Operasi pada Binary Image

21 Pada model 256 warna, intensitas warna untuk setiap piksel mempunyai variasi berkisar antara 0 sampai 255. Di dalam operasi filter sobel, setiap komponen warna RGB adalah merupakan komponen-komponen warna dengan intensitas warna medium masing-masing yaitu 128. Untuk mendapatkan intensitas warna medium dimasing-masing piksel, maka ditambahkannya intensitas warna medium ini ke dalam intensitas warna setiap piksel, akan tetapi intensitas warna tetap berada di dalam lingkup range warna antara 0 sampai 255. Bila intensitas warna piksel dimisalkan adalah 4, maka intensitas warna piksel tersebut menjadi : 4 + 128 = 132 Gambar 2.5 Medium warna piksel image baru Ternyata nilai 132 masih dibawah lingkup intensitas warna maksimum yaitu 255. Apabila nilai yang didapat melebihi 255, maka piksel tersebut akan tetapi mempunyai intensitas warna 255. Intensitas piksel pada mode 256 warna sebenarnya tidak lagi menunjukkan intensitas warna piksel tersebut, akan tetapi sebanarnya menunjukkan nomor warna yang dipilih pada sebuah tabel berukuran 256.

2.3.4. Operasi pada Binary Image

Binary Image diperoleh dengan cara melakukan threshoding pada Grayscale Image. Pemrosesan Binary Image ini memegang peranan yang penting sebagai salah satu jenis pemrosesan dalam Computer Vision. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 Masing-masing tahapan proses dalam Computer Vision dapat memanfaatkan keunggulan operasi pada Binary Image. Keunggulan dari proses pada Binary Image adalah algoritma yang mudah dimengerti, lebih cepat dari pemrosesan pada gambar grayscale atau warna, dan memerlukan memory dan pemrosesan yang lebih sedikit. Beberapa teori yang berhubungan dengan proses pada Binary Image antara lain : 1 Operasi morfologi Morphology Operation Pengolahan citra secara morfologi adalah alat untuk mengekstrak atau memodifikasi informasi pada bentuk dan struktur dari objek di dalam citra Daugherty, 2009. Operator morfologi yang umum digunakan adalah erosi dan dilasi, sedangkan operator lainnya adalah pengembangan dari keduanya. a Erosion Erosi adalah salah satu operasi dasar dalam pemrosesan citra secara morfologi. Erosi adalah sebuah operasi yang meningkatkan ukuran dari latar belakang dan mengikis objek latar depan pada citra biner Dougherty, 2009. Dengan memisalkan A sebagai objek pada citra masukan, B sebagai elemen terstruktur, dan C sebagai objek pada citra keluaran hasil erosi, maka proses erosi dapat dinotasikan dengan: ......................................................................................2.15 Erosi dilakukan dengan bantuan elemen terstruktur. Elemen terstruktur membantu menentukan pixel tetangga yang akan ditelusuri dengan proses erosi. Elemen terstruktur yang sering digunakan adalah 4-konektivitas dan 8- konektivitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Gambar 2.6 Elemen terstruktur 4- dan 8- konektivitas Erosi memiliki karakteristik :  Erosi pada umunya memperkecil ukuran dari objek dan menghilangkan elemen atau anomali kecil dengan mengurangi objek dengan radius yang lebih kecil dari ukuran elemen terstruktur.  Dengan citra binner erosi menghilangkan objek yang lebih kecil dari elemen terstruktur dan mengiliminasi pixel parameter dari objek citra yang lebih besar. Algoritma yang dilakukan pada erosi adalah sebagai berikut: o Posisikan elemen terstruktur dibagian atas menutupi tiap-tiap piksel dari citra masukan hingga titik pusat dari elemen terstruktur bertepatan dengan posisi piksel masukan. o Jika paling sedikit satu piksel pada elemen terstruktur bertemu dengan piksel latar belakang di bawahnya yang ditutupinya, maka tetapkan piksel keluaran pada citra baru ke nilai latar belakang, maka tetapkan piksel keluaran pada citra baru ke nilai latar depan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 Gambar 2.7 Erosi dengan menggunakan elemen terstruktur 8-konektivitas Dengan begitu, piksel latar belakang pada citra masukan akan menjadi latar belakang pada citra keluaran dan juga piksel