Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di pemerintah Daerah kabupaten Bandung Barat

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat

Wacana pemekaran Kabupaten Bandung menjadi 2 kabupaten telah muncul sejak tahun l999. Berdasarkan surat permohonan Bupati KDH TK.II Bandung yang saat itu dijabat oleh bapak H.U.Hatta Djati Permana . S.Ip mengajukan surat kepada Ketua DPRD yang saat itu pimpinan DPRD / Ketua DPRD diketuai Bapak H.Obar Sobarna.S.Ip. Surat permohonan Bupati bernomor :135/1235/Tapem tanggal 22 juni 1999 perihal permohonan persetujuan pemekaran wilayah Kabupaten Dati II Bandung. Bupati memohon kepada pimpinan beserta anggota DPRD kiranya dapat mengabulkan dan mendukung atas terselenggaranya rencana pemekaran Kabupaten Bandung menjadi Kabupaten DT II Bandung dan Kabupaten Padalarang (sekarang Kabupaten Bandung Barat). Hal tersebut disambut positif oleh DPRD Kabupaten Bandung dengan diterbitkannya surat keputusan DPRD Dati II Bandung no.5/1999/12/07 tentang persetujuan awal DPRD terhadap pemekaran wilayah Kabupaten Dati II Bandung.

Pada tanggal 23 Desember 1999, Ketua DPRD Kabupaten Bandung melayangkan surat No.135/1499/TU tentang pemekaran Kabupaten Bandung yang isinya antara lain : Kami sampaikan bahwa proses awal yang sedang ditempuh oleh Pemda (sesuai UU no 5/74) agar ditangguhkan /dihentikan , demi ketertiban dan kelancaran pelaksanaan selanjutnya sesuai dengan Undang-Undang no 22/1999.


(2)

Perkembangan selanjutnya sesuai UU No.22/1999, sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Bandung yaitu Kota Administratif Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi Pemerintah Kota Cimahi ( yang meliputi 3 Kecamatan ) yaitu Kecamatan Cimahi Selatan, Kecamatan Cimahi tengah dan Kecamatan Cimahi utara. Hal tersebut membuat rencana pemekaran Kabupaten Bandung semakin tertunda karena Kota Cimahi sebelumnya merupakan bagian dari wilayah administratif Kabupaten Bandung. Setelah Cimahi menjadi Kota Otonom, terpisah dari kabupaten Bandung, tuntutan pemekaran Kabupaten Bandung mencuat kembali ke permukaan sejalan dengan dibukanya ruang publik untuk menyalurkan aspirasi kehendak membentuk daerah otonom baru hal tersebut dijamin oleh Undang-Undang No.22/1999.

Tuntutan pemekaran wilayah kabupaten Bandung, dilihat dari kondisi geografisnya oleh beberapa kalangan dinilai dapat dipahami, sebab wilayah Kabupaten Bandung cukup luas (2.324.84 KM2) dengan letak wilayah mengelilingi Kota Bandung dan Kota Cimahi, disamping itu jumlah penduduknya cukup banyak , berdasarkan SUPAS 2002 sebanyak 4,3 Juta jiwa.

Berangkat dari kondisi itulah pada tanggal 9 agustus 1999 para tokoh masyarakat Bandung Barat berkumpul membentuk Forum Pendukung Percepatan Pemekaran Kabupaten Bandung Barat yang dipimpin ketuanya Drs.H.Endang Anwar. Setahun kemudian terbentuk lagi Forum Peduli Bandung Barat yang diketuai Asep Suhardi, Forum Bandung Barat Bersatu yang dipimpin H.Zaenal Abidin , Drs. Ade Ratmadja , Asep Suhardi dan Asep Ridwan Hermawan, serta Forum Pemuda Bandung Barat yang dipimpin Eman Sulaeman SE.


(3)

Dengan memiliki persamaan tujuan yaitu untuk memperjuangkan berdirinya Kabupaten Bandung Barat, untuk menyamakan visi misi perjuangan maka berbagai LSM dan Forum bergabung dalam satu wadah Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPPKBB) yang dipimpin ketua umumnya Drs.H.Endang Anwar.

KPKBB bersama elemen masyarakat Bandung Barat mengawali upaya perjuangannya dengan melaksanakan DEKLARASI BERSAMA untuk terus berjuang agar Bandung Barat menjadi DAERAH OTONOM terpisah dari Kabupaten Bandung. Deklarasi tersebut dilaksanakan di Gedung Diklat Keuangan Gado Bangkong Kecamatan Ngamprah pada tanggal 30 Agustus 2003 Naskah Deklarasi dibacakan dan ditanda tangani berbagai elemen masyarakat Bandung Barat.

Hal tersebut diakukan KPPKBB sebagai bentuk komitmen bersama dalam upayanya memperjuangkan dan menyampaikan aspirasi keberbagai lembaga baik legislatif maupun eksekutif Daerah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Pemerinah Pusat serta DPR RI/DPD RI. Sampai lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat Menjadi Daerah Otonom di Provinsi Jawa Barat. Penjabat Sementara Bupati Bandung Barat Drs.H.Tjatja Kuswara ,SH.MH selesai menjalankan tugasnya pada tanggal 17 Juli 2008.

Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat pertama yaitu Drs.H.Abubakar M.Si dan Drs.Ernawan Natasaputra, hasil pemilihan langsung dilantik pada tanggal 17


(4)

juli 2008 oleh Gubernur Jawa Barat Achmad Heriawan, Lc atas nama Presiden. (Drs. Ade Ratmadja, Pimpinan Umum).

Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten baru provinsi Jawa Barat, Indonesia, pemekaran dari Kabupaten Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur. Kabupaten Bandung Barat mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9% wilayah lama Kabupaten Bandung. Sedangkan ibu kota Kabupaten Bandung Barat berlokasi di Kecamatan Ngamprah, yang terletak di jalur Bandung-Jakarta.

1.1.1 Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat

“BANDUNG BARAT CERMAT” Bersama Membangun Masyarakat Yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis, Dan Sehat Berbasis Pada Pengembangan Kawasan Agroindustri dan Wisata Ramah Lingkungan.

a. Makna Cerdas Mengandung pengertian seluruh komponen sumber daya manusia di kabupaten bandung barat baik sumber daya aparatur maupun masyarakat harus berpendidikan, berahlak mulia dan memiliki integritas dan berdaya saing.

b. Rasional Mengandung pengertian di dalam melaksanakan pembangunan haruslah disesuaikan dengan realitas yang ada termasuk


(5)

c. didalamnya pemanfaatan potensi lokal dan kemampuan sumber daya serta harus memiliki indikator capaian kinerja yang terukur.

d. Maju Mengandung pengertian seiring dengan bertambahnya waktu kabupaten bandung barat harus terus maju ke depan, mengalami peningkatan dan bertambah baik di semua aspek kehidupan.

e. Agamis Mengandung pengertian bahwa keyakinan beragama menjadi landasan pengikat kebersamaan dalam seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan

f. Sehat Mengandung pengertian di setiap komponen kehidupan bermasyarakat baik sumber daya manusia, penyelenggaraan pemerintahan, maupun alam dan lingkungannya haruslah terawat, bersih, nyaman dan senantiasa berada dalam keadaan yang baik.

g. Agroindustri Mengandung pengertian terwujudnya peningkatan nilai ekonomis hasil produksi pertanian di kabupaten bandung barat melalui diversifikasi hasil-hasil pertanian.

h. Wisata ramah lingkungan Mengandung pengertian terwujudnya pengembangan kawasan wisata alam berdasarkan potensi dan kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan.


