Analisis Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (Tujuan Jepang) Di PT Pos Indonesia

(1)

1 1.1Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan semakin berkembanganya perekonomian di Indonesia yang menuju pola perekonomian global, pada hakekatnya pembangunan nasional dapat dideskripsikan sebagai cara membangun landasan yang kokoh dan kuat, yaitu kondisi-kondisi diberbagai bidang kehidupan. Pembangunan ekonomi nasional meliputi berbagai bidang, diantaranya bidang usaha yang dewasa ini semakin maju dan berkembang. Dengan perkembangan dan kemajuan zaman yang sekarang ini, bukan berarti masyarakat kita tidak mengalami masalah dalam perekonomian, namun masyarakat kita dituntut untuk lebih peka dalam mengatasi berbagai masalah dan tantangan ekonomi yang lebih berat. Untuk itu para pelaku ekonomi perlu dibekali dengan berbagai keahlian, pengalaman dan kemampuan untuk mengelola perekonomian kita agar sejalan dengan kemajuan zaman dan teknologi sehingga dicapai hasil yang lebih baik.

Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan maupun dunia usaha dan juga perkembangan teknologi yang canggih maka berkembang pula suatu organisasi atau perusahaan dengan sagala aktivitasnya yang semakin kompleks dan luas, untuk menyongsong pasar bebas yang akan dihadapi oleh Negara Indonesia sebagai Negara berkembang, mendorong dunia usaha dan dunia bisnis untuk meningkatkan persaingan antara perusahaan dan berlomba untuk


(2)

memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumenya, karena hal itu akan menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Hampir setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan perencanaan dan juga pengendalian biaya. Selain itu, Perusahaan jasa pun memerlukan informasi mengenai biaya yang berkenaan dengan suatu kegiatan untuk kebutuhan internal perusahaan. Informasi biaya tersebut berguna bagi perusahaan dalam rangka mengelola dan menyusun suatu perencanaan sumber ekonomi untuk menghasilkan suatu keluaran, bahkan memberikan informasi untuk menilai kinerja bagian yang ditinjau dari efektifitas dan efisiensi biaya bagian yang bersangkutan. Informasi biaya mempunyai tiga tujuan pokok dalam mengelola sumber ekonomi perusahaan, yaitu menentukan harga pokok, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan, umumnya kegiatan perusahaan jasa sesuai dengan permintaan para pelanggan atau konsumen.

Pengertian biaya penting untuk dipahami oleh setiap perusahaan karena besar kecilnya laba yang didapat tergantung dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Biaya merupakan dasar didalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan rugi bagi perusahaan dan sebaliknya bila harga melebihi biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan. ( “kutipan TA : Arlin Amelia, 2010 : 2” ).


(3)

Selain biaya, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa perlu melakukan perhitungan dan juga penentuan harga pokok produksi. Harga pokok produksi adalah biaya yang melekat pada suatu aktiva yang belum dikonsumsi atau digunakan dalam upaya merealisasi pendapatan dalam suatu periode dan akan dikonsumsi dikemudian hari, sedangkan penentuan harga pokok produksi merupakan pembebanan unsur biaya produksi terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Adapun tahapan dalam menentukan harga pokok produksi, yaitu: (1) pengumpulan biaya, (2) penggolongan biaya dan (3) pengalokasian biaya. Penentuan harga pokok diperusahaan jasa pengiriman barang sama halnya dengan penentuan harga pokok diperusahaan manufaktur, namun dalam perhitungannya perusahaan jasa tidak melibatkan biaya bahan baku (misalnya bahan baku kayu pada perusahaan mebel). (“kutipan TA: Arlin Amelia,2010 : 2”).

Selain penentuan biaya harga pokok produksi, perhitungan biaya yang akurat pun sangat penting untuk menganalisis tingkat laba dan untuk keputusan strategis yang berkenaan dengan perancangan produk, penetapan harga, serta bauran produk. Biaya setiap produk berlaku untuk produk berwujud (barang) maupun tidak berwujud (jasa). Jadi, ketika kita membahas masalah biaya produk, kita mengacu pada produk berwujud (barang) dan tidak berwujud (jasa). (“kutipan


(4)

PT Pos merupakan salah satu BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa, khususnya jasa dalam bidang jasa pengiriman. Baik pengiriman surat, wesel, maupun pengiriman paket. PT Pos Indonesia memiliki banyak layanan pengiriman paket atau barang, baik pengiriman dalam negeri maupun pengiriman internasional. Proses pengiriman internasional di PT Pos Indonesia dilakukan setiap hari kerja. Dalam proses pengirimannya terdapat beberapa tahapan, yaitu proses collecting, proses outgoing, proses incoming dan delivery. Proses

collecting yaitu proses pengumpulan paket yang dilakukan di kantor pos masing-masing daerah. Proses outgoing persiapan yang dilakukan oleh pos untuk pengiriman paket-paket. Proses incoming yaitu proses kedatangan paket dari masing-masing wilayah pos. Proses delivery yaitu proses pengiriman ketujuan masing-masing wilayah pos, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Adapun perbedaan antara pengiriman paket dalam negeri dan internasional yaitu terletak pada perhitungan harga pokoknya. Untuk pengiriman paket internasional terdapat beberapa komponen biaya yang telah ditetapkan oleh pos internasional, sedangkan untuk pengiriman paket dalam negeri tidak ada ketetapan khusus dari pos internasional mengenai komponen biaya pengiriman. Dengan adanya kegiatan maupun proses pengiriman paket atau barang yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia didalam negeri dan juga luar negeri, PT Pos pun menetapkan tarif untuk jasa pengiriman.


(5)

Dalam menentukan tarifnya, PT Pos memiliki perhitungan sendiri yang ditetapkan oleh pemerintah, tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 1984 tentang Pos Bab II (Pembinaan Pos) pasal 9 ayat 1 dan 2, yang berbunyi :

1. Susunan tarif Pos diatur dengan Peraturan Pemerintah 2. Mentri Perhubungan menetapkan :

a. Tarif Pos yang sejalan dengan peningkatan dan pengembangan pos. b. Klarifikasi surat pos dan paket pos untuk menentukan prioritas dan

penyampaiannya.

Selain perhitungan yang ditetapkan oleh pemerintah, PT Pos Indonesia pun memiliki perhitungan sendiri untuk harga pokok jasa pengiriman, tetapi perhitungan ini pun tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah yang berlaku. ( rumus perhitungan PT Pos dapat dilihat pada Bab IV ).

Saat ini fenomena yang dapat dilihat dari PT Pos Indonesia yaitu PT Pos memiliki banyak kendala didalam menjalankan usahanya, karena dewasa ini banyak sektor jasa serupa yang berkembang di masyarakat dan dikelola oleh pihak swasta, salah satunya perusahaan PT.Indosat yang bergerak dibidang jasa. Hal ini terjadi karena saat ini sudah sangat sedikit sekali masyarakat yang menggunakan jasa pos untuk mengirim surat, sebab untuk dapat berkomunikasi masyarakat dihadapkan dengan alat-alat elektronik yang canggih untuk memudahkan berkomunikasi yaitu seperti handphone dan juga komputer, dengan adanya alat-alat elektronik yang canggih tersebut, masyarakat dapat berkomunikasi dengan sangat cepat tanpa harus menunggu lama dan tidak mengeluarkan banyak biaya.


(6)

Kelebihan dari PT Pos yang tidak dimiliki oleh perusahaan jasa lainnya yaitu PT Pos Indoesia memberikan pelayanan jasa pengiriman paket baik pengiriman paket dalam negeri maupun pengiriman paket keluar negeri. Didalam pelayanan pengiriman paket tersebut, mau tidak mau pelanggan atau konsumen harus mengeluarkan biaya yang cukup agar dapat melakukan kegiatan pengiriman barang atau paket ke tempat yang konsumen atau pelanggan tuju.

Masalahnya dalam melakukan kegiatan pengiriman barang atau paket baik dalam negeri maupun luar negeri pelanggan atau konsumen tidak mengetahui rincian biaya-biaya yang mereka bayarkan kepada PT Pos Indonesia untuk pembayaran pengiriman paket atau barang. Konsumen atau pelanggan selama ini hanya mengetahui pembayaran secara keseluruhan dari biaya-biaya pengiriman barang atau paket yang akan dikirim ke tempat tujuan masing-masing.

Selain itu, masalah yang sedang dihadapi oleh PT Pos Indonesia saat ini adalah di dalam melakukan perhitungan harga pokok jasa pengiriman. PT Pos Indonesia didalam melakukan perhitungan harga pokok jasa pengiriman tidak menghitung berdasarkan asal wilayah pos pengiriman, misalkan saja wilayah pos V (Bandung) dan ini berdampak pada salah satu komponen biaya dalam perhitungan harga pokok jasa yaitu biaya angkutan dalam negeri. (sumber : Drs.H.Rachmat,SE ; Asisten Manajer Dokument dan Museum PT Pos Indonesia)

Cara perhitungan dengan tidak memperhatikan asal wilayah ini pun dilakukan oleh PT Pos Indonesia untuk pengiriman paket atau barang keluar negeri, misalnya saja pengiriman paket dari wilayah V (Bandung) ke negara Jepang hal ini disebabkan karena biaya angkut untuk pengiriman paket keluar negeri yang


(7)

cukup tinggi. Dengan adanya perhitungan yang tidak memperhatikan asal wilayah pos ini, berdampak pada harga pokok yang dihasilkan dan juga tarif pengiriman paket yang dibebankan kepada konsumen.

Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu analisis lebih lanjut tentang penentuan harga pokok jasa dan tarif pengiriman, sehingga penulis mengambil judul

“Analisis Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (tujuan Jepang) Di PT POS Indonesia”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pelanggan atau konsumen PT Pos Indonesia tidak mengetahui biaya-biaya yang mereka bayarkan kepada PT Pos Indonesia untuk pembayaran pengiriman paket atau barang yang mereka kirim ke tempat tujuan .

2. PT Pos Indonesia didalam melakukan perhitungan harga pokok jasa pengiriman paket atau barang tidak menghitung berdasarkan asal wilayah pos pengiriman sehingga tarif yang dibebankan kepada konsumen semua akan sama .

1.2.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis memilih topik Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional Di PT POS


(8)

Indonesia Bandung, karena menurut penulis topik ini merupakan salah satu hal yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Apa saja Komponen biaya yang dimasukan kedalam perhitungan harga pokok jasa pengiriman paket pos internasional di PT Pos Indonesia.

2. Bagaimana Perhitungan harga pokok jasa untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional (tujuan Jepang) di PT Pos Indonesia.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai perhitungan harga pokok jasa pengiriman untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional di PT Pos Indonesia.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan melakukan penelitian di PT Pos Indonesia ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui komponen biaya apa saja yang dimasukan kedalam perhitungan harga pokok jasa pengiriman paket pos internasional di PT Pos Indonesia.

2. Untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok jasa dan penetapan tarif pengiriman paket internasional di PT Pos Indonesia.


(9)

1.4Kegunaan Penelitian

Dengan adanya kegiatan penelitian yang dilakukan dikantor pusat PT Pos Indonesia (Persero) Bandung oleh penulis, maka penulis mengharapkan hasilnya dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Kegunaan penelitian yang diperoleh dari penulisan ini adalah :

1.4.1 Kegunaan Secara Praktis 1. Penulis

Memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan mengenai perhitungan harga pokok jasa pengiriman untuk penentuan tarif untuk perusahaan jasa sejenis seperti PT Pos Indonesia.

Sebagai acuan, bahan latihan dan perbandingan secara langsung pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi dilapangan kerja khususnya dalam perhitungan harga pokok jasa pengiriman untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional di PT Pos Indonesia.

2. Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan masukan atau pertimbangan yang berguna bagi perusahaan didalam menentukan harga pokok jasa pengiriman untuk penentuan tarif pengiriman paket internasional.


(10)

3. Pihak Lain

Memberikan tambahan informasi tentang peritungan harga pokok jasa pengiriman untuk penentuan tarif pengiriman paket internasional diperusahaan sejenis dengan memperluas ruang lingkup penelitian. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan acuan untuk pembahasan yang selanjutnya.

1.4.2 Kegunaan Secara Akademis

1. Memberikan masukan-masukan kepada program studi khususnya program akuntansi mengenai perhitungan harga pokok jasa pengiriman.

2. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan mengenai harga pokok jasa pengiriman untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional di PT Pos Indonesia, serta mampu mengidentifikasi permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah.

3. Sebagai bahan evaluasi dan juga perbandingan antara teori yang diperoleh selama perkuliahan dan prakteknya dilapangan yang berkaitan dengan analisis perhitungan harga pokok jasa pengiriman.

1.5Lokasi Dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis, dikantor pusat PT Pos Indonesia (Persero) yang beralamat dijalan Cilaki No.73 Bandung 40115.


(11)

1.5.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari awal bulan Maret sampai dengan akhir bulan Juli.

Tabel 1.1

Waktu Pelaksanakan Penelitian

No Kegiatan Penelitian

Bulan

Feb Maret April Mei Juni Juli

2011 2011 2011 2011 2011 2011

I Persiapan Penelitian

1. Permohonan Ijin Penelitian

2. Realisasi Ijin Penelitian

3. Penentuan Tempat Penelitian

1. Surat Penerimaaan dari Instansi

5. Ujian Komprehensif

II Pelaksanaan Penelitian

1. Aktivitas Penelitian

2. Bimbingan Penelitian

Pembimbing Instansi

III Pelaporan Penelitian

1. Konsultasi Dengan Dosen

Penelitian

2. Bimbingan Dengan Dosen

Penelitian

3. Pembuatan Laporan Penelitian

4. Ujian Penelitian

5. Final Pembuatan laporan

Penelitian

6.Sidang Laporan Penelitian


(12)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK JASA PENGIRIMAN UNTUK PENETAPAN TARIF PENGIRIMAN PAKETINTERNASIONAL (TUJUAN JEPANG) DI PT POS INDONESIA”.

Penyusunan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapat berbagai kesulitan dan hambatan, namun berkat dukungan, dorongan, bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya semua kesulitan dan hambatan itu dapat penulis atasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua doa, dorongan dan segalanya baik moril maupun materil yang telah diberikan kepada penulis selama penulisan Laporan Tugas Akhir ini, antara lain kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(13)

iv

4. Wati Aris Astuti, SE., M. Si., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing hingga selesainya tugas akhir ini.

5. Siti Kurnia Rahayu SE.,MAk., Ak, selaku Dosen Wali 3AK5 yang selama ini telah membimbing kami semua dalam menyelesaikan studi di Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

7. Sekretariat Prodi Akuntansi, terima kasih atas pelayananya selama penulis kuliah.

8. Seluruh Pegawai PT. POS Indonesia yang berada di jalan cilaki no 73 Bandung, terutama Bpk. Drs.H.Rahmat, SE atas bantuan dan kesempatan yang diberikan kepada penulis dalam menyusun Laporan Tugas Akhir ini. 9. Kepada Kedua Orang Tua Mamah dan Papah tersayang, yang senantiasa

tulus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang tak henti-hentinya mengalir untuk saya.

10.Kepada Kussumaningrum Prasetyo kakak tercinta yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11.Kepada Bayu Prawira yang selalu ada disamping saya terima kasih atas dukungan, semangat, perhatian, kasih sayang dan bantuannya selama penulis menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

12.Kepada keluarga besar Babakan Ciamis, Emak Haji Sukaesih, Papah Heri Achmad, Mas Gema dan Mas Olla terima kasih untuk doa, dukungan, semangat, dan perhatiannya selama penulis menyelesaikan laporan ini.


(14)

v

13. Sahabat-sahabat tercinta Anita Agustin dan Ira Quraisyin yang bersama-sama berjuang menyelesaikan tugas akhir ini.

14.Teman-teman seperjuangan 3AK5 angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih atas kerja sama dan bantuannya. 15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Harapan penulis semoga apa yang disajikan dalam tugas akhir ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata penulis panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Amin ya rabbal’alamin.

Bandung, Juli2011 Penulis

Gyan Herliana.P 21308009


(15)

i

PENGIRIMAN UNTUK PENETAPAN TARIF PENGIRIMAN PAKET INTERNASIONAL (TUJUAN JEPANG) DI PT POS INDONESIA

Penelitian ini dilakukan disalah satu BUMN yaitu PT Pos Indonesia. Penelitian ini dilakukan karena dalam menghitung harga pokok jasanya perusahaan tidak memperhatikan asal wilayah pos pengiriman paket. Sehingga, harga pokok dan tarif yang dihasilkan sama untuk seluruh asal wilayah pos pengiriman paket. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komponen biaya yang dimasukkan kedalam perhitungan harga pokok jasa dan bagaimana cara perhitungan harga pokok jasa pengiriman paket pos internasional.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian dengan mengungkapkan masalah yang ada diperusahaan, mengolah data, menganalisis, meneliti dan menginterprestasikan serta membuat kesimpulan dan memberi saran yang diperlukan.

Setiap pengiriman paket di kantor pos akan melalui empat tahapan, yaitu proses

collecting, outgoing, incoming dan delivery. Dari penelitian dapat diketahui bahwa perusahaan tidak menghitung harga pokok jasa berdasarkan asal wilayah pos pengiriman paket. Hal tersebut berdampak pada salah satu komponen biaya dalam perhitungan harga pokok jasa, yaitu biaya angkutan dalam negeri. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap harga pokok jasa yang dihasilkan dan tarif yang akan dibebankan kepada konsumen.


(16)

ii

CERTANTY OF INTERNATIONAL SHIPPING RATES (SET BY DESTINATION JAPAN) AT PT POS INDONESIA

This research was conducted in one company, namely PT Pos Indonesia. This research was done because in calculating the cost of his services companies do not pay attention to the origin postal package delivery area.. Thus, the cost of goods and tariffs have the same rate for the entire region of origin postal package delivery. This research was conducted to determine the cost components are included into the calculation of the cost of services and how to calculate the cost of international postal package delivery services.

This research uses descriptive analytical method, is a research method to reveal the existing problems in the company, data processing, analyzing, researching and interpret and make conclusions and give suggestions as needs.

