Kelas XI SMAMASMKMAK 22
Semester 1
3. Ruang
Ruang, space, extens or area of ground, surface etc. Artinya, ruang adalah keluasan
dari suatu bidang atau permukaan. Dalam Design Elementer disebutkan ruang bisa dikatakan bentuk dua
atau tiga dimensional, bidang atau keluasan. Keluasan positif atau negatif yang dibatasi oleh limit.
Berbeda dengan pengertian garis, ruang mempunyai dua dimensi tambahan yaitu lebar dan dalam. Ruang mempunyai
gerakan arah dan ciri umum seperti halnya: diagonal, horisontal, bergelombang, lurus, melengkung dan lain-lainnya.
Untuk memperjelas ini, maka batasan utama adalah yang paling sesuai, yaitu ruang adalah keleluasaan dari satu bidang
atau permukaan yang mempunyai bentuk dua dimensional.
4. Tekstur
Pada umumnya para pelukis memanfaatkan tekstur, texture is quality of surface: smooth, rough, slick, grainy, sot, or hard.
Kualitas taktil dari suatu permukaan, nilai kesan raba atau berkaitan dengan indra peraba. Suatu struktur penggambaran
permukaan objek, seperti
.
buah-buahan, kulit, rambut, batu, kain, barang elektronik, dan lain sebagainya. Tekstur bisa
kasar, halus, keras, lunak, berbutir, bisa juga kasar atau licin, teratur, atau tidak beraturan, sesuai dengan kualitas yang
ingin diekspresikan.
Tekstur dibuat di atas kanvas, bisa dengan cat yang dicampur dengan bahan-bahan lain, seperti modeling paste, pasir, bubuk
marmar, dan lain lain. Pada umumnya tekstur digunakan tidak semata-mata dari segi teknis, tetapi mengacu kepada substansi
lukisan, atau ekspresi lukisan. Jika nilai ekspresi merupakan unsur pokok lukisan, maka pemanfaatan tekstur merupakan
pendukung pengejawantahan nilai ekspresi itu sendiri. Para pelukis memanfaatkan unsur tekstur untuk variasi,
fokus atau kesatuan. Kesemuanya itu dapat terjadi dengan kesengajaan pelukisnya, maupun karena sifat dari media yang
dipakai ketika melukis. Dalam kaitannya dengan para pelukis formalis, maka fungsi teksur dapat berubah sebagai unsur
yang berdiri sendiri, artinya tidak ada kaitannya dengan tujuan eksternal tertentu, bagi mereka penggarapan tekstur semata-
mata untuk mencapai efek estetis dalam kesatuan lukisan. Lihat pada lukisan Ahmad Sadali gambar 2.7, yang menggunakan
tekstur nyata dengan latar pewarnaan yang kelam, kemudian diberi aksentuasi warna-warna emas. Sedangkan pada gambar
2.8, Fajar Sidik menyajikan latar warna cerah merah dengan menyajikan bentuk-bentuk lingkaran, segi tiga, trapesium dan
lain-lain. Bentuk-bentuk itu diisi dengan warna merah, hijau tua, biru laut, hijau muda, merah jambu, oranye dan kuning gading.