(6)

1.1.2 Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat

Misi menggambarkan bagaimana visi yang akan dicapai dan memberikan kerangka bagi penyusunan dan sasaran yang ingin dicapai, maka untuk mewujudkan visi tersebut diatas, dirumuskan 6 ( enam ) misi, antara lain :

a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional, efektif, efisien, dan ekonomis yang berbasis pada sistem penganggaran yang pro publik.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, cerdas, sehat dan berdaya saing.

c. Memberdayakan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada pengembangan sektor agrobisnis dan agro wisata dalam upaya pengentasan kemiskinan.

d. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. e. Meningkatkan kualitas derajat kehidupan masyarakat yang berkeadilan. f. Modernisasi desa melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa.

Adapun operasional dari misi tersebut, dijabarkan dalam strategi sebagai berikut :

1) Misi Pertama : Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional, efektif, efisien dan ekonomis yang berbasis pada sistem penganggran yang pro publik.


(7)

Misi ini dijabarkan dalam 3 (tiga) tujuan :

1. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, dengan sasaran:

a. Meningkatnya kepuasan masyarakat kepada kinerja pemerintahan daerah.

b. Meningkatnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.

2. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, dengan sasaran:

a. Tersedianya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan masyarakat dan pengembangan potensi lokal.

b. Meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur pemerintahan.

3. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien dan ekonomis, dengan sasaran :

a. Meningkatnya tingkat capaian sasaran pelaksaan program dan kegiatan pemerintahan.

b. Meningkatnya kualitas pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan sesuai dengan peraturan birokrasi yang berlaku.

c. Tercapainya minimalisasi biaya sumber daya untuk pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan.

d. Meningkatnya ruang dan media partisipasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahan.


(8)

2) Misi Kedua : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, cerdas, sehat dan berdaya saing.

Misi ini dijabarkan dalam 4 ( empat ) tujuan :

1. Terciptanya sumber daya manusia yang berakhlak mulia, dengan sasaran : a. Meningkatnya saran dan prasarana keagamaan.

b. Meningkatnya penghayatan dan pemahaman ajaran agama.

c. Meningkatnya kesalehan sosial dan semangat hidup bergotong royong sebagai implementasi dari ajaran agama.

2. Terciptanya sumber daya manusia yang cerdas :

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas srana dan prasarana pendidikan formal dan non formal.

b. Meningkatkan capaian indeks pembangunan manusia di bidang pendidikan.

c. Meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap dunia pendidikan.

d. Meningkatnya akses masyarakat terhadap dunia pendidikan yang berkeadilan

3. Terciptanya sumber daya manusia yang sehat :

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan. b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.

c. Meningkatnya capaian indeks pembangunan manusia di bidang kesehatan.


(9)

4. Terciptanya sumber daya manusia yang berdaya saing :

a. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi masyarakat di bidang sosial ekonomi.

b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap lapangan kerja.

3) Misi Ketiga : Memberdayakan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada pengembangan sektor agrobisnis dan agro wisata dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Misi ini dijabarkan dalam 2 ( dua ) tujuan :

1. Terciptanya pemberdayaan ekonomi keraktyatan, dengan sasaran :

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kelompok kelompok usaha kesil menengah.

b. Meningkatnya kesadaran berkoperasi.

2. Terciptanya pengembangan sektor agro bisinis dan agro wisata, dengan sasaran:

a. Meningkatnya pemanfaatan lahan untuk pengembangan budidaya pertanian.

b. Meningkatnya pengembangan industri penunjang dan industri pengolahan hasil hasil pertanian.

c. Meningkatnya pengembangan potensi potensi agro wisata yang berwawasan lingkungan


(10)

4) Misi Keempat : Mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan.

Misi ini dijabarkan dalam 2 ( dua ) tujuan :

1. Terpelihara kelestarian lingkungan, dengan sasaran :

a. Meningkatnya kepedulian masyarakat dan dunia usaha dalam melestarikan lingkungan.

b. Meningkatnya penegakan hukum pelestarian lingkungan c. Meningkatnya upaya konservasi hutan dan rehabilitasi lahan.

2. Terciptanya keseimbangan lingkungan dalam pemanfaatannya, dengan sasaran:

a. Mewujudkan manajemen penataan ruang yang efektif.

b. Meningkatnya pendayagunaan fungsi lahan secara efektif dan efisien 5) Misi Kelima : Meningkatnya kualitas derajat kehidupan masyarakat yang

berkeadilan.

Misi ini dijabarkan dalam 2 (dua ) tujuan :

1. Terwujudnya peningkatan infrastruktur wilayah, dengan sasaran : a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana perhubungan. b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana pengairan.

c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas ketersediaan energi meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana pemukiman.


(11)

2. Terwujudnya kualitas penanganan mitigasi bencana, dengan sasaran : a. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam antisipasi

terjadinya bencana.

b. Meningkatnya kemampuan SDM aparat dan masyarakat dalam penanganan bencana.

c. Meningkatnya sarana dan prasarana penaganana bencana.

6) Misi Keenam : Modernisasi desa melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Misi ini dijabarkan dalam 2 ( dua ) tujuan :

1. Terwujudnya penguatan kapasitas pemerintahan desa, dengan sasaran : a. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur pemerintahan desa.

b. Meningkatnya kualitas kebijakan penganggaran yang berorientasi pada peningkatan kemampuan keuangan desa yang berkeadilan.

2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat desa, dengan sasaran :

a. Meningkatnya kualitas demokratisasi dan ketahanan masyarakat desa. b. Meningkatnya sinkronisasi kebijakan pembangunan desa.

c. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pembangunan desa berbasis partisipatif.

d. Meningkatnya kualitas masyarakat desa yang memiliki kemampuan lifeskill.


(12)

1.1.3 Motto Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat

Gambar 1.1

Motto “WIBAWA MUKTI KERTA RAHARJA”

WIBAWA MUKTI

Suatu tatanan kehidupan yang mencerminkan tekad keinginan kuat dalam menata kehidupan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan.

KERTARAHARJA

Suatu tatanan kehidupan yang didambakan masyarakat yaitu sejahtera lahir maupun bathin dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa.


(13)

1.1.4 Logo dan Arti Lambang

Gambar 1.2

Logo Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat

1. Bintang Segilima dan Peneropong Bintang Bosscha Berwarna Kuning

Gambar bintang segilima warna kuning emas dengan latar belakang berwarna biru melambangkan bahwa masyarakat Kabupaten Bandung Barat adalah masyarakat dengan kehidupan yang Agamis (Religius) dan Peneropongan Bintang sebagai simbol pengembangan ilmu pengetahuan dan merupakan ciri atau identitas yang khas dari Kabupaten Bandung Barat.


(14)

2. Simbol Industri Berwarna Hijau Dengan Latar Belakang Berwarna Merah

Gambar Simbol Industri Warna Hijau dengan asan industri yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sangat potensial dan strategis untuk mendukung agro industri yang ramah lingkungan.