Each shipping package at the post office will go through four processes, is collecting, outgoing, incoming and delivery. From research is that there is a companies do not calculate the cost of postal services based on region of origin of package delivery. It affects the cost of one component in the calculation of cost of services, namely transportation costs in the country. Apart from one component of an impact on cost, it also affect the price of goods and services produced tariffs charged to consumers.


(17)

THE ANALYSIS CALCULATION OF COST OF SERVICE DELIVERY AND CERTANTY OF INTERNATIONAL SHIPPING RATES

(SET BY DESTINATION JAPAN) AT PT POS INDONESIA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Akuntansi

Oleh

Gyan Herliana Prasetyowati

21308009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(18)

100

Nama : Gyan Herliana Prasetyowati

Nim : 21308009

Jurusan : Akuntansi

Jenjang : Diploma III

Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 25 November 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Telepon : 085722076222

Alamat : Jln.Sarijadi Flat Blok L Lantai 3 No.15 Bandung

Data Pendidikan

TAHUN PENDIDIKAN

1995 – 1996 TK Angkasa 3 Bandung 1996 –2002 SD Angkasa 3 Bandung 2002 – 2005 SMP Negeri 26 Bandung 2005 – 2008 SMA Negeri 15 Bandung 2008 – 2011 Universitas Komputer Indonesia


(19)

84 Salemba Empat

Answer Corporation.2010. Product_Cost. Tersedia di http://www.answer .com (30 Maret 2011)

Answer Corporation.2010. Direct-Labor. Tersedia di http:// www.answer .com (30 Maret 2011)

Biztaxlaw Corporation.2010. Bonuses. Tersedia di http://www.biztaxlaw.about.com (30 Maret 2011)

Blocher, Edward J. Kung H, Chen, Thomas W, Lin. 2005. Manajemen Biaya, dengan Tekanan Stratejik. Penerjemah : Rda.A.Susty Ambarriani. Jakarta : Salemba Empat

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu

Carter, Wiliam K dan Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Penerjemah : Milton F. Edisi ketigabelas (alih bahasa krista). Jakarta: Salemba Empat

Dokumen Internal PT. Pos Indonesia.

Employeeissues Corporation. 2010. Overtime-Pay. Tersedia di http:// Employeeissues/Overtime_pay.com (30 Maret 2011)

Gunadarma. 2010. Metode Harga Pokok Pesanan dan Proses. Tersedia di http://agustin.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/11395 (30 Maret 2011) Hansen, Don.R dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Penerjemah : Maryane M.


(20)

85

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

I Made Wirartha.2006. Metodelogi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta : Penerbit Andi

Job Description PT. Pos Indonesia diambil [http://arsipberita.com/arsip/sejarah-PT-pos-Indonesia.html] www. Google.com

Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu

Mulyadi.2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5.Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya-convensional costing, Just In Time, dan Activity Based Costing. Bandung: PT Refika Aditama

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati.2001. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi : Genesis.

Sejarah PT. Pos Indonesia diambil [http://www.posindonesia.co.id/] www. PT Pos Indonesia.co.id

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Cv Alfabeta.

Suherli, Michell. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis, Jasa dan Dagang. Yogyakarta : Graha Ilmu

Tutty S. Martadiredja, Jonathan Sarwono .2008. Riset Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Andi

Wikipedia Corporation. 2010. Factory Overhead. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/factory_overhead (30 Maret 2011)


(21)

82

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta data yang diperoleh dari PT Pos Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Komponen biaya yang digunakan dalam menghitung harga pokok jasa pengiriman paket internasional di PT Pos Indonesia adalah biaya handling

kantor pos Negara asal (collecting, proses outgoing, proses incoming dan delivery), biaya angkutan dalam negeri, biaya handling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta), biaya allowance, biaya overhead, inflansi, biaya angkutan udara luar negeri, dan tarif ganti ongkos.

2. Perusahaan melakukan perhitungan harga pokok jasa berdasarkan metode yang ditetapkan oleh perusahaan. Perhitungan tersebut dilakukan dengan menjumlahkan semua biaya yang terkait dalam proses pengiriman paket menuju Negara Jepang. Dalam melakukan perhitungan harga jasa pokok, PT Pos Indonesia tidak menghitung berdasarkan asal Wilayah Pos pengiriman paket internasional tersebut. Harga pokok jasa yang dihasilkan dari perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan yang dihitung dalam penelitian, sehingga tarif yang dihasilkan pun lebih tinggi.


(22)

Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan penarikan kesimpulan maka penulis memberikan saran kepada PT Pos Indonesia mengenai perhitungan harga pokok jasa sebagai berikut :

1. Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan harga pokok jasa dengan mempertimbangkan asal wilayah pengiriman paket pos internasional tersebut. Ini dilakukan agar pembebanan biaya dapat lebih spesifik untuk masing-masing Wilayah Pos, terutama dalam komponen biaya angkutan dalam negeri. Harga pokok jasa yang lebih rendah berpengaruh terhadap tarif dan laba perusahaan. Maka perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih rendah kepada konsumen untuk tujuan bersaing dengan para kompetitornya atau perusahaan dapat menaikkan tingkat laba yang diharapkan tanpa ada kenaikkan terlalu tinggi pada harga jual.

2. Untuk menentukan harga pokok jasa sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan perubahan kurs sebelumnya. Sehingga kurs rupiah terhadap dolar yang ditetapkan dalam perhitungan harga pokok tidak terlalu tinggi. Karena, dalam menentukan harga pokok jasanya perusahaan menggunakan mata uang US dolar.


(23)

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini yang dilakukan pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, penulis memperoleh data dan informasi mengenai gambaran umum perusahaan khususnya untuk mengetahui analisis perhitungan harga pokok jasa dan penetapan tarif pengiriman paket internasional di PT POS Indonesia (Persero) Bandung.

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pos Indonesia adalah BUMN yang memberikan layanan komunikasi, keuangan, dan logistik di Indonesia dan sudah memiliki kantor di seluruh Indonesia, baik itu di kota maupun di pedesaan. Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No. 6 tahun 1984 tentang Pos dan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Pos menugaskan kepada PT Pos Indonesia (Persero) untuk melaksanakan kewajiban pelayanan umum bidang pos. Produk yang ditawarkan oleh PT Pos Indonesia berupa layanan jasa serta penjualan perangko dan materai. Layanan jasa yang ditawarkan oleh pos antara lain kiriman internasional, hybrid-mail, ritel, logistik, keuangan, paket pos, dan surat pos.


(24)

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Kantor pos pertama kali didirikan di Indonesia oleh gubernur jendral GW Baron di Batavia (Jakarta) pada tanggal 26 Agustus 1746. Tahun 1906 POS diberi nama Post Telegraafend Telefon Diensts, tanggal 27 September 1945 jawatan PTT Republik Indonesia ditandai pengambilalihan kantor pusat PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT dari pemerintahan militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Postel.

Tahun 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 240 status jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Pada tahun 1965, PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1965.

Status PN Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 9 pada tahun 1978. Tanggal 20 Juni 1995, berdasarkan Undang-Undang nomor 1 tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan ; Peraturan Pemerintah RI nomor 5 tahun 1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi Perusahaan Persero (Lembaran Negara RI tahun 1995 nomor 11) ; Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam akta Notaris Sutjipto, SH nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan nomor 111 tanggal 28 Oktober 1998. Nama PT Pos Indonesia digunakan hingga sekarang. Selain itu PT. Pos Indonesia memiliki visi


(25)

dan misi serta arti logo yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugasnya agar berjalan dengan efektif, yaitu sebagai berikut :

1. Visi PT. Pos Indonesia :

Menjadi Perusahaan jejaring terintegrasi yang memberikan solusi terbaik bagi seluruh stakeholder.

2. Misi PT. Pos Indonesia :

1. Secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan perusahaan sebagai infrastruktur jejaring terintegrasi di bidang komunikasi, logistic, layanan jasa keuangan dan ritel.

2. Berupaya untuk mengembangkan secara berkesinambungan produk layanan komunikasi, logistik, layanan jasa keuangan dan ritel yang bernilai tinggi sehingga menjadi pilihan utama stakeholder.

3. Menigkatakan kapasitas perusahaan dalam membangun serta mengembangkan bisnis melalui pendekatan aliansi strategis.

4. Berusaha secara terus menerus mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang menjunjung tinggi nilai- nilai serta memeiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan global.

Sedangkan tujuan umum dari PT. Pos Indonesia (persero) adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi yang luas, tertib, lancar, aman, cepat dan efisien dengan harga yang terjangkau masyarakat serta mampu menunjang kehidupan masyarakat dan mendorong pemerataan pembangunan keseluruh wilayah tanah air.


