Benarkah Israel Berdiri Di Thnah yang Dijanjikan ? Ikhtiar memahami persoalan palestina dalam perspektif islam

SuswaNTA

lkhli

//

B€narkah lsraelBerdii diTanah yan0 Dijaniikan,

lVemahami Persoalan Pahslina dalam Pelspektrf lslam

Benarkah Israel Berdiri Di Thnah yang
Dijanjikan ? Ikhtiar memahami persoalan
palestina dalam perspektif islam
OIeh : Susuanta

ABSTRAK

Kesulitan mendamarkan konflik lsrael dan
Palestina terjadr karena selain klaim-klaim polilikideologis, dalam konflik tersebut terdapat klaimklaim teologis yang sifatnya sangat subyektif dan
tak mudah diselesaikan oleh diplomasiformal
dan struktural Penghampiran pada sisi teologis

merupakan rekayasa palng berbahaya yang
drlakukan lsrael untuk menduduki tanah
Palestina. lJpaya untuk membongkar rekayasa
dan imajinasi tentang tanah yang dijanjikan (lhe

demikian kompleks dan rxmit seperti
halnya persoalan Palestina. Dari segi
diskusi dan pembahasan, sudah banyak
buku-buku ataupun seminar yang
mengka ji dan membahas Palestina.
Berbagai macam makalah, selebaran
dan publikasi telah dibuat, baik dari
pihak Muslim, Yahudi maupun pihak

prcmised land) sebagai bentuk politisasr ayat
suci tetap harus dilakukan sampai fakta tersebut
menjadi wacana publik yang luas.

lain. Kesemuanya berusaha mengupas
masalah ini, baik menyangkut sebabsebabnya. maupun cara penyelesaian-


Kala k|Jnci: ghanimah, legilimasi, negei Injili,
tanah yang dijanjikan, zionisme,

nya

Adapun dari

segi kompleksitas

dan

kerumitan masalahnya tampak dari
IFTITAH

kekeliruan sebagian masyarakat dalam

alam sejarah, tidak ada

melihat krisis Palestina, antara lain


persoalan yang memerlukan

kesalahan dalam mendeskripsikan fakta

kajian, diskusi dan perdebatan

mengenai persoalan Palestina. Salah
satu bukti kesalahan misalnya, adanya
pihak yang mendeskripsikan persoalan

sebagaimana persoalan Pales-

tina. Juga, tidak ada persoalan yang

Palestina sebagai persoalan bangsa yang

SUSWANTA Sla/pergal2r Jurusan

llnu Penerinlahan

FistpolUMY

terusir, yang harus dikembalikan ke
tanah mereka, dipindahkan atau ditempatkan kembali di tempat-tempat lain.
Dalam hal ini, Israel telah mengklaim
179

Ju

^r

Hu.ui hft|usoMr,/ volumc

lN0 20ese4b€r2004

wilayah Palestina sebagai tanah yang
dijanjikan oleh Tirhan untuk mereka
dan nereka datang ke Palestina sekedar
untuk n.remenuhi janji Tuhan. Benarkah
de mikian ? Juga bagaimana masalah

Palestina dalam pandangan Islam?
Tulisan ini bern.raksud membuktikan kesalahan klain Israel dan nrcncoba n.renjelaskan n.rasalah Palestina da-

lam perspektif lslam, tentu sebatas
pengetahuan yang dimiliki penulis.
KLAIM ATAS NAMA AGAMA DAN KEDUSTAAN ISBAEL

N{enurut Roger Geraudy, kedatangan orang Yahudi ke wilayah Syam
(rvilayah yang didudukinya sekarang)
nremang didorong oleh semangat keagamaan.(Roger Geraudy : 2000). Zionismr sebagei qerrkan agarna mcnginginkan gunung Zion-yang kebetulan
terletak di u,ila.vah Syan.r-sebagai tempat

suci bagi orang Yahudi selurr,rh dunia.

Keinginan ini kemudian dirnanlaatkan
oleh Zionisrne sebagai gerakan politik

yang menginginkan adanya sebuah
negara bagi orang Yahudi selumh dunia. Tempat yang semula diincar adalalr Uganda atau Argentina. N{eneetahui barhwa Zionisme sebagai gerakan
keagamaan menginginkan gunung Zion

yang benda di wilayah Syam sebagai
pusat peribadatan Yahudi, maka gerakan Zionisme internasional juga menetapkan wilayah itu sebagai tempat ber-

180

dirinya negara Yal.rudi yang diidan.*annya n.renggantikan Uganda dan Argen-

tina. Dengan demikian, keinginan orang-orang Yahudi untuk menriliU negrra \endiri nrendapat-kan legitinrasi ser-ara agama. Hal ini diputuskan dalam
Kongres Zionis di Bazel, Su,iss, 1897.
( Georye

l-en cmt'nki : I 992)

Cita-cita untuk mendirikan negara
Yahudi di tanah Palesrina semakin kukuh setelah tercetus Deklarasi Bclfoul
191 7, yang menegaskan dukungan atas

berdirinya negara Yahudi di Prrlcstin:r.
Terlebih laei setelah Liga BangsaBangsa pada tahun 1922 nenempatkan


wilayah Palestina di bawah protektariat
hrggris, cita-cita berdirinya negara Zio-

nis-Yahudi semakin mendekati kenyataan.