3. Pohon Pisang Dengan 2 (Dua) Pelepah Daun Warna Hijau Dan 1 (Satu) Bunga Melati Warna Putih Dengan Latar Belakang Berwarna Merah

Gambar Pohon Pisang dengan 2 (dua) buah pelepah daun warna hijau dan 1 (satu) Bunga Melati warna putih dengan latar belakang warna merah menggambarkan tanggal 2 Januari sebagai hari jadi Kabupaten Bandung Barat dan melambangkan bahwa wilayah Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi lahan pertanian, perkebunan, hasil bunga yang sangat potensial untuk pengembangan agro wisata dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


(15)

4. Bendungan Bergerigi 19 Buah Berwarna Hitam Dan Gelombang Warna Biru Dan Warna Putih Berjumlah 6 Buah Dan Gunung Berwarna Hijau

Gambar bendungan bergerigi 19 (sembilan belas) buah dan gelombang berjumlah 6 (enam) buah menggambarkan bahwa pada tanggal 19 bulan Juni adalah peresmian Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan melambangkan bahwa di wilayah Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi sumber air, danau dan bendungan yang berfungsi sebagai lahan perikanan serta sumber pembangkit tenaga listrik, adapun pegunungan merupakan kawasan konservasi dan wisata alam.

5. Mangkuk Berwarna Hitam

Gambar Mangkuk berwarna hitam melambangkan bahwa daerah Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi sumber daya alam dan lahan pertambangan yang besar, seperti Batu Gamping, Andesit, Marmer dan Pasir.


(16)

6. Perisai atau disebut juga Garda

Artinya alat pelindung yang memberikan rasa aman dari ancaman, gangguan baik dari dalam maupun dari luar sehingga tercipta suasana tenang, damai dan kondusif.

7. Jantung

Merupakan alat pemompa, pengatur dalam menjalankan aktifitas sehingga dapat mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

8. Pita Label

Label yang berbentuk pita yang merupakan nilai yang dimiliki sebagai perwujudan identitas diri sehingga dapat memberikan satu gambaran yang jelas terhadap kondisi objektif.


(17)

1.2 Sejarah Divisi / Humas

Terbentuknya Humas di Pemerintah Daerah Bandung Barat ini didasarkan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007, mengenai Pembentukan Struktur Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kota.

Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian dan atau perumusan bahan kebijakan,melaksanakan pengendalian dan pembinaan administrasi teknis di bidang Dokumentasi dan Pengolaham Data ,Pemberitaan dan Protokol.

Bagian Hubungan Masyarakat ( Humas ) mempunyai fungsi :

a. Pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pengolahan Data dan Dokumentasi, Pemberitaan dan Protokol.

b. Pengkajian bahan rencana dan program kerja di bidang Pengolahan Data dan Dokumentasi, Pemberitaan dan Protokol.

c. Pengkajian bahan bimbingan teknis di bidang Pengolahan Data dan Dokumentasi, Pemberitaan dan Protokol.

d. Pengendalian administrasi dan teknis di bidang Pengolahan Data dan Dokumentasi, Pemberitaan dan Protokol.

Rincian tugas bagian Hubungan Masyarakat (Humas) :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja bagian Hubungan Masyarakat. b. Melaksanakan pengkajian bahan kebijakan umum kehumasan.

c. Melaksanakan pengkajian bahan pelayanan media cetak dan sambutan Bupati.


(18)

e. Melaksanakan pengkajian bahan penyusunan teknis pembinaan pengembangan hubungan masyarakat.

f. Melaksanakan koordinasi antar pemerintah Kabupaten dengan lembaga pemerintah daerah.

g. Melaksanakan pengkajian bahan dokumentasi dan publikasi kegiatan pemerintah,pembangunan kemasyarakatan serta LSM.

h. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dalam rangka hubungan masyarakat.

i. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan pengkajian dalam rangka kebijakan dan pedoman pelaksanaan kegiatan.

j. Melaksanakan penyusunan dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.

k. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

l. Melaksanakan ketatausahaan bagian.

m. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas; n. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

o. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Sesuai dengan kebutuhan daerah dan berdasarkan Peraturan pemerintah No. 41, maka Pemerintah Daerah membentuk bagian Humas dibawah lingkup Sekretariat Daerah. Bagian Humas ini terdiri dari tiga Sub Bagian yaitu Sub Bagian Protokol, Sub Bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data, dan Sub Bagian Pemberitaan, yang masing-masing memiliki tugas pokok berbeda.


(19)

a. Sub bagian Protokol mempunyai tugas pokok melaksanakan penelaahan dan analisis data penyusunan rencana dan program kerja serta melakukan tugas operasional teknis administratif di bidang keprotokolan..

b. Sub bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas pokok melaksanakan penelaahan dan analisis data, penyusunan rencana dan program kerja serta melakukan tugas operasional teknis administratif di bidang Dokumentasi dan Pengolahan Data.

c. Sub bagian Pemberitaan mempunyai tugas pokok melaksanakan penelaahan dan analisis data penyusunan rencana dan program kerja serta melakukan tugas operasional teknis administratif di bidang Pemberitaan. Berdasarkan pembagian tugas dan fungsi di atas, Humas di Pemerintah Daerah Bandung Barat selalu mengalami perkembangan disetiap tahunnya. Hingga saat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Divisi tesebut, semua tugas Divisi Humas berjalan sesuai dengan ketentuannya.

1.3 Struktur Pemerintah Daerah Bandung Barat

Struktur Organisasi merupakan tata cara mengatur hubungan kerja setiap anggota, yaitu menentukan batas wewenang tugas beserta tanggung jawab masing-masing pegawai. Berdasarkan jabatan yang dipegang masing-masing dengan susunan organisasi akan terlibat dimana kedudukan batas wewenang dan tanggung jawab seseorang dengan kegiatan dan fungsi yang telah ditentukan.


(20)

(21)

1.4 Struktur Divisi / Humas

Gambar 1.4

Struktur Organisasi Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat

Sumber : Arsip Internal Pemerintah Daerah Bandung Barat, 2010

1.5 Job Deskription

1. Sub Bagian Protokol

Sub bagian Protokol mempunyai fungsi:

a. Penelaahan dan analisis data bahan perumusan kebijakan dan rencana program kerja subbagian protokol.

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif sub bagian protokol. Kepala Bagian Humas Kepala Subbagian Protokol Kepala Subbagian Dokumentasi dan pengolahan Data Kepala Subbagian Pemberitaan


(22)

Rincian tugas sub bagian Protokol :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub bagian Protokol . b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum keprotokolan. c. Menyiapkan bahan petunjuk teknis penyelenggaraan keprotokolan. d. Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan

lingkup keprotokolan.

e. Melaksanakan kegiatan lingkup keprotokolan yang meliputi pelaksanaan dan fasilitasi jadwal kegiatan pimpinan, pengkoordinasian keprotokolan, pembinaan dan fasilitasi bantuan keprotokolan serta pelayanan keprotokolan.

f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan lingkup keprotokolan.

g. Melaksanakan pengumpulan bahan pembinaan program lingkup bagian keprotokolan .

h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas.

i. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.


(23)

2. Sub Bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data

Sub bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data mempunyai fungsi:

a. Penelaahan dan analisis data bahan perumusan kebijakan dan rencana program kerja sub bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data.

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif sub bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data.

Rincian tugas sub bagian Pengolahan data dan Dokumentasi:

a. Menyusun rencana program kerja Sub bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data.

b. Melaksanakan penyusunan bahan Pengolahan Data, Dokumentasi foto display dan menyiapkan bahan-bahan rekaman.

c. Menyusun bahan petunjuk teknis penyelenggaraan dokumentasi dan pengolahan data.

d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan lingkup dokumentasi dan pengolahan data.

e. Melaksanakan kegiatan lingkup dokumentasi dan pengolahan data yang meliputi inventarisasi dan analisasi data dan keperluan kehumasan, penyusunan profil kabupaten, pengkoordinasian pengolahan data, dan pendokumentasian kegiatan-kegitanan pemerintahan.

f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas lingkup dokumentasi dan pengelolaan data.

g. Melaksanakan pengumpulan data lingkup sub bagian Dokumentasi dan Pengolahan Data.


