Hal-hal yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Program BOS tidak dibahas kembali dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
B. Pengertian BOS
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksana program wajib belajar.
Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak
langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak dll. Namun demikian, ada
beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara detail jenis kegiatan yang boleh dibiayai dari dana BOS
dibahas pada Bab V.
C. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang
bermutu. Selain daripada itu, diharapkan program BOS juga dapat ikut berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di sekolah.
Secara khusus program BOS bertujuan untuk: 1. Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik SDSDLB negeri dan
SMPSMPLBSD-SMP SATAPSMPT negeri terhadap biaya operasi sekolah; 2. Membebaskan pungutan seluruh peserta didik miskin dari seluruh pungutan
dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta; 3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik di sekolah swasta.
D. Sasaran Program dan Besar Bantuan
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SDSDLB dan SMP SMPLBSMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap SATAP dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri TKB
Mandiri yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia.
Dengan mempertimbangkan bahwa biaya operasional sekolah ditentukan oleh jumlah peserta didik dan beberapa komponen biaya tetap yang tidak tergantung
dengan jumlah peserta didik, maka mulai tahun 2014 ini besar dana BOS yang diterima oleh sekolah dibedakan mejadi dua kelompok sekolah, sebagai berikut.
1. Sekolah dengan jumlah peserta didik minimal 80 SDSDLB dan 120 SMPSMPLBSatap
BOS yang diterima oleh sekolah, dihitung berdasarkan jumlah peserta didik dengan ketentuan:
a. SDSDLB :
Rp 580.000,-peserta didiktahun b. SMPSMPLBSMPTSatap
: Rp 710.000,-peserta didiktahun
2. Sekolah dengan jumlah peserta didik di bawah 80 SDSDLB dan 120 SMPSMPLBSatap
Agar pelayanan pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan baik, maka pemerintah akan memberikan dana BOS bagi sekolah setingkat SD dengan
jumlah peserta didik kurang dari 80 peserta didik sebanyak 80 peserta didik dan SMP yang kurang dari 120 peserta didik sebanyak 120 peserta didik. Akan
tetapi kebijakan ini tidak berlaku bagi sekolah-sekolah dengan kriteria sebagai berikut:
a. Sekolah swasta bagi keluarga mampu sehingga telah memungut biaya mahal.
b. Sekolah yang tidak diminati oleh masyarakat sekitar karena tidak berkembang sehingga jumlah peserta didik sedikit dan masih terdapat
alternatif sekolah lain di sekitarnya. c. Sekolah yang terbukti dengan sengaja membatasi jumlah peserta didik
dengan tujuan untuk memperoleh dana BOS dengan kebijakan khusus tersebut.
Agar kebijakan khusus ini tidak salah sasaran dan menimbulkan efek negatif, maka mekanisme pemberian perlakuan khusus ini mengikuti langkah sebagai
berikut:
a. Tim Manajemen BOS KabupatenKota memverifikasi sekolah yang akan mendapatkan kebijakan khusus tersebut.
b. Berdasarkan hasil verifikasi, Tim Manajemen BOS KabupatenKota mengirim surat kepada Tim Manajemen BOS Provinsi dengan dilampiri daftar sekolah
yang direkomendasikan dan daftar sekolah yang tidak direkomendasikan memperoleh perlakuan khusus tersebut dengan diberikan data jumlah
peserta didik di tiap sekolah. Surat rekomendasi ini disampaikan kepada Tim Manajemen BOS Provinsi hanya satu kali dalam satu tahun pada awal tahun
anggaran periode penyaluran triwulan 1. Apabila Tim BOS KabupatenKota tidak mengirim rekomendasi tersebut, maka dianggap
semua sekolah yang jumlah peserta didiknya di bawah batas minimal berhak memperoleh alokasi khusus.
c. Tim Manajemen BOS Provinsi menyalurkan dana BOS sesuai rekomendasi Tim Manajemen BOS KabupatenKota.
Jadi jumlah dana BOS yang diterima sekolah dalam kelompok ini adalah: a. SD sebesar
= 80 x Rp.580.000,-tahun = Rp 46.400.000,-tahun
b. SMPSatap sebesar = 120 x Rp 710.000,-tahun
= Rp 85.200.000,-tahun Khusus untuk Sekolah Luar Biasa SLB, terdapat 3 tiga kemungkinan yang
terjadi di lapangan: a. SDLB yang yang berdiri sendiri tidak menjadi satu dengan SMPLB, dana
BOS yang diterima sebesar = 80 x Rp 580.000,- = Rp. 46.400.000,-tahun. b. SMPLB yang berdiri sendiri tidak menjadi satu dengan SDLB, dana BOS
yang diterima sebesar = 120 x Rp 710.000,- = Rp 85.200.000,-tahun.
c. SLB dimana SDLB dan SMPLB menjadi satu pengelolaan, dana BOS yang diterima sebesar = 120 x Rp 710.000,- = Rp 85.200.000,-tahun.
Untuk SMP Terbuka dan TKB Mandiri, jumlah dana BOS yang diterima tetap didasarkan
jumlah peserta
didik riil
karena pengelolaan
dan pertanggungjawabannya disatukan dengan sekolah induk.
Sekolah yang memperoleh dana BOS dengan perlakuan khusus ini harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Harus memberitahukan secara tertulis kepada orang tua peserta didik dan memasang di papan pengumuman jumlah dana BOS yang diterima
sekolah; b. Mempertanggungjawabkan jumlah dana BOS sesuai jumlah yang diterima;
c. Bagi sekolah swasta harus memiliki dampak terhadap penurunan iuranbeban biaya yang ditanggung oleh orang tua.
E. Waktu Penyaluran Dana