitas