PENDAHULUAN A. 20 Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 1

BAB I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan dengan itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selanjutnya, untuk menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi kehidupan suatu bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera. Pendidikan juga meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup harmoni dan toleran dalam kemajemukan, sekaligus memperkuat kohesi sosial dan memantapkan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis. Disisi lain era globalisasi saat ini yang ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat regional ASEAN maupun internasional. Oleh karenanya, tidak hanya potensi Sumber Daya Alam SDA semata, tetapi juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas. Bahkan Depdiknas berkeinginan menghasilkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif” pada tahun 2025 Renstra Depdiknas 2005-2009, hal: 12. Keinginan untuk bersaing dengan mutu pendidikan di negara maju sehingga mendorong beberapa anak belajar ke luar negeri, dengan harapan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Fakta di atas mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan pendidikan yang berstandar internasional. Salah satu upaya untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 50 Ayat 3, yakni Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 2 “Pemerintah danatau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional”. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di forum internasional. Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studipenelitian tentang penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional SBI di seluruh Indonesia meliputi satuan pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA. Studi dilakukan di 22 provinsi yang mewakili seluruh Indonesia pada 48 sekolah yang menyatakan dirinya bertaraf Internasional dari TK hingga SMA baik sekolah negeri maupun swasta. Hasil studi berhasil memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik, keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentang SBI. Hasil studi membuat rekomendasi perlunya disusun sebuah model kurikulum bertaraf internasional yang dapat disejajarkan dengan kurikulummnegara maju di bidang pendidikan atau kurikulum bertaraf internasional lainnya, yang menggunakan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional. Dalam buku Pedoman Penjaminan Mutu SekolahMadrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan dasar dan Menengah menyatakan bahwa SekolahMadrasah Bertaraf Internasional merupakan “SekolahMadrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional ”. Dari sisi kurikulum sekolahmadrasah bertaraf internasional harus menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, memenuhi Standar Isi, dan memenuhi Standar Kompetensi Lulusan SKL, serta dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP. Selain itu muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yag sama dari sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan melalui adaptasi atau adopsi. Serta menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan. Sama halnya dengan proses pembelajaran dan penilaian diperkaya dengan model proses pembelajaran atau penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan atau negara Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 3 maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, serta menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran. Berdasarkan hal-hal di tas perlu kiranya disusun model kurikulum untuk dapat digunakan pada sekolah yang bertaraf internasional. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah. Berbagai metode kegiatan telah dilakukan baik melalui workshop, kajian literatur, kerja individu, maupun diskusi. Adapun langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendapatkan model ini antara lain penyusunan desain pengembangan model kurikulum SBI, kajian konsep kajian kebutuhan lapangan, penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan bagaimana kurikulum SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan model kurikulum SD, SMP, dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas Inggris, dan IT. Selanjutnya review model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba model di dua provinsi dalam Jawa yaitu Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY. Hasil uji coba sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan model untuk menghasilkan model yang sudah final.

B. Tujuan

Model kurikulum ini disusun untuk sekolah bertafaf internasional yang agar dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional, Dengan adanya model kurikulum ini diharapkan satuan pendidikan dapat: 1. memiliki persepsi yang sama tentang pola pengembangan kurikulum SBI yang dilakukan untuk memperkaya Standar Isi atau KTSP satuan pendidikan; 2. memiliki persepsi yang sama tentang jenis mata pelajaran yang dapat diperkaya dari kurikulum negara maju; 3. melakukan penyesuaian baik adopsi maupun adaptasi terhadap model-model kurikulum yang sudah ada berdasarkan kebutuhan masing-masing;

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup model adalah model kurikulum sekolah bertaraf internasional meliputi jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sedangkan ruang lingkup mata pelajaran adalah Bahasa Inggris, Sains, Biologi, Fisika, Kimia, dan ICTTIK sebagai berikut: Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 4 1. Model kurikulum SD terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika, Sains, dan ICTTIK 2. Model kurikulum SMP terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika, Sains, dan ICTTIK 3. Model kurikulum SMA terdiri dari 6 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, Kima, dan ICTTIK Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 5

BAB II. KAJIAN KONSEP A. Landasan Kebijakan