merampas dan menangkap bola, merupakan pola – pola gerak dominan dalam
bermain sepak bola. Pola gerak dominan inilah yang membedakan karakteristik cabang olahraga satu dengan yang lainnya. Akan tetapi ada kalanya cabang
– cabang olahraga memiliki pola gerak dominan yang hampir sama.
Penguasaan pola gerak dominan merupakan syarat mutlak guna terbentuknya keterampilan khas dalam suatu cabang olahraga, ermasuk cabang
sepakbola. Jika pola gerak dominan tidak dimiliki oleh siswa, maka ia akan menemui kesulitan dalam bermain sepak bola Sucipto, dkk 2000 : 8-9.
2.1.5.4 Struktur Gerak Permainan Sepak Bola
Cabang olahraga sepakbola memiliki keterampilan yang komplkeks dan bersifat terbuka. Kompleksitas keterampilan sepakbola meliputi menendang bola,
menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, melempar, dan menangkap bola. Selain kompleksitas skill yang ada, olahraga sepakbola tergolong pada
jenis olahraga yang dimiliki keterampilanskill yang terbuka. Artinya para pemain dituntut tidak hanya menerapkan skill, juga dapat mengkombinasikan dengan
skill orang lain dalam situasi yang berbeda – beda.
Melihat kompleksitas skill dan keterampilan terbuka dari cabang olahraga sepak bola, maka untuk dapat diajarkan di sekolah
– sekolah perlu diadakan pengembangan dan modifikasi pembelajarannya. Untuk itu perlu dimodifikasi
dengan cara mengurangi struktur permainan yang sebenarnya, sehingga strategi dasar bermain dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Pengurangan struktur
permainan ini dapat dilakukan terhadap faktor-faktor ukuran lapangan, jumlahukurankualitas peralatan yang digunakan, jenis keterampilan yang
diterapkan, aturan permainan, jumlah pemain, tujuan permainan dan lain-lain Sucipto, dkk, 2000 : 12-13.
2.1.5.5 Perkembangan Permainan Sepak Bola di Indonesia
Permainan sepakbola modern berkembang di Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda pada waktu menjajah Indonesia pada tahun 1920. Organisasi
sepakbola yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah Nederlands Indisce Voetbal Bond NIVB yang didirikan oleh orang
– orang Belanda.
Pada tanggal 19 April 1930 berkumpulah utusan – utusan dari masing –
masing Bond untuk mendirikan organisasi sepakbola seluruh Indonesia, maka berdirilah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI, dan yang menjadi
ketua pertamanya adalah Ir. Suratin pada tahun 1931. Pada tahun 1941, untuk pertama kali diadakan kompetisi sepak bola dan dijadikan acara rutin setiap
tahun sekali. Pada tahun 1966 hingga sekarang diadakan kejuaraan tingkat remaja
– taruna yunior untuk memperebutkan piala suratin. Hal ini untuk menghormati jasa
– jasa Ir. Suratin terhadap persepak bolaan di tanah air Sucipto, dkk, 2000 : 5
– 6.
2.1.5.6 Peraturan Permainan Sepak Bola