Penghimpun Dana Konsep Strategi Produk

Sesuai dengan definisi di atas, produk dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, berikut: a. Produk yang berupa benda fisik atau benda berwujud,seperti buku, meja, kursi, rumah, mobil, dan lain-lain. b. Produk yang tidak berwujud , biasanya disebut jasa.Jasa dapat disediakan dalam berbagai wahana, seperti pribadi, tempat kegiatan, organisasi, dan ide-ide. Sebenarnya secara umum terdapat banyak produk yang secara teknis- finansial dapat dikembangkan BMT untuk dapat menjalankan usahanya, 47 seperti :

1. Penghimpun Dana

a. Wadiah Ialah memanfaatkan sesuatu di tempat yang bukan pada pemiliknya untuk dipelihara.Dalam bahasa Indonesia disebut titipan.Akad wadi’ah merupakan suatu akad yang bersifat tolong- menolong antara sesama manusia. 48 Pada prinsipnya dasar wadi’ah menyebutkan bahwa seorang penitip barang wajib membayar seluruh biaya yang dikeluarkan pihak yang di titipi, secara otomatis,untuk keperluan pemeliharaan barang titipan tersebut, disamping imbalan jasa dalam jumlah yang pantas sesuai kadar kepatutan atau berdasarkan kesepakatan di 47 Makhalul Ilmi, Op. Cit, h. 30. 48 M Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, h. 245 muka antara kedua belah pihak pada waktu perjanjian wadi’ah di buat. 49 b. Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal dan mudharib dengan pembagian keuntungan sesuai nisbah yang di sepakati dari awal. 50 Dalam kerangka penghimpunan dana mudharabah , nasabah bertindak sebagai shahibul maal dan BMT sebagai mudharib . BMT dapat menawarkan produk penghimpunan dana mudharabah ini kepada masyarakat dengan menunjukkan cara-cara penentuan dan penghitungan porsi bagi hasilnya, dan perlu dicatat, ia tidak di perkenankanmenjanjikanpemberian keuntungan tetap perbulan dalam jumlah tertentu dengan sistem persentasi sebagaimana lazim berlaku dalam tatanan perbankan konfensional, atau dalam jumlah tertentu atas dasar kalkulasi angka-angka rupiah. 51 c. Qardh Qardh adalah pinjaman kebajikan tanpa imbalan, dalam literature fiqih qardh dikategorikan sebagai akad saling membantu dan bukan transaksi komersial atau mencari keuntungan. 52 49 Ibid, h. 245 50 Hasbi Ramli, Teori, Dasar Akuntansi Syariah, Jakarta: PT Renaisan, 2005, h. 40. 51 Makhalul Ilmi, Op.Cit, h. 33 52 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Pustaka Alvabet, Jakarta, 2006, h. 25 Qardh adalah akad pinjaman dari bank muqridh kepada pihak tertentu muqtaridh yamg wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman. 53 Allah SWT Berfirman dalam QS Al-Hadid ayat 11:  Artinya : Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat- gandakan balasan pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. QS Al-Hadid ayat 11 Dalam prinsip qardh ini, lembaga keuangan mikro syariah BMT dapat memanfaatkan dana pinjaman dari nasabah deposito untuk tujuan apa saja, sementara itu, nasabah deposito dijamin akan memperoleh kembali dananya secara penuh, sewaktu-waktu nasabah ingin menarik dananya. d. Ijarah Ijarah adalah sebagai akad pemindahan hak guna atau manfaat atas barang atau jasa melalui upah sewa tanpa diikuti pemindahan hak kepemilikan atas barang itu sendiri. 54 Ijarah, dimana objeknya manfaat dari barang, seperti sewa mobil, sewa rumah, dan lain-lain. 53 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2003, h. 26 54 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, h. 226 e. Musyarakah Musyarakah adalah kerjasama antara pemilik dana yang menggabungkan dana mereka dengan tujuan mencari keuntungan. 55 Penghimpunan dana musyarakah di BMT dalam bentuk penyertaan modal usaha oleh seseorang pada BMT atau oleh BMT satu pada BMT yang lainnya, atau oleh lembaga tertentu yang mempercayakan modalnya untuk dikelola secara syariah di BMT. Dalam praktik, pihak ke tiga yang menyertakan modalnya biasanya memberikan syarat agar dana yang di sertakannya di BMT tidak merugi, dan bahkan tidak jarang mereka meminta keuntungan pasti dalam jumlah tertentu setiap bulan kepada BMT sebelum dana tersebut benar-benar di kelola. 56

2. Penyaluran Dana

Dokumen yang terkait

Strategi pengembangan produk BMT al-Fath dalam meningkatkan keunggulan bersaing

5 20 80

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPETITIF PRODUK PEWARNA ALAMI BERDASARKAN STRATEGI HARGA JUAL Analisis Keunggulan Kompetitif Produk Pewarna Alami Berdasarkan Strategi Harga Jual.

0 3 16

IMPLEMENTASI PEMASARAN PRODUK BMT DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Implementasi Pemasaran Produk BMT Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di BMT Amanah Ummah).

0 1 12

IMPLEMENTASI PEMASARAN PRODUK BMT DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di BMT Amanah Ummah) Implementasi Pemasaran Produk BMT Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di BMT Amanah Ummah).

0 1 11

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA BMT AL HASANAH LAMPUNG DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

3 24 126

Strategi Pemasaran BMT Dalam Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Di BMT El Mitra Usaha Tanjung Bintang)

3 19 136

STRATEGI PRODUK PEMBIAYAAN UNIT USAHA SYARIAH BANK JATIM DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF SKRIPSI

0 1 181

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF (Studi Pada KSPPS BMT ARSYADA METRO) - Raden Intan Repository

0 2 120

STRATEGI PEMASARAN PRODUK(STUDI ANALISIS PENINGKATAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DI BMT HARAPAN UMMAT KUDUS) - STAIN Kudus Repository

1 2 30

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN GUNA MENINGKATKAN PRODUK-PRODUK DAN JASA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pada KSPPS BMT Adzkiya Khidmatul Ummah Metro - Raden Intan Repository

0 1 114