2.2.4.4.Jumlah Keterampilan.
Guru dapat memodifikasi pembelajaran dengan jalan menambah atau mengurangi jumlah keterampilan yang dilakukan siswa dengan cara
mengkombinasikan gerakan atau keterampilan. Misal: melompat-lompat di parit- parit:.
2.2.4.5. Perluasan jumlah perbedaan respon.
Guru dapat menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara menambah jumlah perbedaan respon terhadap konsep yang sama.
Cara seperti ini dimaksudkan untuk mendorong terjadinya “ transfer of learning”. Perluasan aktivitas belajarnya berkisar antara aktivitas yang bertujuan untuk
membantu siswa mendefinisikan konsep sampai pada macam-macam aktivitas yang memiliki konsep dasar sama. Misal konsep berjalan ke depan secara
individu. Pada awalnya bentuk aktivitas berupa pembelajaran berjalan secara individu, kemudian berpasangan saling bergandengan dan dapat di kembangkan
lagi gerakan gerakannya.
2.2.5.Modifikasi Lingkungan Pembelajaran. Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan
pembelajaran. Modifikasi lingkungan pembelajaran ini dapat diklasifikasikan ke
dalam beberapa klasifikasi seperti yang diuraikan di bawah ini.
2.2.5.1.Peralatan
Peralatan apparatus ialah sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh siswa untuk melakukan kegiatanaktivitas di atasnya, di
bawahnya, di dalamdi antaranya, misalnya: bangku Swedia, gawang, start block, mistar, peralatan lompat tinggi, bola, alat pemukul, ,dsb. Peralatan yang dimiliki
sekolah-sekolah, biasanya kurang memadai dalam arti kata kuantitas maupun kualitasnya. Peralatan yang adapun dan sangat sedikit jumlahnya itu biasanya
peralatan standar untuk orang dewasa. Guru dapat menambahmengurangi tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang
digunakan untuk aktivitas pendidikan jasmani. Misalnya memodifikasi berat ringannya, besar kecilnya, panjang pendeknya. maupun menggantinya dengan
peralatan lain sehingga dapat digunakan untuk berbagai bentuk kegiatan Penjasorkes.
2.2.5.
2.Penataan ruang gerak.
Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam kegiatannya.
Misalnya : melakukan berbagi bentuk gerakan melompat di parit-parit persawahan,dan berbagai gerak melompat yang dapat membangkitkan motivasi
siswa.Dalam menata ruang gerak guru harus melihat situasi tempat yang akan dipergunakan dalam pebelajaran,sehingga ruanggerak dapat diatur sesuai dengan
materi yang akan diajarkan pada siswa.
2.2.5.3. Jumlah siswa yang terlibat.