“blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap
sebelumnya. Seperti dua aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
3. Implementation and Unit Testing
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan.
Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit. 4.
Integration and System Testing Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,
maka deain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman
melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh
programmer. Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan system testing.
5. Operation and Maintenance
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar
software bebas dari error dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan karena software yang dibuat tidak selamaya
akan seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error
kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Penambahan
diperlukan ketika adanya perubahan dai eksternal perusahaan seperti ketika adanya penggantian sistem operasi atau perangkat
lainnya.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas landasan teori yang berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam membangun sistem ini.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan mengenai analisis sistem yang dibuat serta bagaimana rancangan aplikasi inpainting ini. Perancangan sistem ini
mencakup perancangan pemodelan sistem yang dibuat, seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
Pembangunan perancangan antarmuka juga akan dibuat pada bab ini.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini meliputi hasil implementasi dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan beserta hasil pengujian sehingga diketahui apakah sistem
yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi dan dapat memenuhi tujuannya dengan baik.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.
9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Citra
Citra adalah suatu representasi gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra terbagi 2 yaitu ada citra yang bersifat analog dan ada citra yang
bersifat digital. Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, hasil CT Scan dll. Sedangkan pada citra digital
adalah citra yang dapat diolah oleh komputer T,Sutoyo et al. 2009: 9.
2.1.1 Citra Analog
Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak dikertas foto, lukisan, pemandangan alam,
hasil CT scan dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat dipresentasikan dalam komputer sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab
itu, agar citra ini dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Citra analog dihasilkan dari alat-alat analog
diantaranya adalah video kamera analog, kamera foto analog dan CT scan.
2.1.2 Citra Digital
Citra digital adalah sebuah citra fx,y yang telah di-diskretasi ke dalam koordinat spasial dan tingkat keabuan. Citra digital dinyatakan sebagai sebuah
matrik NxM yang terdiri atas baris dan kolom untuk menyatakan sebuah titik pada citra dan elemen nilai matrik yang berupa nilai diskret menyatakan tingkat