menirukan gerakan yang dicontohkan gurunya. Model adalah suatu abstraksi dari dunia nyata yang disederhanakan sehingga hanya parameter-parameter
yang penting saja yang muncul dalam bentuknya. Untuk menetapkan apakah sebuah model itu baik dapat membuat patokan
yang bersumber dari beberapa faktor, yang terpenting dari faktor itu adalah penentuan tujuan, penentuan sasaran belajar, penentuan bahan, pengetahuan
tentang karakteristik anak dan derajat kompetensi guru. Model pembelajaran itu akan efektif bila guru merasa enak dalam mengajar dan murid merasa senang
dalam belajar.
2.4 Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan oleh semua orang, dari anak-anak hingga orang dewasa, tak terkecuali para penyandang cacat.
Salah satu pakar pendidikan yaitu Johan Huizinga, mengemukakan bahwa pada hakikatnya bermain memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:
1 Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan sukarela, namun kebebasan ini tak berlaku bagi anak-anak dan hewan; mereka
bermain dan harus bermain karena dorongan naluri. 2 Bermain bukanlah kehidupan biasa atau yang nyata.
3 Bermain berbeda dengan kehidupan sehari-hari, terutama dalam tempat dan waktu bermain selalu bermula dan berakhir dan dilakukan di tempat tertentu
ada arena atau bahkan gelanggang yang lebih luas tempat pelaksanaannya. 4 Bermain merupakan kegiatan yang memiliki tujuan.
Kesimpulan dari bermain adalah, “Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, sukarela tanpa paksaan, dan tak sungguhan dalam
batas waktu, tanpa ikatan peraturan. Bermain mendorong pertumbuhan dan perkembangan kelompok sosial karena dilakukan bukan hanya sendirian, tetapi
juga dilakukan dalam suasana kelompok. Namun, bersamaan dengan ciri itu bermain menyerap ikhtiar yang sungguh-sungguh dari pemainnya disertai
dengan ketegangan dan kesukaan untuk mencapai tujuan yang berada dalam kegia
tan itu sendiri dan tidak berkaitan dengan perolehan material”.
2.5 Fungsi Bermain Dalam Pendidikan
Beberapa tujuan yang hendak diperoleh dari kegiatan bermain dalam suatu permainan, baik yang dilakukan di lingkungan masyarakat, sekolah, anak-anak,
remaja, dewasa, maupun orangtua, secara perseorangan maupun kelompok sesuai dengan jenis permainannya, diantaranya sebagai berikut:
a. Memberikan pengalaman gerak pada anak sehingga banyak jenis dan bentuk permainan yang dilakukan anak maka anak akan semakin kaya pengalaman
geraknya. b. Merangsang dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Menyalurkan kelebihan tenaga pada anak. d. Memanfaatkan waktu senggang.
e. Memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani. f. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada anak, terutama untuk
memenuhi rasa ingin tahu anak. g. Mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
h. Menanamkan kerjasama, rasa sosial, dan saling tolong-menolong. i. Mencapai prestasi dalam suatu pertandingan.
2.6 Modifikasi Dan Prinsip Modifikasi