KAJIAN L1TERATUR MANAJEMEN STRATEGIS

II. KAJIAN L1TERATUR MANAJEMEN STRATEGIS

Pengertian manajemen strategis tidak dapat dilepaskan dari perkembangan sebelumnya terutama berkaitan dengan perencanaan strategis pemerintahan daerah. Berry dan Wechsler menjelaskan pengertian perencanaan strategis sebagai suatu proses sistematis untuk mengelola organisasi, lingkungan dan permintaan stakeholder eksternal, mencakup perumusan strategi, analisis kekuatan dan kelemahan agensi, identifikasi stakeholder agensi, implementasi tindakan strategis, dan manajemen isu. Gaspersz 2004 menjelaskan manfaat perencanaan strategis diantaranya adalah: 1. Berguna bagi perencanaan untuk perubahan dalam lingkungan dinamik yang lengkap. 2. Berguna untuk pengelolaan hasil. 3. Perencanaan strategis merupakan suatu alat manajerial yang penting. 4. Perencanaan strategis berorientasi masa depan. 5. Perencanaan strategis mampu beradaptasi. 6. Perencanaan strategis adalah penting untuk mendukung pelanggan. 7. Perencanaan strategis mempromosikan komunikasi. Menurut Graham manajemen strategis menggantikan perencanaan strategis sebagai suatu konsep terintegrasi terdapat dua hal. Pertama, perencanaan rasional dan ekonomis harus diintegrasikan dengan sistem administratif kritis strategis lainnya seperti pengendalian manajemen, komunikasi dan sistem informasi, motivasi dan imbalan, struktur organisasi, dan biaya organisasi. Kedua, perumusan suatu perencanaan tidak menjamin pelaksanaan dan umpan balik yang berkaitan dengan tindakan strategis. Liou menjelaskan salah satu variasi utama dari model perencanaan strategis adalah manajemen strategis. Pengembangan manajemen strategis penting karena ia mengoreksi adanya perumusan strategi pada tahap awal dan memberikan perhatian khusus pada implementasi dan evaluasi strategi pada tahap akhir dari proses strategis secara menyeluruh. Dengan kata lain, pendekatan strategis pada manajemen menekankan analisis organisasional sistematis yang menguji fungsi dan tujuan organisasi, lingkungan organisasi internal dan eksternal, dan kerangka kerja pembuatan keputusan organisasi dan berpikir jangka panjang secara perspektif. Model atau proses manajemen strategis terdiri dari lima komponen yang saling berhubungan yaitu: pertama, pengamatan lingkungan dengan mengidentifikasi faktor budaya, demografi, ekonomi, dan politik serta implikasinya terhadap organisasi. Kedua, menetapkan misi dan tujuan dengan mengidentifikasi isu dan peluang untuk pelayanan atau pendekatan berdasarkan pada pengamatan lingkungan. Ketiga, menganalisis kekuatan dan kelemahan internal dan eksternal serta sumber daya yang terbatas dan organisasi. Keempat, mengembangkan rencana tindakan dan menetapkan prioritas. Kel ima, mengembangkan strategi implementasi dan memonitor implementasi. Aplikasi dari manajemen strategis pada organisasi sektor publik terdiri dari komponen yang sama dengan sektor privat diantaranya pernyataan misi, pengamatan lingkungan, pengamatan organisasi, sasaran dan implementasi, monitoring dan implementasi. Menurut Bryson pada organisasi sektor publik menekankan pada pentingnya proses perumusan strategi yang terdiri dari delapan langkah interaktif yaitu perjanjian awal tentang pembuatan keputusan, identifikasi mandat yang dihadapi organisasi pemerintah, klarifikasi misi dan nilai organisasi, identifikasi peluang eksternal dan ancaman yang dihadapi organisasi, identifikasi kekuatan internal dan kelemahan organisasi, identifikasi isu strategis, pengembangan strategi, dan gambaran organisasi di masa mendatang. Manfaat yang dieproleh dengan penerapan manajemen strategis pada organisasi sektor publik diantaranya adalah: 1. Membantu organisasi publik berpikir secara strategis 2. Mengklarifikasi arah yang lebih baik 3. Memecahkan masalah organisasi 4. Meningkatkan kinerja 5. Berhubungan secara efektif dengan lingkungan yang berubah 6. Membangun tim kerja dan keahlian 7. Memudahkan intreface administrasi politik melalui hubungan kerjasama antara pejabat terpilih dan manajer publik Menurut Toft beberapa kendala yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan manajemen strategis pada sektor publik adalah 1. Pemerintah berorientasi pada tindakan jangka-pendek 2. Strategi publik pada tingkat agensi dirancang oleh legislatif 3. Perencanaan publik dilakukan dalam lingkungan intern. 4. Analisis keandalan cukup nimit dan sulit. 5. Agensi publik kurang familier dengan proses kelompok informal untuk pemecahan masalah, membangun tim, dan Iain-lain. 6. Karena kendala anggaran dan orientasi jangka pendek, pekerjaan untuk perencana sektor publik sulit dijustifikasi. 7. Strategi publik akan dicapai melalui desain organisasi, penganggaran danpengendalian keuangan, dan sistem dan kebijakan personil.

III. PENDEKATAN ALTERNATIF MANAJEMEN STRATEGIS