(26)

Jaringan pelayanan kantor pos sendiri mempunyai 27.448 titik pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang dijelaskan sebagai berikut :

Kantor Pos 4.828 Unit

Terminal Pos Keliling Kota 1.386 Unit Terminal Pos Keliling Desa 10.363 Unit Unit Pelayanan Pos Lainnya 9.602 Unit

Wilayah usaha pos sebagai unsur pelaksanaa ditingkat daerah, terbagi menjadi 11 wilayah usaha, yaitu :

1. Wilpos I : D.I Aceh dan Sumatera Utara 2. Wilpos II : Sumatera Barat dan Riau

3. Wilpos III : Sumatera Selatan, Jambi, Lampung dan Bengkulu 4. Wilpos IV : DKI Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi 5. Wilpos V : Jawa Barat

6. Wilpos VI : Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta 7. Wilpos VII : Jawa Timur

8. Wilpos VIII : Bali, NTT dan NTB

9. Wilpos IX : Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah

10. Wilpos X : Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat


(27)

3. Arti Logo PT. Pos Indonesia

Sumber : Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2010 Gambar 4.1 Logo PT. Pos Indonesia

Pada logo PT. Pos, burung Merpati Pos yang siap terbang mengelilingi dunia telah bebas tak terkurung oleh segi-lima dan padi kapas, berjalan semakin cepat, divisualisasikan dengan sayap yang bergaris – garis horisontal dan proporsi burung yang lebih memanjang dan mengecil di ujung, usaha untuk memvisualisasikan kecepatan. Ukuran burung lebih besar dibandingkan dengan bola dunia, dapat terbaca bahwa burung dapat menguasai dunia. Warna jingga digunakan untuk menandakan, sesuatu yang penting, warna ini juga digunakan untuk tiang-tiang pemisah pada perbaikan di jalan tol, seragam tukang parkir, pakaian penerbang, pakaian pendaki gunung, warna yang kontras dengan warna-warna alam yang kebanyakan berwarna hijau, coklat, biru.

Tulisan dengan tipografi bold : POS INDONESIA, adalah nama perusahaan dengan identitas negara, berada di bawah gambar burung dan bola dunia, disini terbaca bahwa yang utama adalah profesionalitas dibidang usaha, dengan slogan “Untuk anda kami ada”. untuk menambah kesan mengutamakan pelayanan.


(28)

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam surat keputusan direksi PT. Pos Indonesia (Persero) Nomor 208/Dirut/1997 pimpinan perusahaan adalah Direksi PT. Pos Indonesia (Persero), sebagai salah satu kesatuan yang utuh dimana segala sesuatu diputuskan secara musyawarah dan mufakat dan menjadi tanggung jawab bersama. Adapun Struktur PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung yang dapat dilihat pada gambar 4.2.

Struktur organisasi PT. Pos Indonesia

Sumber : Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2010


(29)

4.1.1.3 Job Description

Dalam perusahaan masing-masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab, begitu pula dengan bagian-bagian yang ada di PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, yaitu sebagai berikut :

Tugas dan wewenang Pemegang Saham :

Tugas pemegang saham di dalam PT Pos Indonesia adalah sebagai pemberi saham kepada perusahaan dan juga bertugas mengawasi jalannya kinerja perusahaan. Tugas Pokok dan wewenang Komisaris :

1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Persero, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS.

2. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar dan RUPS.

3. Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut


(30)

Tugas Pokok dan wewenang Direktur Utama :

1. Untuk dan atas nama Direksi menjalankan dan bertanggung jawab atas segala ketetapan RUPS.

2. Bertindak atas nama Direksi sebagai wakil perusahaan baik didalam maupun di luar pengadilan melakukan segala tindakan atau perbuatan baik yang berkaitan dengan kepengurusan maupun kepemilikan serta mengikat kerjasama dengan pihak lain.

3. Mengkoordinasikan dan mengandalkan pelaksanaan tugas direktur, kepala satauan pengawas intern, sekretaris perusahaan, kepala pusat penelitian dan pengembangan dan kepala wilayah usaha pos serta mengusulkan dan memimpin rapat direksi.

4. Menerima pertanggungjawaban pelaksana tugas kepala satuan pengaws intern.

5. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama mengenai hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan pengembangan perusahaan dan kebijaksanaan lainnya yang bersifat umum.

Direktorat Operasi :

Dipimpin oleh direktorat operasi, mempunyai tugas pokok menetapkan jaringan lalu lintas pos dan jaringan layanan serta kebijakan penetapan modal transportasi serta pengembangan fisik pelayanan.


(31)

Direktorat Operasi mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

1. Pembinaan dan pengembangan operasi pelayanan serta jaringan pelayanan unit dan titik layanan.

2. Pengendalian dan pengembangan mutu layanan meliputi standar layanan, pengendalian dan pengembangan mutu pelayanan operasional jasa komunikasi, logistic, keuangan, serta filateli.

3. Pengelolaan serta pengendalian usaha bisnis komunikasi, logistic, keuangan, keagenan dan filateli serta pembinaan dan pengendalian kegiatan promosi dan penyelenggaraan kesekretariatan Direktorat Operasi.

Direktorat Perencanaan, Teknik dan Sarana

Dipimpin oleh direktur perencanaan, teknik dan sarana mempunyai tugas menyusun rencana strategis, rencana bisnis dan rencana jangka pendek yang relevan sebagai tahapan pencapaian tujuan perusahaan dan melakukan aktivitas rekayasa proses bisnis serta sarana dan properti. Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan serta penyelenggaraan kegiatan perencanaan strategis serta pengelolaan dan pengolahan data.

2. Penetapan kebijakan dan analisis kebutuhan teknologi dan sarana.

3. Penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan Direktorat Perencanaan Teknik dan Sarana.


(32)

Direktorat Keuangan

Dipimpin oleh direktorat keuangan mempunyai tugas membina dan mengelola keuangan perusahaan dan penyertaan modal perusahaan serta menetapkan kebijakan harga pokok produksi. Sedangkan fungsinya sebagai berikut :

1. Pengendalian keuangan perusahaan meliputi penetapan dan pengembangan kebijaksanaan system prosedur akuntansi, anggaran dan investasi serta struktur biaya dan harga pokok produksi.

2. Pengelolaan keuangan meliputi penetapan dan pengembangan kebijakan pengelolaan keuangan, pengelolaan kas serta pengendalian penyertaan modal perusahaan.

Direktorat Sumber Daya Manusia

Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki fungsi perencanaan, penetapan, pengendalian dan pengembangan arah kebijakan strategis sumber daya manusia untuk mendukung kebutuhan operasional bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Dipimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia mempunyai tugas mebina,mengelola, dan memelihara kesejahteraan sumber daya manusia serta mengembangkan organisasi sistem manajemen.


(33)

Sekretaris Perusahaan

Fungsi sekretariat adalah perencanaan, penetapan, pembinaan, pengendaliaan, dan pengembangan arah kebijakan strategis kegiatan kesekretariatan direktur utama, bidang hukum, komunikasi korporat, dokumentasi serta pemberian rekomendasi strategis perusahaan dan pengkoordinasian seluruh kegiatan angota direksi dan unit perusahaan yang terkait.

Pusat Manajemen Perusahaan

Pusat manajemen perubhan mempunyai fungsi perencanaan, penelitian, penetapan, pembinaan, pengendaliaan dan pengembangan formulasi arah strategis korporat, skenario investasi, portofolio bisnis, sistem mutu perusahaan, budaya perusahaan. Good corpoorate governance (GCG) serta pengelolaan perubahan organisasi dan proses bisinis terkait dengan tuntutan perubahan dalam upaya untuk meningkatkan daya saing perusahaan.

Satuan Pengawas Intern

Satuan pengawas intern (SPI) mempunyai fungsi perencanaan, penetapan, pembinaan,pengendalian dan pegembangan arah strategis pemeriksaan intern perusahaan dengan menetapkan 5C (Complience, Catayst, Consultan, Competence dan College) dan sesuai dengan standar / norma pemeriksaan yang berlaku dan pemberian saran saran perbaikan serta untuk menjamin efektifitas dan efisiensi pengelolaan perusahaan.


(34)

4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan

PT Pos Indonesian (Persero) yang dibentuk berdasarkan PP No.9 Tahun 1979 dan PP No.37 1985 bertujuan untuk membangun, mengembangkan, dan mengusahakan pelayanan Pos dan Giro guna mempertinggi kelancaran hubungan untuk menunjang pembangunan nasional, dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin keseluruh wilayah Indonesia dan dalam hubungan antar bangsa.

Kegiatan utama dari Pos adalah menyediakan layanan jasa kepada masyarakat, baik masyarakat yang berada di perkotaan maupun di pedesaan. Selain itu, pos juga menjual benda-benda pos seperti perangko dan materai.

PT Pos Indonesia (Persero) pada hakekatnya memberikan beberapa jenis pelayanan, yaitu :

1. Pelayanan Secara Umum

a. Berita : surat, warkat, kartu pos b. Uang : wesel pos dan giro c. Barang : paket pos

d. Keagenan : melaksanakan pekerjaan pemberian jasa atas nama dan untuk kepentingan pihak ketiga baik instansi pemeintah maupun perorangan dan memperoleh imbalan jasa tertentu.

