PEMBAHASAN
2.1 Disiplin Dalam Standar Pelayanan Kebidanan
Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan standar pelayanan
sekaligus akan melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas. Dengan adanya standar pelayanan
yang dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh, masyarakat akan mempunyai kepercayaan yang lebih besar terhadap pelaksana pelayanan.
Suatu standar akan efektif bila dapat di observasi dan diukur, realistis, mudah dilakukan, serta dibutuhkan. Jika setiap ibu diharapkan mempunyai akses terhadap
pelayanan kebidanan, maka diperlukan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian, standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan dan penilaian kualitas
pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa standar pelayanan perlu dimiliki oleh setiap pelaksana pelayanan.
Standar pelayanan kebidan bermanfaat untuk hal-hal berikut ini: 1. Menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalani praktik sehari-
hari. 2. Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan, dan
pengembangan kurikulum pendidikan. 3. Membantu dalam penentuan kebutuhan operasional dalam penerapannya,
misalnya kebutuhan terhadap pengorganisasian, mekanisme, peralatan, obat yang diperlukan.
Ketika audit terhadap pelaksanaan kebidanan dilakukan, berbagai kekurangan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditemukan sehingga perbaikannya dapat
dilakukan secara spesifik. Oleh karena itu, penting bagi bidan untuk tetap disiplin, patuh, dan selalu menggunakan standar pelayanan kebidanan dalam setiap tindakan,
terutama pada saat memberikan pelayanan. Adapun ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang
dikelompokkan sebagai berikut :
2
1. Standar pelayanan umum a. Standar 1 : persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
b. Standar 2 : pencatatan dan pelaporan 2. Standar pelayanan antenatal
a. Standar 3 : identifikasi ibu hamil b. Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal
c. Standar 5 : palpasi abdominal d. Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan
e. Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan f. Standar 8 : persiapan persalinan
3. Standar pertolongan persalinan a. Standar 9 : asuhan persalinan kala 1
b. Standar 10 : persalinan kala 2 yang aman c. Standar 11 : penatalaksanaan aktif persalinan kala 3
d. Standar 12 : penanganan kala 2 dengan gawat janin melalui episiotomi 4. Standar pelayanan nifas
a. Standar 13 : perawatan bayi baru lahir b. Standar 14 : penanganan pada dua janin pertama setelah persalinan
c. Standar 15 : pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas 5. Standar penanganan kegawat obstetri dan neonatal
a. Standar 16 : penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester III b. Standar 17 : penanganan kegawatan pada eklamsia
c. Standar 18 : penanganan kegawatan pada partus lama macet d. Standar 19 : persalinan dengan menggunakan vakum ekstrator
3
e. Standar 20 : penanganan retensio plasenta f. Standar 21 : penanganan perdarahan postpartum primer
g. Standar 22 : penanganan perdarahan post partum sukender h. Standar 23 : penanganan sepsis puerperalis
i. Standar 24 : penanganan asfiksi neonatorum Disiplin dalam standart mutu pelayanan kesehatan atau kebidanan meliputi :
1. Standart mutu masukan, meliputi mutu tenaga, dana, pelaksana atau fasilitas 2. Standart mutu lingkungan, meliputi mutu organisasi dan manajemen institusi
kesehatan 3. Standart mutu proses, meliputi mutu tindakan medis dan non medis
4. Standart mutu keluaran yaitu mutu hasil atau penampilan pelayanan kesehatan kebidanan
Ke empat standart mutu tersebut harus selalu dipelihara, dipantau dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi agar mutu
pelayanan kesehatan atau kebidanan yang dihasilkan selalu terjaga.
2.2 Standar Outcomes Pelayanan Kebidanan