(24)

h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas.

i. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

3. Sub bagian Pemberitaan

Sub bagian Pemberitaan mempunyai fungsi:

a. Penelaahan dan analisis data bahan perumusan kebijakan dan rencana program kerja sub bagian Pemberitaan;

b. Pelaksanaan urusan tugas operasional teknis dan administratif sub bagian Pemberitaan;

Rincian tugas sub bagian Pemberitaan :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Pemberitaan. b. Melaksanakan penyusunan bahan perumusan kebijakan Sub bagian

Pemberitaan.

c. Melaksanakan kegiatan lingkup pemberitaan meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan pemerintahan, analisa dan penyusunan bahan pemberitaan, penyebarluasan informasi dan profil pemerintah Kabupaten, serta penyelenggaraan dan penyusunan bahan konfrensi pers. d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pemberitaan. e. Melaksanakan pengumpulan bahan program lingkup bagian


(25)

f. Melaksanakan pengurusan pemanfaatan sarana dan prasarana lingkup Pemberitaan.

g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas.

h. Melaksanakan penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

i. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

1.6 Sarana dan Prasarana

Setiap perusahaan yang memiliki standar mutu yang baik, sudah pasti harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi karyawannya agar dapat mengerjakan tugasnya secara maksimal.

1.6.1 Sarana

Sarana yang dimiliki oleh Divisi/Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Sarana Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat

Nama Banyak

Ruang Kepala Bagian 1 Ruang Kepala Sub bagian 3 Ruang Staff 1

Mushola 1


(26)

1.6.2 Prasarana

Adapun Prasarana yang dimiliki Divisi/Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat dalam mendukung pekerjaan karyawannya adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Prasarana Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat

Nama Banyak

Meja 8

Kursi 12

Komputer 2

Laptop 3

Loker 2

Lemari 2

Papan Jadwal Kegiatan 1 Papan Pengumuman 1

Printer 2

Sofa 1

Tempat Koran 1 Kipas Angin 3

Televisi 1


(27)

1.7 Lokasi dan Waktu PKL

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Pemerintah Daerah Bandung Barat yang berlokasi di Jl. Raya Batujajar KM. 3,5 No. 46 Kabupaten Bandung Barat 40561. Telp/Fax. (022) 6866258, (022) 6866259.

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis di Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung Barat yang berlangsung selama 1 bulan yakni terhitung dari tanggal 05 Juli s/d 05 Agustus 2010.

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada unit Humas dengan jam kerja mulai pukul 08.00 s/d 16.00 WIB, dengan waktu istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 WIB. Setiap hari kerja yaitu hari Senin s/d Jum’at dan libur pada hari Sabtu dan Minggu.


(28)

28 2.1 Aktivitas Selama Kerja Praktek

Aktivitas yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan ( PKL) di Pemerintahan Daerah Bandung Barat, dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

1 Minggu ke 1  Senin, 5

Juli 2010

 Perkenalan  Insidentil

2  Selasa, 6 Juli 2010

 Izin ke kampus  Insidentil

3  Rabu, 7 Juli 2010

 Mencatat surat yang masuk kedalam arsip  Membuat Kliping

 Rutin

 Rutin 4  Kamis,8

Juli 2010


(29)

5  Jumat, 9 Juli 2010

 Mencatat surat yang masuk kedalam arsip

 Membuat Kliping

 Rutin

 Rutin 6 Minggu ke 2

 Senin, 12 Juli 2010

 Membuat Kliping  Rutin

7  Selasa, 13 Juli 2010

 Mendampingi MC dalam acara Pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

 Insidentil

8  Rabu, 14 Juli 2010

 Mencatat surat yang masuk kedalam arsip

 Membuat Kliping

 Rutin

 Rutin 9  Kamis, 15

Juli 2010

 Membuat Kliping  Rutin

10  Jumat, 16 Juli 2010

 Dladi resik untuk acara Apel Hari Kesadaran Nasional

 Insidentil

11 Minggu Ke 3  Senin, 19

Juli 2010

 Apel Hari Kesadaran Nasional


(30)

 Mencatat surat yang masuk kedalam arsip

 Rutin

12  Selasa, 20 Juli 2010

 Mencatat surat yang masuk kedalam arsip

 Rutin

13  Rabu, 21 Juli 2010

 Membuat Kliping

 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Komisi D Semarang

 Rutin  Insidentil

14  Kamis, 22 Juli 2010

 Mencatat surat yang masuk kedalam arsip

 Membuat Kliping

 Rutin

 Rutin 15  Jumat, 23

Juli 2010

 Izin ke kampus  Insidentil

16 Minggu Ke 4  Senin, 26

Juli 2010

 Izin ke kampus  Isidentil

17  Selasa, 27 Juli 2010

 Mencatat surat yang masuk kedalam arsip

 Membantu membagikan tiket untuk Acara Fun Day

 Rutin


(31)

18  Rabu, 28 Juli 2010`

 Mendampingi MC pada Acara “ Sosialisasi UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lngkungan Hidup ”

 Insidentil

19  Kamis, 29 Juli 2010

 Mencari data Pemerintah Daerah Bandung Barat untuk laporan PKL

 Insidentil

20  Jumat, 30 Juli 2010

 Membuat Kliping

 Membantu untuk acara FunDay

 Rutin  Insidentil

21  Minggu, 1 Agustus 2010

 Menghadiri Acara FunDay  Insidentil

22 Minggu ke 5

 Senin, 2 Agustus 2010

 Izin ke kampus  Insidentil

23  Selasa, 3 Agustus 2010

 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja DPRD Poso


(32)

 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja DPRD Tulung Agung

 Insidentil

24  Rabu, 4 Agustus 2010

 Membuat Kliping  Rutin

25  Kamis, 5 Agustus 2010

 Membuat Kliping  Rutin


(33)

2.2 Deskripsi Kegiatan 2.2.1 Perkenalan

Hari pertama masuk kerja praktek, penulis diperkenalkan terlebih dahulu kepada seluruh staff humas Pemerintah Daerah Bandung Barat, dan bagian-bagian yang ada di Humas tersebut. Disini penulis mulai diberi arahan tentang kegiatan yang biasa dikerjakan oleh bagian Humas, baik kegiatan yang ada dibagian pemberitaan, dibagian dokumntasi, maupun dibagian protokol. Tujuannya supaya penulis mengerti apa yang nanti nya harus dikerjakan. Selain itu tujuan dari perkenalan ini, supaya penulis merasa nyaman dan menjadi akrab dengan seluruh staff yang ada di Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat.

2.2.2 Mencatat Surat Masuk

Surat yang masuk ke Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat dari instansi maupun divisi lain ditulis kembali oleh penulis pada buku agenda surat masuk. Setelah dimasukkan dalam agenda surat masuk, penulis membuat kartu disposisinya. Surat yang telah masuk disatukan dengan kartu disposisi, kemudian diberikan kepada Kepala Bagian Humas yaitu Bapak Roni. Surat yang masuk yaitu surat undangan dari instansi atau divisi lain, yang tujuannya agar Humas dapat menghadiri acara yang akan dilaksanakan oleh instansi atau divisi tersebut.

Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang berisi informasi atau perintah. Dan pada lembar disposisi dicantumkan kop surat dari Pemerintah Daerah Bandung Barat.


(34)

Dibawah ini adalah contoh tabel pada buku agenda surat masuk berikut kartu disposisi :

Tabel 2.2

Contoh Tabel Agenda Surat Masuk No Hari/

tanggal

Tanggal

Surat No.Surat Dari Perihal Ket


(35)

Tabel 2.3

Contoh Kartu Disposisi

Sumber : Arsip Internal Pemerintah Bandung Barat, 2010 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

KARTU DISPOSISI

KODE/INDEX………Tgl. Penerimaan……….

PERIHAL :………...

Tgl / No :………...

ASAL :………...


(36)

Gambar 2.1

Contoh Asli Kartu Disposisi


(37)

2.2.3 Membaca Koran

Aktifitas yang selalu dilakukan penulis setiap hari adalah membaca koran, baik lokal maupun nasional. Koran yang dibaca adalah koran–koran yang telah didistribusikan langsung ke kantor Humas, diantaranya : Pikiran Rakyat, Tribun Jabar, Galamedia Bandung Ekspres, Seputar Indonesia, dan Radar Bandung. Tujuannya supaya penulis mengetahui informasi-informasi yang ada disekitar Bandung Barat. Selain itu penulis diharapkan dapat memahami isi dari Koran atau surat kabar tersebut.

Seorang Humas tidak dapat lepas dari Koran, karena seorang Humas harus selalu mengetahui berita-berita terkini yang ada disekitar nya, khususnya berita tentang perusahaan atau instansi yang menaunginya. Dengan membaca Koran, Humas dapat mengetahui berbagai opini public yang ada di masyarakat. Karena Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat dituntut untuk dapat mengatasi segala masalah yang ada di sekitarnya.

Koran atau Surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca.


(38)

2.2.4 Membuat Kliping

Membuat kliping merupakan salah satu kegiatan rutin penulis. Berita pada kliping didapat dari surat kabar yang telah ada yaitu Pikiran Rakyat, Radar Bandung, Seputar Indonesia, Tribun Jabar, Galamedia, Bandung Ekspres. Berita yang dimasukkan kedalam kliping adalah berita seputaran Kabupaten Bandung Barat. Humas memiliki peran penting dan strategis, Bupati mengharapkan agar seluruh staff kehumasan pemerintah sebisa mungkin lebih memperluas wawasan, pemahaman dan pengetahuan di seputar dunia kehumasan melalui Kliping tersebut, agar kinerja dan profesionalisme tugas pemerintahan dapat terlaksana dengan baik.

Kliping menurut Onong Uchjana effendy dalam bukunya Kamus Komunikasi adalah “Pengguntingan berita, artikel, foto, dan lainnya yang dilakukan dalam surat kabar atau majalah untuk didokumentasikan”.

Berikut ini adalah sistematika pembuatan kliping :

1) Pencarian dan pendataan berita yang berkaitan dengan Pemerintahan Daerah Kab. Bandung Barat.

2) Pengguntingan berita yang telah dipilih.

3) Penempatan guntingan berita pada kertas press cliping yang berukuran legal dengan mencantumkan nama media massa, tanggal penerbitan dan halaman berita.


(39)

Setelah selesai mengkliping, kliping berita tersebut ditanda tangani oleh Kabag. Humas Pemerintahan Daerah Kab. Bandung Barat, dan akan diberikan kepada Bupati melalui Sekda.

Berikut merupakan contohcontoh kliping yang telah di buat : Gambar 2.2

“Contoh Kliping”


(40)

Gambar 2.3 “Contoh Kliping”


(41)

2.2.5 Mengikuti Upacara Hari Kesadaran Nasional

Kegiatan ini dilakukan setiap tanggal 16 dan dilakukan pada tempat yang berbeda setiap bulannya. Upacara ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bipati beserta seluruh pegawai Pemerintah Daerah Bandung Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin dari Pemerintah Daerah Bandung Barat.

2.2.6 Mendampingi MC pada Acara Pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

Penulis mendampingi MC (Master of Ceremonies) pada acara-acara tertentu seperti acara Pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Ini merupakan acara pertama penulis mendampingi MC dalam suatu acara.

Tugas seorang Humas khususnya bagian protokol tidak pernah lepas dari kegiatan menjadi MC, selain itu bagian protokol juga yang mengatur acara dan berkomunikasi langsung dengan pihak penyelenggara acara. Humas juga bertugas mengatur tempat duduk dan mempersilakan para undangan untuk segera masuk kedalam ruangan.

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi penulis karena penulis bisa mengetahui peran Humas secara keseluruhan dan penulis juga bisa belajar dari semua kegiatan yang pernah di ikuti.


(42)

Makna dari MC (Master of Ceremonies) yakni seseorang yang bertugas untuk menghantar rentetan acara-acara yang sifatnya resmi, sangat terikat pada etika protokoler, dan tidak banyak improvisasi dalam menghantar acara.

2.2.7 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Komisi D Semarang

Penulis diminta untuk mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Komisi D Semarang. Pada kegiatan ini penulis bertugas sebagai pembawa cinderamata yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Bandung Barat kepada kepada tamu yang mengadakan kunjungan dari kota lain. Perwakilan dari Pemerintah Daerah Bandung Barat menjelaskan secara menyeluruh mengenai keadaan Bandung Barat, kemudian mengadakan tanya jawab mengenai Bandung Barat.

2.2.8 Membagikan Tiket untuk Acara Funday

Acara Funday merupakan acara family gathering yang diselenggarakan oleh Surat Kabar Radar Bandung dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Bandung Barat. Tujuan nya selain untuk hiburan yaitu untuk mempererat silaurahmi kekeluargaan. Acara ini bersifat umum, jadi peserta dari acara Funday ini bukan hanya seluruh pegawai Surat Kabar Radar Bandung dan seluruh pegawai Pemerintah Daerah Bandung Barat melainkan masyarakat Bandung Barat pun diperkenankan untuk ikut berpartisipasi pada acara ini.

Sehubungan dengan peran Humas itu sendiri yaitu segala sesuatau yang berhubungan dengan masyarakat atau public, maka bagian Humas yang turun


(43)

langsung dalam penjualan tiketnya. Humas bertugas memberikan atau menyampaikan informasi kepada mayarakat tentang adanya acara tersebut. Informasi disampaikan kepada mayarakat melalui pemasangan pamflet dibeberapa sudut. Pada kegiatan ini penulis membantu para staff humas membagikan tiket acara Funday kepada seluruh staff di divisi lain dan mengambil hasil penjualan tiket yang sudah terjual.

Harapan dari diadakannya kegiatan family gathering ini dapat membuat kompak tidak hanya antara pimpinan dan staf saja, namun juga keluarga dari masing-masing pegawai yang bersangkutan dan masyarakat.

2.2.9 Mendampingi MC pada Acara “Sosialisasi UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”

Pada kegiatan ini penulis hanya ditugaskan untuk mendampingi MC. Kegiatan ini menjelaskan akan pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan demi masa depan. Pengatur acara juga menampilkan video tentang tidak adanya air dimasa depan. Hal itu diakibatkan karena tidak adanya pengelolaan dini dari diri kita sendiri.