2. Pelayanan Secara Khusus, yaitu guna memenuhi permintaan mayarakat akan pelayanan yang serba cepat. Saat ini PT Pos Indonesia (Persero) telah menyediakan beberapa pelayanan khusus antara lain :


(35)

a. Pos Patas

Untuk menyediakan berita dalam negeri yang memberikan waktu tempuh minimal 12 jam saat pemberangkatan.

b. Pos Canta (pos cepat antar kota)

Pelayanan pos cepatdi kota-kota besar dengan fasilitas istimewa yang dirancang untuk tba ditangan penerima dengan waktu yang secepat mungkin.

c. RATRON (surat elektronik)

Memanfaatkan sistem akuntansi, pengiriman surat, dokumentasi, data otentik, dan yang lainnya dapat lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien. Waktu tempuh untuk RATRON maksimum 6 jam dari saat pengiriman. d. Cek Pos Wisata

Memberikan kemudahan bagi wistawan yang melakukan pejalanan keseluruh nusantara, PT Pos Indonesia menerbitkan Cek Pos Indonesia yang dapat digunakan diseluruh kantor pos dan sentral giro diseluruh Indonesia. e. WESTRON (wesel pos elektroik)

Wesel pos yang penerusnya dilakukan melalui transaksi elektronik. f. Wesel Pos Kilat Khusus

Mengirim uang dengan cara lebih cepat yang jangkauannya telah tersebar secara meluas dan mantap diseluruh Indonesia.


(36)

Adapun layanan jasa lain yang ditawarkan oleh PT Pos Indonesia yaitu, kiriman internasional, hybrid-mail, ritel, logistik, keuangan, paket pos dan surat pos. Kiriman internasional terdiri dari express post, Express Mail Service (EMS),

paket pos internasional dan wesel pos internasional. Express post adalah suatu layana pengiriman dokumen dan barang ekspres dengan jangkauan lebih dari 200 negara dengan fasilitas track & trace. Express Mail Service (EMS) merupakan layanan Premium PT Pos Indonesia (Persero) untuk pengiriman dokumen dan barang dagangan ke luar negeri. Kiriman express ke 83 negara yang masuk dalam jaringan Express Mail Service (EMS). Pengiriman maupun penerimaan dapat melakukan pelacakan kiriman secara elektronik. Paket pos internasional merupakan pelayanan pengiriman barang ke 184 negara, baik paket pos internasional udara maupun paket pos internasional laut, dan wesel pos internasional adalah layanan pengiriman uang dari dan ke 14 negara (Brunai, Hongkong, Iran, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Philipina, Qatar, Singapore, Uni Emirat Arab, Austria, Brazil, Taiwan, Thailand) dan dapat dilayanioleh seluruh kantor pos online wesel pos.

Hybrid-mail/surat elektonik/ratron, adalah salah satu layanan berupa layanan pengiriman berita dan spesifikasi hybrid karena dapat diakses pengguna jasa baik melalui internet berbasis web (sedang dalam proses pembangunan) dan

Short Message Service (SMS) melalui nomor 8161 (saat ini hanya untuk Telkomsel dan Indosat) yang kemudian dapat diterima oleh tujuan dalam bentuk surat maupun kartu. Ratron memiliki desain baku yang dapat digunakan untuk menyampaikan ucapan hari besar keagamaan dan hari-hari istimewa lainnya


(37)

seperti; Selamat Lebaran Idul Fitri, Selamat Natal, Selamet Tahun Baru, Selamat Imlek, Galungan dan Ucapan Selamat Ulang Tahun yang diranceng sesuai kebutuhan pelanggan.

Ritel atau kiospos merupakan jasa penyediaan sarana bagi transaksi layanan pos dan penyewaan space kepada mitra yang ingin memanfatkan kiospos sebagai mediator dalam menjembatani interaksi antara konsumen dengan produknya serta penjualan barang merchandise berupa complementary & related product dengan operasi layanan pos, dalam rangka memperkuat posisi kiospos sebagai speciality store & business center.

Pelayanan jasa logistik terdiri dari customized, layana kargo, dan layanan logistik lainnya. Customized adalah layanan pengiriman barang dengan spesifikasi dan harga sesuai dengan permintaan atau kesepakatan, sedangkan untuk layanan kargo terdapat dua pilihan bagi pelanggan, yaitu point to point, dan kargo pos (paket pos optima). Sedangkan layanan logistik lainnya antara lain warehousing, customs clearance, management inventory, marking & labelling/praposting, dan

tracking.

Layanan keuangan merupakan layanan yang ditawarkan oleh kantor pos untuk memudahkan para pelanggannya dalam mengirim uang, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Adapun jenis layanan keuangan yang ditawarkan kantor pos adalah sebagai berikut :

a. SOPP (System Online Payment Point) b. Wesel Pos Standard


(38)

c. Wesel Pos Prima

d. Wesel Pos Instant (Remittance) e. Wesel Pos Berlangganan

f. Wesel Pos Luar Negeri (Western Union)

Sedangkan untuk surat pos terdapat beberapa jenis layanan, yaitu surat pos biasa, surat pos kilat khusus, pos express, surat pos tercatat, dan surat pos kilat. Untuk jenis layanan paket pos terdiri dari paket pos biasa dan paket pos kilat khusus.

Proses pengiriman paket internasional di PT Pos Indonesia dilakukan setiap hari kerja. Dalam proses pengirimannya terdapat beberapa tahapan, yaitu proses collecting, proses outgoing, proses incoming, dan delivery. Untuk proses

collecting dan proses outgoing dilakukan dikantor pos asal, sedangkan proses

incoming dilakukan di KTSH (Kantor Tukar Suekarno-Hatta).

Untuk pengiriman paket luar negeri, komponen biaya yang ditetapkan oleh pos internasional melalui surat KSBU Pos Internasional No 894/SBU Pos Int/0609 tanggal 29 Juni 2009, komponen-komponen biaya tersebut adalah biaya angkutan udara luar negeri, tarif ganti ongkos, air conveyance duse, biaya ADM dan security charge.

Gambar 4.3 Proses Pengiriman Paket Internasional Di PT Pos Indonesia

Process Of Collecting

Process Of Outgoing

Process Of Incoming


(39)

Procces Of Collecting atau proses pengumpulan paket dilakukan di kantor pos masing-masing daerah. Dalam proses ini paket-paket tersebut di masukkan ke kantung-kantung sesuai dengan tujuannya. Untuk wilayah Jawa Barat proses

collecting dilakukan dikantor pos pusat. Setelah proses collecting selesai maka dilakukan proses outgoing. Proses outgoing yaitu persiapan yang dilakukan oleh pos untuk mengirim paket-paket tersebut menuju bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Proses outgoing dapat dilakukan dengan menggunakan jalur udara dan darat atau menggunakan jalur darat saja. Untuk yang menggunakan jalur udara dan darat adalah proses outgoing yang berada di wilayah pos I, II, III, VIII, IX, X dan XI.

Saat paket-paket tersebut sampai dikantor tukar Soekarno-Hatta, dilakukan proses incoming atau proses kedatangan paket dari masing-masing wilayah pos yang ada di Indonesia. Proses incoming meliputi penerimaan dan pemeriksaan kantung-kantung paket di bagian manajer pengolahan pos di KTSH (Kantor Tukar Suekarno-Hatta), grouping atau sortir kantung, mencocokan jumlah kantung dengan data dari kantor wilayah pos dan menyerahkan kantung ke bagian puri terima. Puri terima melakukan beberapa proses, diantaranya melakukan pencocokan jumlah kantungyang diterima dari bagian manajer pengolahan dengan jumlah kantung yang tertulis dalam buku serah, membuka kantung yang berisi paket-paket tersebut untuk dilakukan scan dengan menggunakan aplikasi yang terdapat di puri terima, dan memasukkan paket-paket tersebut ke dalam kantung beserta DO-nya. Setelah proses-proses tersebut selesai dilakukan oleh puri terima maka kantung-kantung yang telah siap untuk dikirim tersebut diberikan kepada bagian ekspedisi untuk dilakukan proses delivery.


(40)

Proses delivery dilakukan oleh bagian ekspedisi, proses tersebut meliputi penerimaan kiriman dari bagian puri, membuka kantung dan mencocokkan isinya dengan buku sejarah atau DO, membubuhkan cap dan tanggal pada kiriman paket, menyortir per wilayah antar, menyerahkan ke pengantar dengan bukti serah, menerima kembali kiriman yang telah disortir, melakukan scan barcode per pengantar pada aplikasi DO, mencetak delivery order, dan menyerahkan paket-paket tersebut ke bagian pengiriman. Untuk paket-paket pos internasional pengiriman dilakukan dengan menggunakan jalur udara atau jalur laut.

4.1.2 Komponen Biaya Harga Pokok Jasa Di PT Pos Indonesia

Berdasarkan dari data yang diperoleh dari pihak perusahaan, perusahaan menggunakan metode sendiri yang telah ditentukan dalam menghitung harga pokok jasa paket internasionalnya. Perhitungan yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan semua komponen-komponen biaya yang terlibat dalam jasa paket inernasional tersebut. Komponen-komponen biaya tersebut adalah biaya handilng

kantor pos, biaya angkutan dalam negeri, biaya handling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta), biaya allowance, biaya overhead, inflasi, biaya angkutan udara luar negeri, tarif ganti ongkos, air conveyance duse, biaya ADM dan security charge.


