narkotika dan untuk memutus indikasi pembalasan atau rasa tidak terima dari korban sindikat internasional.
2.4 Kerangka Berfikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi kerangka berpikir yang diangkat pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah banyaknya para remaja yang
terlibat dalam kasus penyalah guakan narkoba.
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Bentuk Narkoba
Bentuk narkoba yang sering digunakan oleh mereka pecandu narkoba antara lain ialah berbentuk cair, serbuk, pil, atau dengan cara memasukan kedalam tubuhnya dengan cara
menyuntikan di salah satu bagian tubuhnya.
3.2 Jenis-jenis Narkoba
1. Cannabis 1.1. Marijuana herbal
1.2. Hashish resin 1.3. Lain-lain
2. Opioid 2.1. Heroin
2.2. Opium 2.3. Lain-lain
3. Cocain 3.1. Powder
3.2. Crack 3.3. Lain-lain
4. Amphetamine type 4.1. Amphetamine 4.2. Methamphetamine
4.3. Ecstasy type 5. Sedative Transquilizer
5.1. Barbiturate 5.2. Benzodiazepine
6. Hallucinogens 6.1. LSD
6.2. Ketamine 7. Solvents Inhalants
8. Kelompok Obat Lain
1. PSIKOTROPIKA
Zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi mengkhayal,
ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi merangsang bagi para pemakainya.
Pemakaian Psikotropika dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan pembatasan medis bisa menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan ketergantungan namun juga
menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis si pemakai bahkan menimbulkan kematian
2. MORFIN
Merupakan zat aktif narkotika yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10 morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke
dalam otot atau pembuluh darah intravena ► Menimbulkan euforia.
► Mual, muntah, sulit buang hajat besar konstipasi. ► Kebingungan konfusi.
► Berkeringat. ► Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
► Gelisah dan perubahan suasana hati. ► Mulut kering dan warna muka berubah.
3. HEROIN atau Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80 hingga
99. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan street heroin. Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat
dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap.
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepatrushing sensastion ± 30-60 detik diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
euforia. Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya. ► Denyut nadi melambat.
► Tekanan darah menurun. ► Otot-otot menjadi lemasrelaks.
► Diafragma mata pupil mengecil pin point. ► Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
► Membentuk dunia sendiri dissosial : tidak bersahabat. ► Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
► Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari. ► Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung
berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur. Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin
ringan atau singkat
4. OPIAT atau Opium candu