independen yang digunakan dalam model regresi penelitian ini adalah terbebas dari multikolineritas atau dapat dipercaya dan obyektif.
C. Uji Heteroskedastisitas
Dari output Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa data tidak signifikan. Hal ini dilihat dari nilai p- value Sig yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
4.4.2 Analisis Korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat atau untuk menguji signifikasi antara pengaruh Lokasi
Usaha dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing. a. Korelasi Secara Parsial antara Lokasi usaha dengan Keunggulan bersaing
Berdasarkan hasil output tabel 4.7 dari pengolahan data menggunakan program SPSS 16 for windows tersebut maka didapat nilai korelasi untuk Lokasi usaha dengan Keunggulan
bersaing adalah 0.595, artinya hubungan variabel lokasi usaha dengan Keunggulan bersaing adalah Sedang.
b. Korelasi Secara Parsial Antara Inovasi produk Dengan Keunggulan bersaing
Berdasarkan hasil output tabel 4.8 dari pengolahan data menggunakan program SPSS 16 for windows tersebut maka didapat nilai korelasi untuk Inovasi produk dengan Keunggulan
bersaing adalah 0.783, artinya hubungan variabel inovas produk dengan Keunggulan bersaing adalah Kuat.
c. Korelasi Secara Parsial Antara Lokasi usaha Dengan Inovasi produk
Berdasarkan hasil output tabel 4.9 dari pengolahan data menggunakan program SPSS 16 for windows tersebut maka didapat nilai korelasi untuk Lokasi usaha dengan Inovasi produk
adalah 0.165, artinya hubungan variabel Lokasi usaha dengan Inovasi produk adalah sangat rendah.
4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi
Hasil koefisien determinasi sebesar 0,647 atau 64,7 ini menyatakan bahwa variabel Keunggulan bersaing dipengaruhi oleh Lokasi usaha dan Inovasi produk sedangkan 35,3
dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan penulis. Seperti pada tabel 4.10 Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
secara individu maka dilakukan dengan cara nilai beta X zero order pada output SPSS sebagai berikut pada tabel 4.11.
Berikut disajikan hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus beta x zero order:
1. Lokasi usaha = 0,223x0,595 = 0,132 atau 13,3 2. Inovasi produk = 0,657x0,783 = 0,514 atau 51,4
Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel Keunggulan bersaing adalah variabel Inovasi produk X2 sebesar 51,4
selanjutnya Lokasi usaha X1 mempengaruhi variabel Keunggulan bersaing sebesar 13,3. Dengan demikian pengaruh secara keseluruhan sebesar 64,7 .
4.4.5 Pengujian Hipotesis Parsial Uji t a. Pengujian hipotesis variabel X
1
Lokasi Usaha
H : b
1
= 0, Lokasi Usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan
Bersaing. H
1
: b
1
≠ 0, Lokasi Usaha berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan bersaing.
Tingkat signifikan α sebesar 5, dan t
tabel
didapat 1,985 Dari hasil pengolahan SPSS pada Tabel 4.12 didapat nilai t
hitung
sebesar 3,052. Dengan alpha α = 5 dan derajat kebebasan dk = 97 n-k+1, maka berdasarkan tabel distribusi-t
dua pihak didapat nilai t
tabel
sebesar 1,985. Nilai thitung dan t
tabel
tersebut kemudian diuji menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
≤ -t
tabel
, maka H
o
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
atau -t
hitung
-t
tabel
, maka H
o
diterima.
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa nilai t
hitung
3,052 lebih besar daripada t
tabel
1,985 maka H ditolak dan H
1
diterima. Hal ini menunjukkan Lokasi Usaha berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.
Hal ini sesuai dengan penelitian Menurut Heizer 2001 lokasi mempunyai kekuatan untuk mensukseskan ataupun menghancurkan strategi perusahaan. Oleh karena itu, penyedia
jasa harus benar–benar mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan, dan peraturan di
masa mendatang. Lokasi yang strategis merupakan salah satu alasan seseorang berkunjung Resto Resort De Tuik Bandung.
b. Pengujian hipotesis variabel X2 Inovasi Produk