(41)

Berikut merupakan perhitungan komponen biaya harga pokok jasa paket pos internasional :

a. Biaya Handling Kantor Pos Negara Asal

Handling kantor pos Negara asal merupakan aktivitas penanganan paket yang dikirim ke Negara tujuan di kantor pos Negara asal, kegiatan handling ini meliputi

collecting, outgoing, incoming, delivery dan reporting. Biaya handling kantor pos Negara asal merupakan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya handling kantor pos Negara asal ini meliputi aktivitas pekerja yang terlibat dalam proses pengiriman paket pos internasional.

Dalam menetapkan biaya tenaga kerja langsung, perusahaan menghitung berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh setiap karyawan. Perusahaan menetapkan anggaran jumlah paket yang diterima setiap harinya yaitu sebesar 120 paket per hari. Sedangkan untuk perhitungan biaya handling kantor asal didapat dari jumlah paket pos Kg pertama dibagi dengan kurs dolar, karena tarif pengiriman pos internasional ini menggunakan mata uang USD.

b. Biaya Angkutan Dalam Negeri

Biaya angkutan dalam negeri dipergunakan untuk membiayai pengiriman paket dari kantor pos yang berada di masing-masing cabang kantor pos ke kantor pos pusat menuju Kantor Tukar Soekarno-Hatta. Kota Bandung merupakan kantor pos wilayah V, daerah Bandung yang masuk ke Wilayah Pos V meliputi seluruh daerah yang berada di Jawa Barat.


(42)

Dalam melakukan pengiriman paket, perusahaan menggunakan jalur darat dengan kapasitas kendaraan sebesar 8 ton (8000 Kg), namun hanya digunakan sebesar 59%. Tarif per ton kendaraan adalah sebesar Rp 3,344 maka didapat tarif angkutan per Kg sebesar Rp 0.71. Jarak yang ditempuh adalah 600 Km, ditambah jarak dari MPC-KTSH sejauh 80 km (40 km x 2).

c. Biaya handling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta)

Biaya handling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengirim paket tersebut ke Negara tujuan, biaya ini dikeluarkan di bandara Soekarno-Hatta. Berikut merupakan rincian dan perhitungan biaya handling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta), rincian biaya dapat dilihat pada tabel 4.1.

Dari rincian biaya tersebut, maka dapat diketahui biaya yang dikenakan di KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta) untuk melakukan pengiriman paket per Kg. Tabel perhitungan biaya handling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta) dan daftar biaya handling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta) dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3.

Berdasarkan perhitungan biaya tersebut dapat diketahui, biaya handling di KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta) adalah sebesar US $ 0.253/Kg. yang dapat lihat pada tabel 4.2.


(43)

Tabel 4.1

Rincian Biaya handling KTSH (kurs 1$=Rp 9,850)

Jenis Biaya Biaya

Biaya gudang KTSH

Rp 286/Kg (termasuk ppn)

Kiriman luar negeri outgoing

US

$ 0.03/Kg Kiriman luar negeri incoming

US

$ 0.04/Kg Kiriman luar negeri US

$ 0.06/Kg incoming + outgoing

Biaya X-Ray Outgoing Rp 60/Kg Biaya X-Ray Incoming Rp 50/Kg

GIA

Fuel surcharge tujuan middle US

$ 0.64/Kg

east (Jeddah, Riyadh)

Fuel surcharge tujuan selain US

$ 0.13/Kg

middle east(Jeddah, Riyadh)

Biaya handling outgoing Rp 649/Kg Biaya handling incoming Rp 649/Kg Biaya Sewa gerobak per bulan Rp 470,80/Kg Biaya Sewa gerobak per hari Rp 15,696 Kapasitas per gerobak 600 Kg

Rp 26.16/grbk

Biaya Sewa gerobak+ppn per

Kg Rp 28.78

Sumber : PT. Pos Indonesia (data diolah)


(44)

Tabel 4.2

Perhitungan Biaya handling KTSH (Kurs 1$=Rp 9,850)

Jenis Biaya Rp ( Per Kg ) US $ per (Kg)

Biaya X-Ray outgoing 60

Biaya handling outgoing 649

Biaya sewa gerobak 28.78

Total (Rp) 737.78 0.07

Biaya gudang 0.03

Biaya fuel surcharge 0.13

Sub jumlah biaya handling

0.23

KTSH

Biaya Konsensi (10%) 0.023

Biaya handling di KTSH 0.253

Sumber : PT. Pos Indonesia (data diolah) Juli 2010

Tabel 4.3

Daftar Biaya Handling KTSH Berdasarkan Berat TINGKAT

BERAT Selain Middle

(GRAM) East (Riyadh, Jeddah)

US $

500 0.253

1000 0.253

1500 0.506

2000 0.506

2500 0.759

3000 0.759

3500 1.012

4000 1.012

4500 1.265

5000 1.265

per 500 0.253

Sumber : PT. Pos Indonesia (data diolah) Juli 2010


(45)

d. Biaya Allowance

Biaya allowance adalah biaya yang disisihkan oleh perusahaan untuk keperluan yang mungkin atau tidak mungkin terjadi. PT Pos Indonesia menetapkan biaya allowance sebesar 5 % dari jumlah biaya yang dikeluarkan didalam negeri (handling kantor asal dalam negeri, angkutan dalam negeri dan handling Kantor Tukar Soekarno-Hatta).

e. Biaya Overhead

Biaya overhead adalah biaya tidak langsung yang terdiri dari biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, seperti biaya tenaga kerja langsung, biaya penyusutan dan lain-lain. Biaya overhead yang digunakan di PT Pos Indonesia berupa tarif dalam satuan persen yaitu sebesar 15% dari jumlah biaya dalam negeri dan biaya allowance yang telah dihitung. Besarnya tarif tersebut telah ditetapkan oleh perusahaan.

f. Inflasi

Inflasi adalah suatu proses meningkatkan harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflansi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya. Inflasi tarikan permintaan terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan


(46)

pada tingkat harga, sedangkan inflasi desakan biaya terjadi akibat meningkatnya biaya produk sehingga mengakibatkan harga produk-produk yang dihasilkan meningkat.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat bagian, yaitu inflasi ringan, sedang, berat dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada dibawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%-30% setahun; inflasi berat antara 30%-100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada diatas 100% setahun.

PT Pos Indonesia menetapkan besar inflasi untuk perhitungan harga pokok jasa ini adalah sebesar 8%. Dalam menetapkan nilai inflasi tersebut, perusahaan mengacu pada nilai inflasi dari tahun-tahun sebelumnya. Nilai inflasi pada perhitungan harga pokok jasa, didapat dari 8% x (jumlah biaya dalam negeri + biaya allowance + biaya overhead ).

g. Biaya Angkutan Udara Luar Negeri

Biaya angkutan luar negeri ini telah ditetapkan oleh pos internasional. Pos Internasional menetapkan 1 SDR = USD 1. 5639, jarak yang ditempuh untuk mengirim paket pos ke Negara Jepang adalah sejauh 6000 Km. Maka, biaya angkutan luar negeri per gram per satu kali jalan adalah sebesar $ 0.0047.


(47)

h. Tarif Ganti Ongkos

Tarif ganti ongkos pengiriman paket pos dengan tujuan luar negeri sepenuhnya telah ditetapkan oleh pos internasional dalam surat ketetapan Pos Internasional No 894/SBU Pos Int/0609 tanggal 29 Juni 2009. Ganti ongkos per item pulang pergi sebesar SDR 5.75 = USD 8.99 dan ganti ongkos per Kg pulang pergi sebesar SDR 0.57 = USD 0.89.

Dalam perhitungan harga pokok jasa dengan tujuan Negara Jepang,tidak dikenakan biaya air conveyance duse, biaya ADM dan security charge. Ini sesuai dengan ketetapan oleh pos internasional melalui surat ketetapan Pos Internasional No 894/SBU Pos Int/0609 tanggal 29 Juni 2009.

4.1.3 Perhitungan Harga Pokok Jasa Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (tujuan Jepang) Di PT Pos Indonesia

4.1.3.1 Perhitungan Harga Pokok Jasa Di PT Pos Indonesia

Perhitungan harga pokok jasa yang dilakukan oleh perusahaan tidak secara spesifik menghitung menurut asal wilayah paket pos tersebut dikirim dan itu berdampak pada salah satu komponen biaya dalam menentukan harga pokok jasa, yaitu biaya angkutan dalam negeri. Perusahaan menghitung biaya angkutan dalam negeri dengan cara menjumlahkan total biaya angkut dari seluruh Wilayah Pos di Indonesia dan menghitung rata-rata biaya angkut tersebut (baik dalam Rp maupun USD). Sehingga tarif yang dihasilkan merupakan tarif tunggal untuk semua Wilayah Pos di Indonesia, artinya dari manapun pelanggan mengirim paket pos


(48)

internasional tersebut tarif yang dikenakan akan sama. Rumus perhitungan harga pokok jasa tersebut adalah :

Biaya Langsung Dalam Negeri (DN) :

a. Biaya handling kantor pos negara asal XXX b. Biaya angkutan udara dalam negeri XXX c. Hadling KTSH (Kantor Tukar Soekarno-Hatta) XXX +

d. SUB JUMLAH BIAYA DN XXX

Biaya Langsung Luar negeri (LN) :

e. Biaya angkutan udara luar negeri XXX

f. Tarif ganti ongkos XXX

g. Air conveyance duse XXX

h. Biaya ADM XXX

i. Security charge XXX +

j. SUB JUMLAH BIAYA LANGSUNG LN XXX +

k. JUMLAH BIAYA LANGSUNG XXX

Biaya Tidak Langsung :

l. Biaya allowance (5% x d) XXX

m.Biaya overhead [15% x (d+k)] XXX

n. Inflasi [8% x (d+k+l)] XXX +

o. JUMLAH BIAYA TIDAK LANGSUNG XXX +


(49)

PT Pos Indonesia memiliki beberapa kebijakan dalam menentukan harga pokok jasa. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan harga pokok jasa dilakukan dengan menghitung biaya-biaya yang terkait dalam pengiriman paket internasional tersebut. Biaya-biaya tersebut adalah :

a. Biaya handling kantor pos Negara asal (collecting, proses outgoing, proses incoming, dan delivery).

b. Biaya angkutan dalam negeri

c. Biaya handling KTSH (Kantor Tukar Suekarno-Hatta) d. Biaya allowance

e. Biaya overhead

f. Inflasi

g. Biaya angkutan udara luar negeri h. Tarif ganti ongkos

i. Air conveyance dues

j. Biaya ADM

k. Security Charge

2. Biaya tenaga kerja langsung dihitung bukan berdasarkan paket yang diterima, melainkan berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh pos.

