Model Loglinear pada Tabel Kontingensi Tiga Arah

Kusman Sadik Seminar Nasional Matematika-FKMS3MI 2008 424 2. Tidak dapat mengamati hubungan pasangan-pasangan peubah secara simultan. 3. Mengabaikan kemungkinan adanya interaksi tiga peubah dan interaksi yang lebih tinggi lainnya. Oleh karena itu diperlukan analisis lain untuk tabel kontingensi berdimensi besar, diantaranya menggunakan model loglinear. Model loglinear menggambarkan hubungan beberapa kategori, dengan pendekatan loglinear ini dari model dapat dihitung nilai harapanm ijk setiap sel dalam tabel kontingensi, bentuk dari model loglinear dan interpretasi parameter-parameter dalam model sama dengan ANOVAAgresti,1990.

2.2. Model Loglinear pada Tabel Kontingensi Tiga Arah

Tabel kontingensi tiga arah dengan ukuran i x j x k dapat dibentuk dari N observasi yang terdiri dari tiga peubah X, Y, dan R. Peubah X terdiri dari i kategori, Y terdiri dari j kategori dan R terdiri dari k kategori. Bentuk model lengkap XYR saturated model, di gambarkan dalam bentuk : XYR ijk XR ik YR jk XY ij R k Y j X i ijk m                 log 1 dimana :       k R k j Y j i X i    dan ...          k XYR ijk j YR jk j XY ij i XY ij     untuk : i = 1, 2, ....., I j = 1, 2, .....,J dan k = 1, 2,......K Keterangan :  : Rataan seluruh observasi X i  : Pengaruh utama ke i pada kategori X Y j  : Pengaruh utama ke j pada kategori Y R k  : Pengaruh utama ke k pada kategori R XY ij  : Interaksi kategori X ke i dengan kategori Y ke j Pengembangan Algoritma EM untuk Data ... Bidang Statistika 425 YR jk  : Interaksi kategori Y ke j dengan kategori R ke k XR ik  : Interaksi kategori X ke i dengan kategori R ke k XYR ijk  : Interaksi kategori X ke i dengan kategori Y ke j dan kategori R ke k Pendugaan parameter dalam model diatas dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut : ...    ijk ijk m log   ... ..      i X i ... . .      k R k ... . .      j Y j ... . . .. .          j i ij XY ij ... .. . . .          k j jk YR jk ... .. .. .          k i k i XR ik ... .. . . .. . . .                  k j i jk k i ij ijk XYR ijk Pada dasarnya model yang terbentuk dari tabel kontingensi dapat diuraikan menjadi beberapa model loglinear model hirarki, tersusun dari model sederhana tanpa adanya interaksi antara kategori, hingga model lengkap yang seluruh interaksi ada didalam model tersebut Little dan Donald, 1997. Uji Kebaikan Suai Model yang dicobakan dapat dilihat kesesuaiannya dengan menggunakan uji kebaikan suai khi-kuadrat Pearson   2  dan statitstik uji nisbah kemungkinan likelihood rasio test statistic, G 2 . Kusman Sadik Seminar Nasional Matematika-FKMS3MI 2008 426 Uji Khi-kuadrat Pearson   2  Statistik kebaikan suai khi-kuadrat untuk tiga peubah dapat dihitung dengan rumus:        k ijk ijk ijk j i m m n 2 2  2 n ijk adalah nilai pengamatan, sedangkan m ijk adalah nilai harapan dari kolom-ijk. Uji Nisbah Kemungkinan G 2 Statistik nisbah kemungkinan dapat di hitung dengan rumus: ijk ijk k ijk j i n m n G log 2 2      3 Logaritma ditentukan dengan bilangan dasar e atau lebih dikenal dengan logaritma natural. Hipotesis yang di uji adalah : H : Model memiliki kebaikan suai H 1 : Model tidak memiliki kebaikan suai Statistik uji  2 Pearson dan G 2 menyebar asimtotik menurut sebaran khi-kuadrat  2 dengan derajat bebas berupa pengurangan jumlah sel terhadap banyaknya parameter bebas Little dan Donald, 1997. Jika terdapat lebih satu model yang sesuai maka dilakukan pemilihan model yang memiliki kebaikan suai paling baik. Pemilihan dapat dilakukan dengan menguji hipotesis berikut : H : Pilih Model pertama H 1 : Pilih model kedua Statistik ujinya : 2 2 2 1 2 G G G    4 Pengembangan Algoritma EM untuk Data ...