8 Dalam situasi ini, tugas yang dihadapi oleh pihak manajemen menjadi
lebih banyak dan rumit sehingga membutuhkan suatu alat bantu berupa sistem informasi akuntansi yang berguna untuk mengidentifikasikan,
menggabungkan, mengklasifikasikan, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu satuan usaha.
a. Sistem
Diri kita terdiri dari berbagai sistem untuk mengantar kita kepada tujuan hidup kita. Sudah banyak ahli yang berhasil mengungkapkan
berbagai sistem yang bekerja dalam diri kita, namun masih banyak pula berbagai sistem yang belum dapat diungkapkan dengan teknologi yang
sekarang telah dimiliki oleh manusia. Bagi banyak orang, istilah sistem memunculkan gambaran mental mengenai berbagai komputer dan
pemrograman. Kenyataannya, istilah tersebut dapat diaplikasikan secara lebih luas.
Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang
sama Hall 2007:6. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu Mulyadi 2008:2. Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu Jogiyanto 2005:1.
9
b. Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu perusahaan, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu
perusahaan. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya Jogiyanto 2005:8.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata Jogiyanto
2005:8.
1 Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi
atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses
tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima level management sebagai dasar
dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau
diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model
proses, begitu seterusnya. Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan
sebuah siklus yang berkesinambungan seperti:
10
Gambar 2.1 Siklus Informasi
2 Nilai Informasi
Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak
diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan strategis jangka panjang, sedangkan parameter untuk mengukur nilai sebuah
informasi tersebut ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat use dan biaya cost mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan
sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
3 Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu akurasi, relevansi, dan tepat waktu Jogiyanto, 2005:10.
Akurasi, sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari
11 kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidak-akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi data mengalami gangguan atau kesenjangan sehingga
merusak atau merubah data asli tersebut. Relevansi, informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi
pemakainya. Relevansi informasi bagi tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.
Tepat waktu, informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data datangnya tidak boleh terlambat. Informasi yang
terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat
menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.
c. Sistem Informasi