3. Nilai overhead ditetapkan oleh direktorat keuangan di PT Pos Indonesia. Nilai overhead untuk pengririman paket adalah sebesar 15 % dari total biaya dalam negeri dan biaya allowance.


(50)

Dalam melakukan perhitungan harga pokok jasa dengan tujuan Negara Jepang, tidak dikenakan biaya air conveyance dues. Namun ada beberapa Negara yang dikenakan biaya air conveyance dues seperti Australia (Sydney), Belanda ( Amsterdam), Perancis dan Negara-negara lainnya. Ini dikarenakan Negara Jepang sendiri tidak menetapkan biaya air conveyance dues untuk setiap paket pos internasional yang diterimanya, dan hal ini tercantum dalam surat ketetapan Pos Internasional No 894/SBU Pos Int/0609 tanggal 29 Juni 2009.

4.1.3.2Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional Di PT Pos Indonesia

Penetapan tarif pengiriman atau penetapan harga jual untuk produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan yang diatur oleh pemerintah ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan. Perbedaan dengan penentuan harga jual normal, biaya penuh masa yang akan datang dapat dihitung dengan menggunakan salah satu pendekatan, variable costing atau full costing. Sedangkan untuk perusahaan yang diatur oleh pemerintah, biaya penuh masa yang akan datang dihitung dengan hanya menggunakan pendekatan

full costing saja, karena pendekatan variable costing tidak diterima sebagai prinsip akuntansi yang lazim. Setiap kenaikan harga jual produk atau jasa yang diatur dengan peraturan pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan yang ditinjau dari segi perhitungan biaya penuh


(51)

yang dipakai sebagai perhitungannya dan kewajaran laba yang ditambahkan di atas biaya penuh tersebut.

Perusahaan menetapkan laba yang diharapkan sebesar 34% untuk pengiriman paket pos internasional dengan tujuan Negara Jepang. Perusahaan mempertimbangkannya berdasarkan pengguna jasa (konsumen), pesaing dan biaya yang dikeluarkan.

Perusahaan tidak menghitung harga pokok berdasarkan asal Wilayah Pos paket tersebut dikirim, sehingga harga pokok yang dihasilkan lebih tinggi. Penentuan tarif atau harga jual yang dilakukan perusahaan menambahkan 34% dari harga pokok jasa tersebut. Berikut merupakan perhitungan tarif pengiriman atau harga jual yang dilakukan oleh perusahaan.

Tabel 4.4

Tarif Pengiriman yang Dihitung Oleh perusahaan

Berat Paket

Tarif Pengiriman yang Dihitung Oleh perusahaan

($)

0,5 Kg 18,21

1 Kg 22,20

1,5 Kg 27,87

2 Kg 31,92

2,5 Kg 37,60

3 Kg 41,62

3,5 Kg 47,30

4 Kg 51,35

4,5 Kg 57,04

5 Kg 61,08

Per 0,5 Kg 5,68

Sumber : PT. Pos Indonesia (data diolah) Juli 2010


(52)

Dari data tabel diatas tarif pengiriman yang dihitung oleh perusahaan menghasilkan harga pokok yang lebih tinggi hal ini berpengaruh terhadap penentuan harga jual atau tarif yang akan dikenakan kepada konsumen. Jika harga pokok yang dihasilkan tinggi, maka tarif yang akan dikenakan kepada konsumen relatif tinggi. Karena harga pokok tersebut ditambahkan dengan presentanse laba yang diharapkan oleh perusahaan, begitu pula sebaliknya, jika harga pokok rendah maka tarif yang akan dikenakan kepada konsumen relatif rendah.

Dengan tarif yang rendah, perusahaan dapat menarik konsumen lebih banyak lagi untuk menggunakan jas pos dalam melakukan pengiriman barang atau perusahaan dapat juga menaikan tingkat laba yang diharapkan. Sehingga, laba perusahaan akan meningkat dari sebelumnya.

4.2 Hasil Pembahasan

4.2.1 Analisis Komponen Biaya Yang Dimasukkan Kedalam Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman Paket Pos Internasional Di PT Pos Indonesia

Hasil analisis antara teori dan data yang diperoleh dari perusahaan mengenai komponen biaya yang dimasukkan kedalam perhitungan harga pokok jasa berbeda. Menurut teori Azhar Susanto (2006:24) komponen harga pokok jasa terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Sedangkan menurut data yang diperoleh dari perusahaan PT Pos Indonesia,


(53)

komponen harga pokok jasa tersebut terdiri dari biaya handling, biaya angkutan dalam negeri, biaya allowance, biaya overhead, inflasi, biaya angkutan udara luar negeri, biaya tarif ganti ongkos, biaya air conveyance dues, biaya ADM, dan biaya security charge.

Perbedaan komponen biaya yang dimasukkan kedalam harga pokok jasa ini berbeda dikarenakan PT Pos Indonesia telah menggunakan metode perhitungan sendiri yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana perhitungan yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia adalah dengan menjumlahkan semua komponen-komponen yang terlibat dalam harga pokok jasa tersebut.

4.2.2 Analisis Atas Perhitungan Harga Pokok Jasa Untuk Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (Tujuan Jepang) Di PT Pos Indonesia

Hasil analisis perhitungan harga pokok jasa untuk penetapan tarif yang diperoleh dari data perusahaan dan juga dari teori telah sesuai. Menurut data perusahaan dan juga teori Horngren, Foster, dan Datar yang diterjemahkan oleh Desi Adhariani mengatakan bahwa untuk penetapan tarif, perhitungan harga pokok jasanya dapat menggunakan dua cara, yaitu dengan cara full costing atau dengan cara variable costing. Full costing adalah penetapan tarif yang memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang bersifat variable maupun bersifat tetap. Sedangkan variable costing adalah


(54)

penetapan tarif yang hanya memasukkan unsurr-unsur biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead variable.

Tetapi dalam perhitungan harga pokok jasa untuk penetapan tarif ini perusahaan PT Pos Indonesia menetapkan laba yang diharapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 34 % untuk pengiriman paket pos internasional, hal ini karena PT Pos Indonesia mempertimbangkannya berdasarkan pengguna jasa (konsumen), pesaing dan biaya yang dikeluarkan.


(55)

37 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan objek penelitian sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peniliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sedangkan menurut pengertian menurut Husein Umar (2005:303) objek penelitian adalah :

“menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda. Objek penelitian merupakan sasaran dengan tujuan dan kegunaan untuk mendapatkan data tertentu.


(56)

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun objek penelitian yang penulis teliti adalah analisis perhitungan harga pokok jasa pengiriman untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional (tujuan Jepang) di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung yang beralamat di Jln. Cilaki No.73 Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Untuk lebih jelasnya ada beberapa pengertian metode penelitian menurut para ahli yaitu ;


(57)

menurut Sugiyono(2009:2) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah sebagai berikut:

“Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendaptkan data yang valid

dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisifikasi masalah”.

Sedangkan pengertian Menurut I Made Wirartha (2006:68) metode penelitian adalah sebagai berikut :

“Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan

cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.”

Berdasarkan rumusan tujuan sebelumnya, metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif analitis , yaitu suatu metode penelitian dengan mengungkapkan masalah yang ada di perusahaan, mengolah data, menganalisis, meneliti dan menginterprestasikan serta membuat kesimpulan dan memberi saran yang kemudian disusun pembahasannya secara sistematis sehingga masalah yang ada di perusahaan dapat dipahami .

Adapun pengertian dari metode deskriptif analitis menurut Sugiono (2009: 29) adalah :

“Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum .”


(58)

Dengan kata lain penelitian deskriptif analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya,

Dikatakan deskriptif karena bertujuan memperoleh pemaparan yang objektif mengenai analisis perhitungan harga pokok jasa pengiriman untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional (tujuan Jepang) di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis

Definisi dari desain penelitian menurut Jonathan Sarwono (2006:79) adalah :

“desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan”.


