D. Dewasa Awal
1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Awal
Masa dewasa awal merupakan masa transisi dari masa remaja menuju masa dewasa. Dewasa dalam bahasa Belanda adalah volwassen, vol artinya
penuh  dan  wassen  artinya  tumbuh,  sehingga  pengertian  volwassen  adalah sudah  bertumbuh  dengan  penuh.  Menurut  Monks    Knoers  1984,
pertumubuhan  anak  berakhir  antara  kurang  lebih  usia  16  tahun  pada perempuan dan 18 tahun pada laki-laki, tetapi  pada umumnya orang tidak
terbiasa memandang umur 16 dan 18 tahun sebagai sudah dewasa. Hurlock 1980  berpendapat  bahwa  masa  dewasa  awal  dimulai  pada  usia  18  tahun
sampai  dengan  40  tahun.  Memperkuat  argumen  tersebut,  Santrock  2002 juga menetapkan batasan usia dewasa awal adalah usia 18 tahun hingga 40
tahun. Pada
usia dewasa,
individu sudah
dianggap mempunyai
tanggungjawab  terhadap  perbuatan-perbuatannya.  Individu    tersebut mendapatkan  hak-hak  tertentu  sebagai  orang  dewasa,  misalnya  memilih
Dewan  Perwakilan  Rakyat,  dapat  nikah  tanpa  wali,  dan  sebagainya. Tanggungjawab  terhadap  perbuatannya  tadi  berarti  pula  bahwa  individu
tersebut  sudah  dapat  dikenakan  sangsi-sangsi  pidana  tertentu  apabila melanggar  hukum  yang  ada.  Ditinjau  dari  segi  ini  maka  arti  kedewasaan
disinipun mengandung arti yuridis dan sosiologis Monks  Knoers, 1984.
2. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Setiap  individu  memiliki  tugas-tugas  perkembangan  yang  harus dipenuhi pada setiap tahap perkembangannya Hurlock, 1980. Tugas-tugas
perkembangan dewasa awal menurut Dariyo 2003, adalah : a.
Mencari dan menemukan calon pasangan hidup Pada masa dewasa awal, individu semakin memiliki kematangan
seksual sehingga siap untuk melakukan reproduksi, yaitu kemampuan untuk menghasilkan keturunan. Dengan demikian individu pada masa
dewasa  awal  mulai  berusaha  untuk  mencari  pasangan  hidup  dan membentuk kehidupan rumah tangga.
b. Membina kehidupan rumah tangga
Individu dewasa awal akan berusaha untuk membuktikan bahwa dirinya  sudah  mandiri  secara  ekonomi  dan  tidak  bergantung  pada
orangtua.  Perilaku  tersebut  merupakan  modal  awal  individu  sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga. Individu dewasa
awal dituntut untuk dapat membentuk, membina dan mengembangkan kehidupan  rumah  tangga  sebaik-baiknya  agar  dapat  mencapai
kebahagiaan hidup. Oleh karena itu, individu pada masa dewasa awal harus  dapat  menyesuaikan  diri  dan  bekerja  sama  dengan  pasangan
hidup mereka. c.
Meniti karier untuk memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga Individu
dewasa awal
biasanya telah
menyelesaikan pendidikannya dan memasuki dunia kerja untuk menerapkan ilmu dan
keahliannya.  Mereka  berusaha  untuk  menekuni  karier  yang  sesuai dengan  minat  dan  bakat  yang  mereka  miliki,  serta  memberi  jaminan
masa  depan  keuangan  yang  baik.  Masa  dewasa  awal  adalah  masa untuk mencapai puncak prestasi. Mereka akan sangat bersemangat dan
penuh  idealisme.  Oleh  karenanya,  mereka  akan  berkerja  keras  dan bersaing  dengan  teman  sebaya  untuk  mewujudkan  prestasi  kerja.
Individu  dewasa  awal  akan  berusaha  untuk  mencapai  prestasi  kerja yang  terbaik  sehingga  mampu  untuk  memberi  kehidupan  yang
makmur dan sejahtera bagi keluarganya. d.
Menjadi warga negara yang bertanggung jawab Individu  dewasa  awal  wajib  untuk  memenuhi  seluruh
persyaratan yang terdapat di dalam undang-undang. Perkembangan  sosio-emosional  pada  dewasa  awal  mencangkup
mengenai  bagaimana  seseorang  mulai  mencintai  lawan  jenisnya  dan memiliki  hubungan  dekat  dengan  lawan  jenisnya  tersebut,  kemudian
biasanya  akan  melanjutkannya  pada  pernikahan  yaitu  keinginan  untuk berkeluarga.  Seseorang  yang  memasuki  masa  dewasa  awal  mulai
menyeleksi secara emosional apa yang akan dibawa dari keluarga asal, apa yang  akan  ditinggalkan,  dan  apa  yang  hendak  diciptakan  bagi  dirinya
Santrock,  2002.  Menurut  Gunarsa  2002,  ketika  orang  menjadi  dewasa, orang  tersebut  akan  memilih  pasangan  yang  merupakan  kerinduan
universal  untuk  mencintai  dan  dicintai,  merasa  dibutuhkan  dan  akhirnya sampai ke pernikahan.
Hazan    Shaver  dalam  Santrock,  2002  mengatakan  bahwa  pada dewasa  awal,  masing-masing  orang  mulai  menjalin  relasi  dengan  lawan
jenisnya  dan  masing-masing  pasangan  telah  menginternalisasi  hubungan dengan orangtua, hubungan yang mungkin hangat dan penuh perasaan atau
dingin  dan longgar. Pengalaman tersebut  terus dibawa dan mempengaruhi hubungan  seseorang  dengan  orang  lain.  Sebagai  contoh,  seorang  dewasa
yang  secara  aman  dekat  dengan  orangtuanya  sebagai  seorang  anak  akan mencari  hubungan  emosional  yang  lekat  secara  aman  daripada  seorang
dewasa yang lekat secara tidak aman. Hurlock  1980  mengungkapkan  bahwa  tugas-tugas  perkembangan
masa  dewasa  awal  dipusatkan  pada  harapan-harapan  masyarakat  dan mencangkup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup,
belajar hidup  bersama dengan suami atau istri membentuk  suatu keluarga, membesarkan  anak,  mengelola  sebuah  rumah  tangga,  menerima
tanggungjawab  sebagai  warga  negara  dan  bergabung  dalam  suatu kelompok sosial yang cocok.
Berdasarkan  pendapat  para  ahli  tersebut  maka  dapat  disimpulkan bahwa  salah  satu  tugas  perkembangan  pada  dewasa  awal  adalah  mulai
mencintai  dan  memiliki  hubungan  dekat  dengan  lawan  jenisnya  sebagai kerinduan  universal  untuk  mencintai,  dicintai,  dibutuhkan,  serta  memilih
seseorang  teman  hidup  dan  belajar  hidup  bersama  dengan  suamiistri membentuk  suatu  keluarga  melalui  pernikahan.  Masing-masing  pasangan
biasanya  menginternalisasi  hubungan  dengan  orangtua  dan  hal  ini  akan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain termasuk pasangannya.
E. Dinamika  Hubungan  Komunikasi  Interpersonal  dengan  Keintiman