Kendala pengembangan kesadaran demokrasi

Moad, 2014 Pengembangan Kesadaran Demokrasi Dalam Organisasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Rendahnya kontribusi mahasiswa Mahasiswa yang berpartisipasi dalam organisasi di BEM IKIP PGRI Pontianak jumlahnya relatif kecil. Terlihat pada sangat sedikit mahasiswa yang terlibat pada program pengembangan penalaran dan keilmuan; bakat, minat, organisasi dan kepemimpinan, kesejahteraan, kepedulian sosial. 2. Dukungan kampus dalam kegiatan mahasiswa Kendala yang dihadapi dalam pengembangan kesadaran demokrasi dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa terutama dalam kepengursan BEM yakni keterbatasan dana untuk melakukan kegiatan walaupun sesungguhnya lembaga telah memberikan bantuan finansial. d. Upaya pengembangan kesadaran demorasi Upaya pengembangan kesadaran demokasri di BEM IKIP PGRI Pontianak dilakukan dengan cara: 1. Kegiatan pengkaderan Kegaitan pengkaderan bertujuan untuk mengambangkan kecakapan mahsasiswa terhadap organisasi. Upaya pengkaderan anggota merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk menciptakan kader kepengurusan yang memiliki kemampuan berorganiasi. 2. Pelatihan kepemimpinan Kegiatan pelatihan kepemimpinan yang dilakuan memberikan sebuah pengalam berorganisasi kepada mahasiswa sehingga jika mereka bergabung kedalam organisasi BEM mampu secara mudah untuk bisa bekerja sama dengan pengurus lainya. Organisasi mahasiswa perlu secara terprogram kearah memperkuat nilai-nilai kepemimpinan. 3. Optimalisasi sarana dan prasarana kampus Optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana serta memperluas akses informasi terkait dengan kegiatan yang dilakukan yang digunakan dalam pengembangan dan aktualisasi diri mahasiswa. 4. Meningkatkan peran kemahasiswaan dalam pembinaan mahasiswa Pihak kemahasiswaa kampus IKIP PGRI Pontianak juga berupaya dengan bentuk sebuah pola pembinaan yang operasional dengan langkah-langkah yang Moad, 2014 Pengembangan Kesadaran Demokrasi Dalam Organisasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jelas untuk memaksimalkan peran kemahasiswaan dan peran ormawa dalam melakukan pendidikan demokrasi bagi mahasiswa. Pembinaan lain juga dengan membuka ruang komunikasi dari pihak ketiga sebagai penyedia dana untuk turut memberikan sumbangsih dalam kegiatan mahasiswa. Terutama instansi yang terlibat dan bekerja sama dengan kampus IKIP PGRI Pontianak.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

a. Adanya koordinasi antara pemerintah dengan pihak institusi kampus dalam pengembangan demokrasi dalam organisasi kemahasiswaan yang kemudian mensosialisasikannya kepada mahasiswa fungsi organisasi kemahasiswaan sebagai wahana internalisasi nilai-nilai demokrasi. b. Pendidikan demokrasi yang dilaksanakan dikampus berdasarkan Kepmendikbud. No 1551998 tentang pedoman organisasi mahasiswa. Aturan yang harus mendapat perhatian terutama pada pasal 2, bahwa oragnisasi di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa. Aturan ini sangat berpotensi terhadap kesalahpahaman antara perguruan tinggi dan organisasi mahasiswa dalam pembinaan keoraganisasian sehingga perlu sosialisasi yang lebih maksimal.

2. Bagi IKIP PGRI Pontianak

a. Peraturan-peraturan terkait dengan organisai mahasiswa hendaknya disosialisasikan secara optimal agar tidak terjadi miskomunikasi antara kampus dan organisasi mahasiswa. b. Perlunya sebuah upaya yang lebih intensif berupa sosialisasi mengenai paran dan fungsi oragniasi keorganisasi kampus dari pembina kemahisiswaan dalam upaya meningkatkan jumlah mahasiswa yang berkontribusi secara aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi mahasiswa. c. Institusi kampus memiliki tanggungjawab dalam memfasilitasi kegiatan kemahasiswaan, salah satunya adalah menyediakan anggaran dana yang refresentatif untuk kegiatan kemahasiswaan. Moad, 2014 Pengembangan Kesadaran Demokrasi Dalam Organisasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi BEM IKIP PGRI Pontianak

a. Organisasi kemahasiswaan sebagai wahana pengembangan kesadaran demokrasi harus dapat mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dalam sebuah organisasi kemahasiswaan seperti adanya pembagian kewenangan, dan tanggungjawab dalam kepengurusan dan kegiatan. b. Perlu ditingkatkan kembali koordinasi dan kerjasama antara BEM IKIP PGRI Pontianak dengan ormawa tingkat Program Studi dan Unit Kerja Mahasiswa agar organisasi mahasiswa di kampus dapat berjalan sejalan. c. Upaya yang secara serius dan berkelanjutan dalam pengembangan kesadaran demokrasi dan internalisasi nilai-nilai demokrasi melalui kegiatan pengembangan interpersonal skiils dan intrapersonal skiils dengan mengikuti kegiatan seminar dan diskusi. d. Perlunya sosialisai yang melibatkan seluruh HIMA tingkat program studi agar informasi lebih luas dan cepat kepada seluruh mahasiswa. e. Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan organisasi, untuk itu perlu ditingkatkan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa dengan memanfaatkan fasiltas yang dimiliki kampus seperti mading, buletin kampus dan media informasi yang dimiliki kampus. f. Perlunya sebuah kerjasama dengan pihak luar kampus yang dapat memberikan batuan dana seperti perbankkan, Dinas Sosisial dan organisasi masyarakat yang tidak memilki muatan kepentingan politik praktis sehingga tidak ada lagi pungutan bayaran kepada mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh BEM. g. Perlunya sebuah perencanaan yang terorganisir secara baik untuk melakukan berbagai kegiatan, sehingga kendala operasinal yang terjadi menjadi lebih dapat diminimaisir, terutama yang berkaitan dengan pembiayaan kegiatan dan proses perizinan untuk melakukan kegiatan.

4. Bagi Ormawa di IKIP PGRI Pontianak Pada Umumnya

a. Kaderisasi merupakan hal fundamental dalam mengembangkan kinerja oragnisasi mahasiswa, untuk itu kaderisasi harus dilaksanakan secara,