(59)

Sedangkan menurut Husein Umar (2005:54-55) desain penelitian adalah:

“Rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar

diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”.

Meninjau definisi desain penelitian yang telah dilakukan oleh Jonathan Sarwono dan Husein Umar diatas, penulis berasumsi desain penelitian merupakan semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan dengan cara memilih, mengumpulkan dan menganalisis data yang diteliti pada waktu tertentu.

Menurut Sugiyono (2009:13) penjelasan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut :

Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah

2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan


(60)

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi yaitu adanya kecurangan dan kelalaian, sehingga pengendalian anggaran tidak berfungsi secara maksimal.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1.Apa saja Komponen biaya yang dimasukan kedalam perhitungan harga

pokok jasa pengiriman paket pos internasional di PT Pos Indonesia.

2.Bagaimana Perhitungan harga pokok jasa untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional (tujuan Jepang) di PT Pos Indonesia.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis).


(61)

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah perhitungan harga pokok jasa pengiriman untuk penetapan tarif pengiriman paket internasional (tujuan Jepang) di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.

5. Metode penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kausal asosiatif.

6. Menyusun instrumen penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari PT POS Indonesia (Persero) Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah.


(1)

2.1.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Tarif

Menurut Horngren, Foster, dan Datar yang diterjemahkan oleh Desi Adhariani (2005:98) mengemukakan bahwa :

“tarif dari sebuah produk atau jasa bergantung pada permintaan dan

penawaran”.

Tiga pengaruh atas permintaan dan penawaran adalah : a. Pesaing

Tidak ada bisnis tanpa pesaing. Perusahaan harus selalu menyadari tindakan dari para pesaingnya. Pada satu sisi, produk alternatif atau produk pengganti kompetitor dapat mempengaruhi permintaan dan memaksa sebuah perusahaan untuk menurunkan harganya.

Disisi lainnya, sebuah perusahaan yang tidak memiliki pesaing dapat menetapkan tarif yang lebih tinggi, sehingga perusahaan harus mampu memperkirakan biaya pesaingnya dan informasi yang berharga dalam menetapkan tarif untuk mempertahankan dan meningkatkan laba perusahaan. b.Pelanggan

Pelanggan mempengaruhi tarif melalui pengaruh mereka pada permintaan atas suatu produk atau jasa. Perusahaan harus selalu menguji keputusan penentuan tarif melalui para pelanggan mereka. Harga terlalu tinggi dapat menyebabkan para pelanggan menolak produk suatu perusahaan dan memilih produk pengganti atau yang bersaing.


(2)

c. Biaya

Biaya mempengaruhi tarif karena biaya mempengaruhi penawaran. Makin rendah biaya produksi sebuah produk terhadap tarif yang dibayarkan pelanggan, maka makin besar kuantitas produk yang bersedia ditawarkan oleh perusahaan.

Para manajer yang memahami biaya produksi, mereka menetapkan tarif produk itu menarik bagi para pelanggan yang dapat memaksimalkan penghasilan operasi perusahaan mereka.

2.1.3.4 Metode Penetapan Tarif

Menurut Mulyadi (2006:348) terdapat empat metode penentuan tarif, yaitu :

1. Penentuan Tarif Normal

2. Penentuan Tarif Dalam cost-type contract 3. Penentuan Tarif Pesanan Khusus

4. Penentuan Tarif Produk atau Jasa Yang Dihasilkan Oleh Perusahaan Yang Diatur Dengan Peraturan Pemerintah.

Berikut merupakan penjelasan mengenai keempat metode penetuan tarif tersebut.

1. Penentuan Tarif Normal

Penentuan tarif normal sering disebut dengan istilah cost-plus pricing, karena tarif ditentukan dengan menambah biaya dengan suatu prsentase markup (tambahan diatas jumlah biaya).

2. Penentuan Tarif Dalam Cost-Type Contract

Penentuan tarif dalam cost-type contract (cost-type contract pricing) adalah kontrak pembuatan produk atas jasa pada tarif yang didasarkan pada total biaya


(3)

yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar presentase tertentu dari total biaya yang sesungguhnya tersebut. Jika dalam keadaan normal tarif produk atau jasa yang akan dijual dimasa yang akan datang ditentukan dengan metode cost-plus pricing, dalam cost-type contract tarif yang dibebankan kepada pelanggan dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk.

3. Penentuan Tarif Pesanan Khusus

Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan diluar pesanan regular perusahaan. Biasanya pelanggan yang melakukan pesanan khusus ini meminta tarif dibawah tarif normal, bahkan seringkali tarif yang diminta oleh pelanggan berbeda dibawah biaya penuh, karena biasanya pesanan khusus mencangkup jumlah yang besar. Dalam keadaan ini, manajer harus lebih mempertimbangkan kembali tarif pesanan khusus.

4. Penentuan tarif Produk Atau Jasa Yang Dihasilkan Oleh Perusahaan Yang Diatur Dengan Peraturan Pemerintah

Keluaran (output) produk dan jasa yang dihasilkan dari perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah biasanya merupakan produk atau jasa yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas, seperi air, listrik, telepon dan telegraf, transportasi dan juga jasa pos. tarif produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan.


(4)

Dalam penentuan tarif normal, biaya penuh masa yang akan datang yang dipakai sebagai dasar penentuan tarif dihitung dengan menggunakan salah satu pendekatan, full costing atau varibel costing, sedangkan penentuan tarif yang diatur oleh pemerintah, biaya penuh masa yang akan datang yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual tersebut dihitung dengan menggunakan pendekatan full costing saja, karena pendekatan variable costing tidak diterima sebagai prinsip akuntansi yang lazim.

2.2 Kerangka Pemikiran

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan secara ekonomis manusia. Kebutuhan ekonomis manusia adalah sandang, pangan, dan papan. Sandang adalah kebutuhan akan pakaian, pangan adalah kebutuhan akan makan, dan papan adalah kebutuhan perumahan.

Saat ini, ada bermacam-macam perusahaan yang dapat ditemui, seperti perusahaan dagang yaitu perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi (contoh : dealer, toserba), perusahaan industri yaitu perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi kemudian menjual barang jadi tersebut (contoh : pabrik roti, garment) dan perusahaan jasa yaitu perusahaan yang kegiatannya menjual jasa (contoh : salon, kantor pos).


(5)

Setiap perusahaan didalam melakukan kegiatan usahanya harus selalu mengarah pada pencapaian yang telah ditetapkan, sehingga didalam melakukan seluruh aktivitasnya perusahaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, agar perusahaan selalu termotivasi untuk melaksanakan kegiatan secara bertanggung jawab.

Selain itu, perusahaan tentunya memiliki tujuan agar mendapatkan keuntungan yang maksimal didalam usaha yang sedang dijalankanya. Tetapi, agar dapat meraih tujuan tersebut, perusahaan dalam melaksanakan semua kegiatan usahanya memerlukan perencanaan, pengendalian biaya dan juga informasi mengenai biaya yang berkenaan dengan kegiatan usaha untuk kebutuhan internal perusahaan, dimana informasi biaya ini bertujuan untuk mengetahui harga pokok produksi perusahaan dan menentukan harga pokok produk perusahaan.

Menurut Mulyadi (2005:8 - 9) mengatakan bahwa

“biaya adalah suatu pengorbanan yang diukur dalam satuan uang baik itu

yang dibebankan saat ini maupun dimasa yang akan datang”. Menurut Mursyidi (2008:14) mengatakan bahwa :

”harga pokok jasa adalah biaya yang melekat pada suatu aktiva yang belum di konsumsi atau digunakan dalam upaya merealisasi pendapatan dalam suatu periode dan akan dikonsumsi dikemudian hari”.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap perusahaan sangat penting untuk memahami arti dari sebuah biaya, karena biaya merupakan dasar didalam penentuan harga. Besar kecilnya laba yang diperoleh setiap perusahaan tergantung dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Selain itu, perhitungan biaya yang


(6)

akurat yang dilakukan oleh setiap perusahaan pun sangat penting untuk menganalisis tingkat keuntungan yang didapat oleh perusahaan.

Arti penting pemahaman biaya dan juga perhitungan biaya yang akurat ini pun haruslah dilaksanakan oleh setiap perusahaan tidak terkecuali dengan perusahaan jasa seperti PT Pos. PT Pos Indonesia pun dapat melakukan penetapan biaya-biaya untuk setiap kegiatan usahanya seperti didalam kegiatan pengiriman paket atau barang dalam negeri dan juga luar negeri. Dengan adanya kegiatan pengiriman paket atau barang tersebut, maka PT Pos Indonesia pun dapat melakukan perhitungan harga pokok jasa pengiriman untuk peenetapan tarif pengiriman paket.

Berdasarkan uraian di atas dapat disusun skema kerangka berpikir seperti gambar 2.2.

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran Penetapan Tarif Pengiriman

PT. Pos Indonesia (PERSERO) Bandung

Jasa

Perhitungan Harga Pokok Jasa

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK JASA PENGIRIMAN UNTUK PENETAPAN TARIF PENGIRIMAN

PAKET INTERNASIONAL (TUJUAN JEPANG) DI PT POS INDONESIA