30
menonaktifkan sumber interupsi, sedangkan register IP digunakan untuk menentukan prioritas suatu sumber interupsi terhadap sumber interupsi lainnya,
yaitu apabila ada dua atau lebih interupsi secara bersamaan. Jika register IP tidak didefinisikan, maka prioritas interupsi menggunakan urutan prioritas seperti
dicantumkan pada Tabel 2.4.
2.2.4 TimerCounter
Pada mikrokonteroler AT89C51 terdapat dua buah timercounter 16 Bit yang dapat diatur melalui perangkat lunak, yaitu timercounter 0 dan
timercounter 1. Secara fisik sebetulnya timer juga merupakan rangkaian T flip- flop yang dapat diaktifkan dan dinonaktifkan setiap saat. Perbedaaan terketak
pada sumber clock dan aplikasinya. Jika timer mempunyai sumber clock dengan frekuensi tertentu yang sudah pasti sedangkan counter mendapat sumber clock
dari pulsa yang hendak dihitung jumlahnya. Apliksi dari counter atau penghitung biasa digunakan untuk aplikasi menghitung jumlah kejadian yang terjadi dalam
periode terteentu sedangkan timer atau pewaktu biasa digunakan untuk menghitung aplikasi lamanya suatu kejadian yang terjadi. Apabila timercounter
diaktifkan pada frekuensi kerja mikrokontroler 12 MHz, timercounter akan melakukan perhitungan waktu sekali setiap 1
ยต S secara independen, tidak
tergantung pada pelaksanaan suatu instruksi. Apabila periode waktu tertentu telah dilampaui,
timercounter segera menginterupsi mikrokontroler untuk memberitahukan bahwa perhitungan periode waktu telah selesai dilaksanakan.
Timercounter AT89C51 dapat dipilih beroperasi dalam 4 mode operasi yaitu sebagai timercounter 13 bit, timer counter 16 bit, timercounter 8 bit dengan isi
31
ulang auto reload, dan gabungan timercounter 16 bit dan 8 bit. Register timer mode TMOD dan register timer control TCON merupakan register pembantu
untuk mengatur kerja timer 0 dan timer 1. Register TMOD digunakan sebagai pengontrol pemilih mode operasi timercounter sedangkan register TCON
digunakan sebagai pengontrol kerja timercounter.
2.2.5 Decoding System
Decoding system dibutuhkan pada sebuah sistem mikrokontroler yang menggunakan memory external dan komponen yang mempunyai akses jalur data
bus. Decoder ini berfungsi untuk membagi lokasi-lokasi dari memory external ataupun komponen yang lain. Decoding system ini menggunakan IC74HC138.
Dengan menggunakan decoding system, setiap memory external atau komponen lain yang berhubungan dengan data bus akan menempati wilayah-wilayah yang
ditentukan oleh decoder.
2.3 Liquid Crystal Display LCD