Gelombang pengungsian orangorang Yahudi ke Palestina scmakir.t
besar setelah mereka - khususnl'a yang
berada di Eropa senasa Hider berkuasa
diJerman ditejar-kejaruntukdimusnahkan. Selain itu, kedatangan mereka
ke Palestina dikatakan menuju tanah
yang dlanjikan Tuhan untuk mereka,
yang terbentang dari Sungai Nil di
\'{esir sanrpai Sungai Eufrat di Irak
(sekarang ini). Golda Nlier, Perdana
Menteri Israel pertama mengatakan
bahwa " Negeri ini (Israel) berdiri semata-mata hanyalah sebagai akibar
janji Tuhan sendiri.Oleh karena itu.

neninta pengakuan


atas keabsahannya

SusMl,IIA // Benarlah IsraelSerditi diTaflah yang Dijanjjkan
lkhtiar Il,{emahami Persoalan Paieslina dalam Perspektif lslam

tentulah merupakan tindakan Yang
menggelikan." Senada dengan it u,
Menachem Begin, Perdana Nlenteri Israel 1,a1g 6..6.t11 menggandeng Presiden Mesir Anwar sadat dalam Perundingan Camp David mengatakan " Negeri ini telah dijanjikan Tuhan kepada

kita, dan oleh karena itu kita berhal
sepenuhnya atasnya". MosYe DaYan,
Jenderal Israel keji bermata satu mengatakan " Jika terdapat buku Injil, serta

Injili, maka haruslah terdapat
pula negeri Injili". " Negeri ini meru-

bangsa

pakan rumah historis bagi bangsa Yahu-


di" demikian pernyataan da.lam Memorandum Organisasi Zionis (1919)

[sma/

Yusanto, 1996, ha1. 186)

'Janji Tuhan" itulah kredo

Yang
sering mereka (ideolog Yahudi) serukan

untuk mencari justifikasi atas tegaknya
negara Israel. Mereka juga menggunakan sejumlah dalil dari Injil untuk mem-

dalam Genesis xv, IB : " Pada hari yang
sama Tuhan membuat perjanjian dengan Ibrahim sambil berkata, " Kepada
keturunanmulah negeri ini

AJru


berikan,

mulai dari sungai di Nlesir sampai
sungai yang besar, sungai Eufrat".Janji
Tirhan kepada anak keturunan lbarahim menurut mereka adalah janji Tuhan terhadap bangsa Israel. IVlereka
mengklaim bahwa anak keturunan
Ibrahim adalah mereka (Israel). Di sinilah terdapat pembacaan dan penafsiran

Injil secara tendensius dan terbatas pada
bagian yang dapat digunakan untuk
melegalkan tindakan penaklukan, penindasan, pengusiran dan pembunuhan. Padahal, semnagat Kitab Pernjanjian Lama sama sekali berbeda dengan
hal itu. Da-lam Genesis, xxiii, hal. 3-20,
disebutkan bahwa Nabi Ibrahim (Abraham-versi mereka) yang anak keturunannya mereka klaim sebagai Israel

benarkan tuntutan "ha-k suci" atas negen Palestina. Di tambah lagi dengan isri-

sama sekali tidak memandang dirinya

lah-istilah "Bangsa Pilihan", "Israel
Raya" yang terbentang dari Sungai Nil

(Mesir) sampai daerah aliran Sungai
Eufrat (Irak), menjadikan mereka (orang-orang Yahudi) seolah-olah telah
melihat peta wilayah Palestina yang
ditandatangani Tuhan untuk mereka.

Palestina).

Zionisme internasional telah mela-

kukan pengesahan ideologis atas Palestina dengan dalih janji Tuhan kepada
Nabi Ibrahim as., sebagaimana tertulis

sebagi perniJih negeri Kanaan (sekarang

Di Hebron, dengan

segala

kerendahan hatr dan ketinggian budinya, Nabi lbrahim mengajukan permintaan kepada Ephron, orang dari suku
Hittit, agar bersedia menjual tanahnya
di Machpelah, untuk kuburan isterinya,
Sarah (IsmarT Yus anto : 1996, haJ. I87)
Zionisme terbul