(44)

2.2.10 Mengikuti Acara Funday

Penulis mengikuti Acara Funday yang diadakan pada hari Minggu Tanggal 01 Agustus bertempat dilapangan kecamatan Ngamprah. Acara yang diselenggarakan adalah Gerak Jalan Santai yang di ikuti oleh Bupati beserta Wakil Bupati, seluruh pegawai Pemerintah Daerah Bandung Barat, seluruh pegawai Surat Kabar Radar Bandung dan masyarakat kabupaten Bandung Barat. Selain itu pihak panitia juga mengundang Jajaka Mojang pada acara ini. Kegiatan ini di awali dengan Gerak Jalan Santai, kemudian hiburan, dan yang terakhir pembagian hadiah untuk para pemenang kupon.

Masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini, selain karena hadiah yang akan diberikan, masyarakat pun dapat mengikuti acara ini dengan Bapak Bupati langsung, dan hal itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat.

Dengan kegiatan ini diharapkan supaya Bupati dengan Wakil nya dapat lebih dekat dengan masyarakat sehingga akan tercipta citra yang positif. Acara ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik antara Pimpinan dengan bawahan, Instansi dengan masyarakatnya. Karena pimpinan yang baik harus dapat mendekati bawahan atau masyarakatnya. Dengan acara ini kekeluargaan pun akan terjalin dengan baik.

Dengan acara ini penulis mendapatkan pelajaran bahwa hiburan sangat bermanfaat dalam menjalin hubungan yang baik antara pemimpin dengan masyarakat. Karena pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang dapat mendekatkan diri dengan bawahan atau masyarakatnya.


(45)

Gambar 2.4 Acara Funday

Sumber : Arsip Internal Pemerintah Bandung Barat, 2010

2.2.11 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Poso

Pada kegiatan ini sama seperti kegiatan mendampingi MC pada acara kunjungan kerja sebelumnya. Penulis bertugas sebagai pembawa cindera mata yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Bandung Barat kepada Pengunjung dari Instansi luar kota, dan begitupun sebaliknya.


(46)

2.2.12 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Tulung Agung

Penulis bertugas membawakan cindera mata pada acara ini. Pada kegiatan ini wawasan penulis tentang Pemerintah Daerah Bandung Barat menjadi bertambah. Karena kegiatan ini memberikan informasi secara jelas tentang Pemerintah Daerah Bandung Barat. Dan penulis pun dapat mengetahui bagaimana menjadi seorang MC pada acara formal.

2.3 Analisa Hasil Praktek Kerja Lapangan

2.3.1 Analisis Mengenai Humas atau Public Relations

1. Definisi Humas atau Public Relations

Public Relation (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. Public Relations sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan karena Public Relations lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Public Relations menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, Public Relations juga berperan dalam membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi,


(47)

antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk itu, di dalam sebuah Public Relations sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi.

Aktivitas Public Relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan Public Relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

Public Relations merupakan gabungan dari dua buah kata yakni: Public dan Relations yang mengandung arti seperti yang diugkapkan di bawah ini :

a. Public

Yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata “publik” namun secara prinsip Public adalah sekelompok orang yang memiliki minat dan perhatian yang sama terhadap satu hal.

b. Relations

Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Hubungan-hubungan dalam arti menyangkut banyak hubungan.

Dengan demikian pengertian Public Relations yaitu hubungan-hubungan antar public atau singkatnya hubungan-hubungan publik.


(48)

Namun di Indonesia Public Relations saat ini lebih banyak dikatakan sebagai HUMAS (Hubungan Masyarakat).

Adapun definisi yang dikemukakan oleh para pakar Public Relations, diantaranya dikemukakan oleh :

Cultip, Center & Brown (2000:4).

Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya.

Humas atau Public Relation menurut J.C Seidel, direktur Public Relations, Division of Housing, State New York yakni :

“Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas ke dalam mengadakan analisis dari perbaikan diri sendiri, sedangkan ke luar memberikan pernyataan-pernyataan”. (Ardianto, 2002:12)

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli Public Relations di atas tadi, terdapat kesamaan dari segi peran, fungsi dan tujuannya meskipun terdapat sedikit perbedaan baik dari segi redaksi bahasa maupun dari sudut pandang para ahli tersebut. Namun, dari sekian definisi tersebut inti dari kegiatan Public Relations yaitu untuk memperoleh citra yang baik, itikad baik, saling pengertian, saling menghargai dan toleran.


(49)

2. Ruang Lingkup Tugas Public Relations

Pada umumnya kegiatan Public Relations ditujukan kepada dua jenis publik yaitu Public Internal dan Public Eksternal. Untuk lebih jelasnya mengenai kedua jenis sasaran ini, dapat dideskripsikan sebagai berikut : a. Membina hubungan ke dalam (public internal)

Public internal adalah khalayak atau publik yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Jadi, yang dimaksud dengan public internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang Public Relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. (Ruslan, 2003: 23)

Dengan adanya public internal, maka tujuan Public Relations pun diarahkan dengan sebutan internal public relations. Dengan kata lain Public Relations mengemban tugas yaitu berkomunikasi ke dalam public internal.

Adapun tugas internal public relations menurut (Suhandang, 1998: 78-79): a) Bagaimana memelihara hubungan baik antara pimpinan dan bawahan? b) Bagaimana mempertinggi produktivitas sumberdaya manusia (SDM) yang

ada di dalam perusahaan itu?

c) Bagaimana caranya menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan kepada publik dengan sebaik-baiknya?


(50)

d) Bagaimana mempertinggi kecakapan dan pengetahuan sesama SDM yang ada di dalam perusahaan atau instansi itu?

Maka tujuan dibinanya internal public relations tiada lain adalah untuk menciptakan hubungan baik dan harmonis, dalam rangka memperoleh kesediaan kerjasama (coorperation) diantara orang-orang yang menjadi bagian dari instansi, organisasi, atau perusahaan serta memungkinkan orang-orang tersebut untuk ikut berpartisipasi dan berprestasi lebih tinggi dengan mendapatkan kepuasan dari hasilnya. (Yulianita, 2003: 59)

b. Membina hubungan keluar (public eksternal)

Public Eksternal adalah publik yang berada di luar organisasi, instansi, perusahaan yang harus diberikan informasi dan penerangan untuk dapat membina hubungan baik. Jadi, yang dimaksud public eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan timbulnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya (Ruslan, 2003: 23). Adapun tugas eksternal public relations menurut (Suhandang, 1998: 80-81);

a) Bagaimana memperluas pasar bagi produksinya?

b) Bagaimana memperkenalkan produksinya kepada masyarakat?

c) Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pejabat pemerintah atau Negara?

d) Bagaimana cara mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan?


(51)

e) Bagaimana memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion-leader?

Tujuan dibinanya hubungan dengan public eksternal adalah untuk memperoleh dan meningkatkan citra yang baik dari public eksternal terhadap organisasi, instansi, atau perusahaan serta untuk meningkatkan kepercayaan dan penilaian yang positif dari publiknya dan bila perlu untuk memperbaiki citra tersebut. (Yulianita, 2003;70)

3. Fungsi Public Relations

Public Relations bisa di kategorikan dengan kata kunci : a. Publisitas dan media Relations

b. Promosi dan penjualan creator advertaising c. Komuniti Relations

d. Goverment Relations

e. Sebagai public informations f. Event khusus

g. Employe Relations (hubungan dengan karyawan) h. Memanajement isu


(52)

4. Tujuan Public Relations

Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:

a. Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk public eksternal atau masyarakat dan konsumen.

b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.

c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. Mendukung bauran pemasaran.

