3 I Komang Adi
Andika Belum
Kawin 17 tahun
SMA Pelajar
Anak kandung
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga a.
Sumber Penghasilan
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendapatan keluarga Ni Ketut Tinggal sebagian besar berasal dari penghasilan anaknya I Putu Suandana yang berprofesi
sebagai tukang ukir di Pemenang serta Upah Ni Ketut Tinggal masing masing yaitu sebesar Rp. 100.000hari dan Rp. 60.000,00 per hari.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Kebutuhan dari keluarga Ni Ketut Tinggal sebagian besar pada pemenuhan kebutuhan pokok atau kebutuhan primer seperti kebutuhan konsumsi, kesehatan,
pendidikan, kerohanian dan sosial. a.
Kebutuhan sehari-hari
Untuk kebutuhan sehari – hari, keluarga Ni Ketut Tinggal memerlukan sekitar Rp
25.000,00 per hari untuk kebutuhan lauk pauk dan beras. Untuk biaya listrik dan air per bulannya Ni Ketut Tinggal rata
– rata mengeluarkan biaya sebesar Rp 70.000,00. Di mana pengeluaran untuk listrik Ni Ketut Tinggal masih dibagi 2 karena dalam satu
kilometer listrik Ni Ketut Tinggal di pakai oleh 2 keluarga.
b. Pendidikan
Untuk pengeluaran di bidang pendidikan, keluarga Ni Ketut Tinggal mengeluarkan biaya untuk anaknya I Komang Adi Andika, di mana biaya pendidikan yang saat ini
yaitu sebesar Rp. 150.000,00 per bulan untuk uang SPP. Biaya tersebut belum termasuk buku
– buku dan peralatan sekolah yang diperlukan oleh I Komang Adi Andika. c.
Kesehatan
Untuk bidang kesehatan, Ni Ketut Tinggal memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah sedangkan kedua putranya tidak memiliki jaminan kesehatan. Jika anggota
mengalami sakit biasanya Ni Ketut Tinggal mengajak berobat ke puskesmas pembantu yang jaraknya hanya 500 meter dari tempat tinggal beliau dengan biaya pengobatan Rp
3
20.000,00 untuk sekali pengobatan. Untuk penyakit ringan biasanya beliau dan
keluarga mengupayakan untuk berobat dirumah saja dengan cara istirahat cukup. d.
Kerohanian
Dalam bidang kerohanian, keluarga Ni Ketut Tinggal sekeluarga memeluk agama Hindu biasanya mengeluarkan biaya untuk upakara sembahyang harian serta hari raya
keagamaan tertentu untuk membuat upakara persembahyangan. Rata – rata
pengeluaran harian untuk kerohanian adalah Rp. 10.000,00. Biaya ini belum termasuk biaya jika ada hari raya keagamaan tertentu yang bisa menghabiskan biaya sampai
ratusan ribu rupiah.
e. Sosial
Untuk bidang sosial, keluarga Ni Ketut Tinggal yang termasuk masyarakat Buahan Kaja diwajibkan untuk mebanjar dan mengikuti segala aturan di banjar tersebut.
Terdapat beberapa pengeluaran social yang merupakan iuran yang biasanya ada saat upacara adat tertentu seperti biaya ketika ada kematian, pernikahan dan upacara adat
lainnya yang tidak diduga. Salah satunya iuran yang sedang beliau jalani yaitu iuran untuk membuat Pura Panti yang dipungut sebesar Rp. 55.000, setiap bulannya.
4