2.1.4 Basis Data Database
Bahasa basis data pada umumnya ditempelkan dalam bahasa pemrograman lain seperti ditempelkan ke dalam bahasa pemrograman Java, CC++, Pascal,
Basic, Fortran, Ada, dan lain sebagainya. Bahasa tempat ditempelkannya instruksi bahasa dari basis data disebut dengan inang host language. Dalam inang host
language tempat menempelnya bahasa basis data, ketika source code program dikompilasi maka source code program tersebut dilewatkan dahulu ke pre-
compilator yang menerjemahkan bahasa basis data ke bahasa inang bahasa asli pemrograman inang. Kemudian kode-kode yang sudah berbentuk bahasa inang
dikompilasi menggunakan kompilator sehingga menghasilkan kode-kode biner yang menghubungkan instruksi-instruksi bahasa basis data ke library yang
berfungsi menghubungkan ke DBMS Database Management System. Setelah itu, hasil instruksi bahasa basis data ditangkap oleh bahasa inang dan diolah sesuai
dengan keperluan aplikasi Setiyadi, 2010: 1. Secara historis, basis data telah berkembang menjadi sebuah sarana untuk
mengintegrasikan sistem-sistem penyimpanan data. Bersamaan dengan semakin berkembangnya mesin-mesin komputer dalam manajemen informasi, setiap
aplikasi cenderung diimplementasikan sebagai sebuah sistem yang terpisah
dengan datanya sendiri Brookshear, 2003: 392.
Dilihat dari beberapa sudut pandang, database memiliki beberapa pengertian sebagai berikut :
Basis data merupakan kumpulan terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. Basis data mengkonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya
disimpan dalam file yang terpisah Indrajani, 2009: 2. Basis data merupakan suatu kumpulan data yang saling berhubungan secara
logis dan deskripsi data, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Dalam arti, basis data
merupakan tempat penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna Indrajani, 2009: 2.
Menurut Kusrini 2006 dalam Rusdianto 2012, basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
Sebuah sistem basis data yang tipikal memuat dua lapisan software, lapisan aplikasi, dan lapisan manajemen basis data. Software aplikasi menangani
komunikasi dengan pengguna. Sehingga software aplikasi yang menentukan karakter eksternal dari suatu sistem secara keseluruhan. Software aplikasi tidak
secara langsung dalam memanipulasi basis data. Manipulasi aktual dari basis data dilakukan oleh lapisan software yang lain yang disebut Database Management
System DBMS. Setelah software aplikasi menentukan tindakan yang diminta oleh pengguna, software tersebut menggunakan DBMS sebagai perangkat abstrak
untuk melaksanakan permintaan tersebut. Seperti permintaan menambahkan atau menghapus data, maka tugas DBMS untuk melaksanakan perintah tersebut.
Dikotomi antara software aplikasi dan basis data membawa sejumlah manfaat.
Salah satunya adalah memungkinkan pembuatan dan pengguna perangkat abstrak, yang telah diketahui bersama dapat berperan sebagai sebuah konsep dalam
menyederhanakan proses perancangan software.
2.1.5 Pemodelan Perangkat Lunak