2.3.2 Analisis Selama Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pada saat kegiatan Praktek Kerja Lapangan penulis dapat memperoleh ilmu secara praktis, serta mengimplementasikan ilmu secara teoritis yang penulis dapatkan selama ada dalam perkuliahan. Penulis melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan kehumasan yang ada di tempat penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Selama dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan, penulis banyak mengetahui tentang aktivitas – aktivitas Humas yang dilakukan di dalam maupun di luar pemerintahan. Penulis di tempatkan di bagian Humas yang memang sudah ada di pemerintahan tersebut.


(53)

Humas Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung Barat terbagi menjadi 3 bagian yaitu, dokumentasi, pemberitaan dan keprotokoleran.

1. Dokumentasi

Staff bagian dokumentasi harus selalu siap kapan pun, bagian dokumentasi selalu ada pada acara-acara Bupati dan Wakil Bupati, karena bagian dokumentasi harus membuat arsip berupa foto dan video selama acara berlangsung. Bagian Dokumentasi dibagi kembali menjadi 2 bagian, ada yang dibagian lapangan dan dan bagian dikantor. Tugas bagian lapangan yaitu mengumpulkan dokumentasi berupa foto dan video pada saat acara Bupati atau Wakil Bupati berlangsung. Sedangkan bagian kantor bertugas mengumpulkan data berupa kliping yang diambil dari surat kabar, dan berisi tentang berita-berita yang ada di Daerah Bandung Barat.

2. Pemberitaan

Tugas pemberitaan yaitu membuat resume pada setiap berita yang ada, selain itu bagian pemberitaan bertugas membuat press release yang akan diberikan kepada media. Bagian pemberitaan juga menghadapi langsung wartawan yang datang dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh wartawan tersebut tentang pemerintah Daerah Bandung Barat.

Bagian pemberitaan harus selalu menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan wartawan, dengan cara memberikan informasi secara terbuka kepada wartawan.


(54)

3. Protokol

Bagian protokol bertanggung jawab pada jalannya acara Bupati maupun Wakil Bupati. Bagian ini bertugas mengatur dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Bupati dan Wakil Bupati, mulai dari mengatur tempat sampai membawakan acara. Bagian protokol juga sering diberi tugas untuk mewakili Pemerintah Daerah Bandung Barat dalam menghadiri suatu acara dan pada bagian ini staff diharuskan komunikatif. Staff yang bekerja dibagian protokol masing-masing harus mempunyai keahlian dalam membawakan suatu acara atau menjadi MC.


(55)

55 3.1 Kesimpulan

Pelaksanaan PKL yang dilakukan di Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat pada unit humas, membuat penulis mengenal lebih jauh bagaimana dunia pekerjaan Humas, oleh karena itu penulis mengambil kesimpulan :

a. Untuk menjadi seorang humas yang baik, penulis dituntut untuk serba bisa di segala bidang kehumasan seperti Keprotokoleran, pemberitaan, dokumentasi dan lain-lain.

b. Praktek Kerja Lapangan tersebut meningkatkan kemampuan manajerial penulis, hal ini dikarenakan penulis harus bisa mengatur waktu dan tugas yang terpenting dahulu.

c. Penulis dapat melihat bagaimana dunia humas sekarang, dimana penuh persaingan dan perubahan setiap saat.

3.2 Saran-Saran

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis di Pemerintah Daerah Bandung Barat, penulis memaparkan beberapa saran yaitu :

3.2.1 Saran untuk Pemerintah Daerah Bandung Barat

1. Ruang kerja untuk karyawan di Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat sebaiknya diperbaharui.


(56)

2. Prasarana untuk penunjang kerja sebaiknya ditambahkan. Seperti meja, kursi, kipas angin.

3. Humas Pemerintah Daerah Bandung Barat harus selalu mengetahui informasi terbaru yang ada disekitarnya. Maka sebaiknya pada bagian Divisi Humas ditambahkan fasilitas internet.

4. Untuk seluruh pegawai/staff Instansi Pemerintah Daerah Bandung Barat harus lebih meningkatkan kedisiplinan pada saat bekerja.

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa PKL Berikutnya

Selama melakukan PKL penulis melihat tim kerja dari unit humas merupakan tim yang tangguh dan solid serta disiplin. Namun dalam kaitannya dengan pelaksaan PKL penulis ingin menyumbangkan saran demi kelancaran PKL selanjutnya :

a. Para peserta PKL tidak hanya diberikan tugas yang mudah secara teori, hal ini dilakukan untuk menambah kemampuan peserta PKL.

b. Peserta lebih banyak dikenalkan dengan job description para staff humas, sehingga bisa mengetahui apa-apa saja yang dilakukan atau dikerjakan seorang humas.

c. Para peserta PKL lebih banyak diberikan kesempatan untuk terlibat secara langsung dalam proses aktivitas yang berhubungan dengan publik.

d. Sarana dan prasarana untuk para peserta PKL lebih ditingkatkan lagi, hal ini dilakukan kelancaran tugas yang diberikan kepada para peserta PKL.


(57)

e. Pelajarilah hal-hal tentang dunia Humas, seperti bagaimana cara kerja bagian protokol, apa saja yang diperlukan dalam dokumentasi, dan bagaimana cara membuat resume pemberitaan

f. Sebaiknya PKL dijadikan pengalaman dimana mahasiswa dapat membandingkan teori yang didapat selama perkuliahan dengan praktek kerja yang nyata.

g. Harus aktif, jangan menunggu perintah yang diberikan, dan aktif dalam bertanya tentang hal-hal yang belum kita ketahui.

h. Bagi mahasiswa PKL sebaiknya mempunyai etos kerja yang tinggi, disiplin, bertanggung jawab, inovatif, komunikatif, dan supel.sehingga dapat bekerjasama dengan Staff dan mahasiswa PKL lainnya.


(58)

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh : Mariana Fajarwati

41806906

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(59)

x

Hal Gambar 1.1 Motto “WIBAWA MUKTI KERTA RAHARJA” ……….12 Gambar 1.2 Logo Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat…………...13 Gambar 1.3 Struktur Instansi ………..20 Gambar 1.4 Struktur Divisi/Humas………..…21 Gambar 2.1 Contoh Asli Kartu Disposisi……….35 Gambar 2.2 Contoh Kliping ……….38 Gambar 2.3 Contoh Kliping ………39 Gambar 2.4 Acara Funday………44


(60)

v

LEMBAR PENGESAHAN………. i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI……….…v

DAFTAR TABEL………...……viii

DAFTAR GAMBAR………ix

DAFTAR LAMPIRAN……….….xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Sejarah Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat ………. 1 1.1.1 Visi Instansi …...……… 4 1.1.2 Misi Instansi ……….. 6 1.1.3 Motto Instansi ………12 1.1.4 Logo dan Arti Logo ………...………13 1.2Sejarah Divisi/Humas ……….17

1.3 Struktur Pemerintah Daerah Bandung Barat ………..20

1.4 Struktur Divisi/Humas ………21


(61)

vi

1.6.2 Prasarana ………..………26

1.7 Lokasi dan Waktu PKL ………..27

1.7.1 Lokasi PKL ………..27

1.7.2 Waktu PKL ………..27

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1 Aktivitas PKL ………28

2.2 Deskripsi Kegiatan ………32

2.2.1 Perkenalan ………..32

2.2.2 Mencatat Surat Masuk ………33

2.2.3 Membaca Koran ……….………36

2.2.4 Membuat Kliping ………36

2.2.5 Mengikuti Upacara Hari Kesadaran Nasional……….40

2.2.6 Mendampingi MC pada Acara Pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung Barat……….40

2.2.7 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Komisi D Semarang ………..41


