Rasional Berkas Administrasi Guru PAUD-STANDAR ISI PAUD

LAMPIRAN 2 RANCANGAN STANDAR ISI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEBUAH GAGASAN MASUKAN UNTUK PENGEMBANGAN STANDAR ISI I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Pada hakikatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi: 1 pemersatu bangsa, 2 penyamaan kesempatan, dan 3 pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang tersebut memuat visi, misi, fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat , dan berdaya saing dalam kehidupan global. Visi pendidikan nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Misi pendidikan nasional adalah: 1 mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2 meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan internasional; 3 meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global; 4 membantu dan menfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 5 meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas kepribadian yang bermoral; 6 meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global; dan 7 mendorong peran serta masyarakat prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indinesia. Selain itu, sesuai dengan pasal 28 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa : 1 Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, 2 Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, danatau informal, 3 Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan Lampiran 2: Standar Isi PAUD. 38b_Standard an Bahan Ajar PAUD Nonformal - 2007l 1 formal berbentuk taman kanak-kanak TK, raudatul athfal RA, atau bentuk lain yang sederajat, 4 Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain KB, taman penitipan anak TPA, atau bentuk lain yang sederajat,5 Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Dan untuk pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah yang dinyatakan pada pasal 6 Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini 0-6 tahun merupakan masa keemasan golden age, yang pada masa ini stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa- masa awal kehidupan anak merupakan masa terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat eksplosif. Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain yang ada di sekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisikmotorik, dan seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada awal kehidupan anak untuk dapat berkembang secara optimal. Upaya pengembangan harus dilakukan melalui kegiatan bermain agar tidak membuat anak kehilangan masa bermainnya. Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, bermain juga membantu anak mengenal dirinya, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat ia hidup. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan untuk berkreasi, bereksplorasi, menemukan, dan mengekspresikan perasaannya. Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu dirumuskan standar isi bagi anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak. Standar isi ini mencakup aspek moral dan nilai-nilai agama, social, emosional dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisiomotorik, dan seni.

B. Pengertian 1.