2.11 Kerangka Berfikir
Salah satu permasalahan yang dirasakan oleh dunia pendidikan jasmani di Indonesia adalah kurang efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-
sekolah. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan
jasmani dan terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani untuk melakukan pembelajaran pendidikan jasmani. Salah satu keterbatasan guru pendidikan
jasmani dalam mengajar adalah dalam hal menciptakan pengembangan model dan modifikasi pembelajaran Penjasorkes untuk mengatasi permasalahan diatas.
Dalam permainan rok gebug siswa akan dituntut untuk dapat mengembangkan aspek ranah keterampilan geraknya, yaitu:
1. Gerak lokomotor adalah menggerakkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk memproyeksikan tubuh bagian atas seperti lompat dan loncat,
termasuk berjalan, berlari, meluncur, dan lain-lain. 2. Gerak non-lokomotor adalah gerakan ditempat tanpa memindahkan badan
tanpa berpindah tempat. Contohnya memutar, meliuk, membungkuk, menengadah, menengok ke belakang dan lain-lain.
3. Gerak manipulatif adalah gerakan yang menuntut adanya kemampuan untuk menguasai suatu benda atau objek tertentu dengan tubuh atau bagian tubuh
tertentu. Contohnya melempar, menangkap, menggulirkan, memukul dan lain-lain.
Sehingga permainan rok gebug dapat dikatakan salah satu permainan yang dapat memenuhi penekanan standar isi pendidikan jasmani yang terangkum
dalam BSNP 2006 di Sekolah Dasar.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Dukuhjati Kidul 02 Kabupaten Tegal sejumlah 32 siswa, terbagi mejadi laki-laki 17 anak dan
perempuan 15 anak. Melihat karakteristik siswa, pada anak kelas V keterampilan gerak dasar mereka telah meningkat dan perbedaan kemampuan fisik antara
laki-laki dan perempuan tampak jelas terlihat selain itu mereka cenderung menyukai aktifitas yang berupa permainan.
3.2 Objek Penelitian