(62)

vii

2.2.10 Mengikuti Acara Funday ……….42

2.2.11 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Poso ……….………44

2.2.12 Mendampingi MC pada Acara Kunjungan Kerja dari DPRD Tulung Agung ……….….45

2.3 Analisis Hasil PKL ……….………….…..45

2.3.1 Analisis Mengenai Humas atau PR……….45

2.3.2 Analisis Selama Kegiatan PKL ………..…51

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ………53

3.2 Saran-saran ………53

3.2.1 Saran Bagi Instansi ……….53

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa ………54

DAFTAR PUSTAKA……….55

LAMPIRAN ………..59


(63)

xi

Surat Permohonan PKL………...………59

Surat Balasan dari Instansi ………..60

Penilaian PKL ……….61

Daftar Hadir PKL.……….……….62

Berita Acara Bimbingan PKL ………..……..64

Dokumentasi Foto Upacara Hari Kesadaran ……...…………..…………...65

Dokumentasi Foto Kunjungan Kerja DPRD Semarang…………..…………....65

Dokumentasi Foto Acara Funday ……….…………..………...66

Dokumentasi Foto Ruang Kepala Bagian Humas ……….67

Dokumentasi Foto Ruang Kepala Subbagian Pemberitaan ………...67

Dokumentasi Foto Kepala Subbagian Protokoler ……….67


(64)

58

DAFTAR PUSTAKA

Andriani. P. Dewi Zaehap

2009. Laporan PKL (Peran dan Fungsi Hubungan Masyarakat (HUMAS) Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung Barat).Bandung

Cutlip, Scott M. Center.Allen H;Broom,Glen M.

2000.Effective Public Relations. New Jersey:Prentice Hall International. Ardianto, Elvinaro.

2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Rosda Yulianita, Neni.

2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas (P2U), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNISBA.

http://www.bandungbaratonline.co.cc/

http://bkd.dumaikota.go.id

http://humaspdg.wordpress.com


(65)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Mariana Fajarwati Nama Panggilan : Nha

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 10 Maret 1988 Janis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya Karangtanjung No. 38 RT 01 / RW 04, Kecamatan Cillin Kabupaten Bandung Barat

Tlp/Hp : (022) 91543363 / 085724387070 / 082116111613

B. Pendidikan Formal

1993 – 1994 : TK Bustanul Atfhal 1994 – 2000 : SDN 01 Karangtanjung 2000 – 2003 : SMPN 01 Cililin


(66)

2003 – 2006 : SMAN 01 Cililin

2006 – Sekarang : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ( UNIKOM )

C. Pendidikan Non Formal

1. Table Manner Course, diselenggarakan di Hotel Jayakarta Bandung, pada tanggal 28 Januari 2008

2. Peserta Pelatihan Personal Development & Brain Management, pada tanggal 27 Mei 2008

3. Peserta Pelatihan Master of Ceremony, pada tanggal 27 Mei 2008 4. Peserta Seminar Entrepreneur & Salesmanship, diselenggarakan oleh

mahasiswa UNPAD, pada tanggal 28 April 2010

5. Pelatihan Public Speaking, diselenggarakan oleh Program studi Ilmu Komunikasi (FISIP) UNIKOM, pada tanggal 3 Juni 2010

6. Peserta Seminar Fotografi, Lomba Foto Assay dan Apesiasi Seni, diselenggarakan oleh Hima Ilmu Komunikasi & Public Relatons FISIP UNIKOM, pada tanggal 2 November 2010

D. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Pramuka SDN 01 Karangtanjung Periode 1999 – 2000 2. Anggota Tae Kwon Do SMAN 01 Cililin Periode 2006


(67)

ix

Hal

Tabel 1.1 Sarana ………...25

Tabel 1.2 Prasarana ………...……26

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL………28

Tabel 2.2 Contoh Agenda Surat Masuk ………33


(68)

ii Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi robbal alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Dalam menyusun Laporan PKL ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari ukuran kesempurnaan, baik dari pemahaman materi, penggunaan bahasa maupun dari segi penulisannya. Namun demikian penulis merasakan bahwa hal tersebut merupakan pendorong untuk dapat lebih baik lagi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKL ini, penulis banyak mendapat dorongan, bantuan dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Bapak Dr. Eddi Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.


(69)

iii

yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Terima kasih atas waktu yang telah diberikan.

4. Ibu Melly Maulin. P, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Rismawaty, S.Sos, M.Si, selaku Dosen Wali penulis. Terima kasih atas motivasi dan nasehat yang selalu diberikan.

6. Bapak Drs. Rony Rudyana selaku Kepala Bagian Humas. Terima kasih telah mengizinkan saya untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di bagian Humas

7. Teh Ana yang bertugas di bagian pemberitaan, makasih teh Ana udah bantu nyari data-data. Maaf juga sering ngerepotin.

8. Bu Anti, Pa dadan, Pa Dani, Teh Yuni, Pa Agus, Pa Hari, Pa Deden, Pa Agi, Pa Epi, dan seluruh staff humas yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih sudah membantu dan memberikan arahan.

9. Kedua orang tua (Mama dan Bapak) yang dengan sabar memberikan perhatian dan dorongan yang amat besar berupa moril serta materil dan do’a yang tiada henti-hentinya. Tanpa kalian aku bukanlah apa-apa.


(70)

iv

11.Buat Yoga Maulida Utama, yang selalu ngingetin buat belajar dan belajar. 12.Buat seluruh keluarga ku (Keluarga Besar Bpk. H. Ali Nurdin) termasuk

Mamah Ai, Papah, Bi Ayu, terima kasih atas dukungan-dukungan yang kalian berikan.

13. Cheriew’s Crew, Kiki, teh Dewi, teh Indah, Ika, ,luph u all,,,,,aku saying kalian semua

14.Teman-teman seperjuangan ku semua anak IK-5 dan Humas 3, Jarwo, Dodo, Shaggy, Neng Bogel, dll. Ayo SEMANGAT!!!

15.Kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dorongan serta kerja sama yang baik, sehingga laporan PKL ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan praktek kerja lapangan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi mahasiswa/i pada umumnya, serta bisa menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Humas.

.

Bandung, Desember 2010


(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

Dokumentasi Foto

“Foto pada saat Upacara Hari Kesadaran”

“Foto Kunjungan Kerja DPRD Semarang”


(78)

“Foto Acara Funday”


(79)

“Foto Ruang Kepala Bagian Humas” “Foto Ruang Kepala Subbagian Pemberitaan”

“Foto Ruang Kepala Subbagian Protokoler” “Foto Ruang Kepala Subbagian Dokumentasi”


(80)

(1)

(2)

(3)

Dokumentasi Foto

“Foto pada saat Upacara Hari Kesadaran”

“Foto Kunjungan Kerja DPRD Semarang”


(4)

“Foto Acara Funday”


(5)

“Foto Ruang Kepala Bagian Humas” “Foto Ruang Kepala Subbagian Pemberitaan”

“Foto Ruang Kepala Subbagian Protokoler” “Foto Ruang Kepala Subbagian Dokumentasi”


(6)