latar depan pada citra masukan akan menjadi latar belakang pada citra keluaran b Dilation Dilasi adalah salah satu operasi dasar dalam morfologi matematika. Pada citra biner, dilasi adalah sebuah operasi yang mengekspansi atau memperbesar ukuran dari objek latar depan Daugherty, 2009. Biasanya objek pada citra dilambangkan dengan piksel putih, walaupun untuk beberapa implementasi objek pada citra dilambangkan dengan piksel hitam. Konektivitas antar piksel pusat dengan tetangganya dibuat berdasarkan elemen terstruktur yang terdefini. Memisalkan A sebagai objek pada citra masukan, B sebagai elemen terstruktur, dan C sebagai objek citra keluaran hasil dilasi, maka proses dilasi dapat dinotasikan sebagai : ......................................................................................2.16 Dilasi memiliki karakteristik : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25  Dilasi umunya memperbesar ukuran dari objek, mengisi lubang dan area yang rusak, dan menghubungkan area yang dipisahkan oleh jarak yang lebih kecil dari ukuran elemen terstruktur  Dengan citra biner, dilasi menghubungkan area yang dipisahkan oleh jarak yang lebih kecil dari elemen terstruktur dan menambahkan piksel dari setiap objek citra. Algoritma yang dilakukan pada dilasi adalah sebagai berikut : o Posisikan elemen terstruktur di bagian atas menutupi tiap-tiap piksel dari citra masukan hingga titik pusat dari elemen terstruktur bertepatan dengan posisi piksel masukan. o Jika paling sedikit satu piksel pada elemen terstruktur bertemu dengan piksel latar depan dibawahnya yang ditutupinya, maka tetapkan piksel keluaran pada citra baru kenilai latar depan. Begitu juga jika bertemu dengan piksel latar belakang, maka tetapkan piksel keluaran pada citra baru ke nilai latar depan. Piksel latar depan pada citra masukan akan menjadi latar depan pada citra keluaran dan juga pada piksel latar belakang pada citra masukan akan menjadi latar depan pada citra keluaran. gambar 2.8 dilasi dengan menggunakan elemen terstruktur 8-konektivitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 c Opening and Closing Operator dasar morfologis dapat dibuat operator baru yang merupakan kombinasi dari keduanya. Pertama adalah operator opening, yaitu operator yang terdiri dari rangkaian operasi operator erosion diikuti oleh dilation, yang diformulasikan sebagai : ....................................................................................2.17 Operator closing, yaitu operator yang terdiri dari rangkaian operasi operator dilation diikuti oleh erosion, yang diformulasikan sebagai: ...................................................................................2.18 Operator opening akan menghilangkan pulau-pulau kecil, puncak yang tajam dan garis yang tipis. Sedangkan operator closing akan menyatukan fuse patahan-patahan yang sempit, menutup lubang-lubang kecil dan menghaluskan kontur. Jika kita menggunakan operator ini dengan tepat, yaitu diawali dengan operator opening dan selanjutnya diikuti dengan operator closing, maka akan diperoleh sebuah operator baru yang akan menghilangkan derau, yang dikenal sebgai salt and papper noise removal. Gambar 2.9 Penggunaan operator morfologis untuk menghilangkan derau Penebalan pixel putih pada plat nomer dapat dilakukan dengan memodifikasi logika edge detection pada morfologi matematis, yakni dengan menerapkan proses opening, closing dan extraksi irisan dari keduanya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 Gambar 2.10 a.image awal b.closing c.irisan dari a dan b 2.4. Flowchart Flowchart adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan suatu kegiatan tertentu. Flowchart diawali dengan penerimaan input, pemrosesan input, dan diakhiri dengan penampilan output. Gambar 2.11 siklus I-P-O Penerimaan input, pemrosesan input, dan penampilan output merupakan kegiatan utama yang membentuk siklus dari semua kegiatan yang dilakukan oleh komputer. Siklus ini disebut dengan siklus I-P-O Input-Proses-Output.

2.4.1. Simbol-simbol flowchart