Operasionalisasi Penelitian Kerangka Pemikiran .1

terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Analisis verifikatif dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan nama Partial Least Square PLS menggunakan software SmartPLS 2.0. Menurut Imam Ghozali 2006:1 metode Partial Least Square PLS dijelaskan sebagai berikut: “εodel persamaan strukturan berbasis variance PLS mampu menggambarkan variabel laten tak terukur langsung dan diukur menggunakan indikator-indikator variable manifest ”. Penulis menggunakan Partial Least Square PLS dengan alasan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten tidak terukur langsung yang dapat diukur berdasarkan pada indikator-indikatornya variable manifest, serta secara bersama-sama melibatkan tingkat kekeliruan pengukuran error. Sehingga penulis dapat menganalisis secara lebih terperinci indikator-indikator dari variabel laten yang merefleksikan paling kuat dan paling lemah variabel laten yang mengikutkan tingkat kekeliruannya. Langkah-langkah dalam metode Partial Least Square yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Merancang Model Pengukuran Model pengukuran outer model adalah model yang menghubungkan variabel laten dengan variabel manifest. Untuk variabel laten manajemen laba terdiri dari 3 variabel manifest. Kemudian untuk variabel laten sanksi perpajakan terdiri dari 4 variabel manifest dan untuk variabel laten kepatuhan perpajakan terdiri dari 5 variabel manifest. 2. Merancang Model Struktural Model struktural inner model pada penelitian ini terdiri dari satu variabel laten eksogen Manajemen laba dan Sanksi perpajakan dan satu variabel laten endogen Kepatuhan perpajakan. Inner model yang kadang disebut juga dengan inner relation structural model dan substantive theory, yaitu untuk menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory, dengan model persamaannya dapat ditulis seperti di bawah ini: Imam Ghozali 2006:22 Dimana dan adalah koefisien jalur yang menghubungkan prediktor endogen dan variabel laten eksogen dan sepanjang range indeks i dan b dan adalah inner residual variabel.

3. Mengkonstruksi Diagram Jalur

Hubungan antar variabel pada sebuah diagram alur yang secara khusus dapat membantu dalam menggambarkan rangkaian hubungan sebab akibat antar konstruk dari model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama. Diagram alur menggambarkan hubungan antar konstruk dengan anak panah yang digambarkan lurus menunjukan hubungan kausal langsung dari suatu konstruk ke konstruk lainya. Konstruk eksogen dikenal dengan independent variable yang diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Konstruk ekosgen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah. Secara lengkap model srtuktural pada penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 3.1. Untuk memahami Gambar tersebut, pada tabel 3.1 akan dijelaskan mengenai lambang-lambang statistik yang digunakan dalam model struktural. 4. Menjabarkan Diagram Alur ke dalam Persamaan Matematis Berdasarkan konsep model penelitian pada tahap dua diatas dapat diformulasikan dalam bentuk matematis. Persamaan yang dibangun dari diagram alur yang konversi terdiri atas: a. Persamaan inner model, menyatakan hubungan kausalitas untuk menguji hipotesis. b. Persamaan outer model model pengukuran, menyatakan hubungan kausalitas antara indikator dengan variabel penelitia latent. Formulasi bentuk persamaan struktural sebagai berikut: PP = λ 1 ξ+ Persamaan pengukuran variabel laten pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : 1. Model pengukuran untuk variabel eksogen X 1.1 = λ 1 ξ 1 + 1 X 1.2 = λ 2 ξ 1 + 2 X 1.3 = λ 3 ξ 1 + 3 X 2.1 = λ 4 ξ 2 + 4 X 2.2 = λ 5 ξ 2 + 5 X 2.3 = λ 6 ξ 2 + 6 X 2.4 = λ 6 ξ 7 + 7 2. Model pengukuran untuk variabel endogen Y 1= λ 8 + 1 Y 2= λ 9 + 2 Y 3= λ 10 + 3 Y 4= λ 11 + 4 Y 5= λ 12 + 5

5. Estimasi

Estimasi menurut Imam Ghozali 2006:85, pada tahapan ini adalah : “Nilai , s dan  yang terdapat pada langkah keempat diestimasi menggunakan program Smart PLS. Dasar yang digunakan untuk dalam etimasi adalah resampling dengan ί Ʃί ʝ ί ξί + Ʃƅγʝ.ƅξƅ + ʝ

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Hukum Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Tegallega)

0 18 44

Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survei pada kantor pelayanan pajak pratama soreang)

1 19 54

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

11 50 87

Pengaruh Pengatahuan Perpajakan Dan Tingkat Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Oang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Soreang)

1 4 11

Pengaruh Kualitas pelayanan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Orang pribadi Di KPP Pratama Soreang)

4 31 49

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Cibeunying

4 45 141

PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGARUH PENERAPAN MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN PADA KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 4 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PRIBADI DI Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi di Kan

0 3 15

Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Cianjur).

0 11 26

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Karawang Utara).

0 0 17