Kerangka Berpikir Indikator Keberhasilan

elemen-elemen penyusunan software, kemudahan dengan apa sistem dapat diinstalasi dan kemudahan dengan apa masalah-masalah dapat dilokasikan.

2.7. Kerangka Berpikir

Tes diagnostik merupakan suatu cara yang lebih efektif dalam menilai hasil belajar siswa yang dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka ditarik suatu kerangka berpikir yang ditunjukkan pada gambar 2.2. Mengembangkan aplika-si diagnosis kognitif fisika secara online. Aplikasi mempunyai fitur : · Prediksi miskonsepsi · Prediksi salah aplikasi konsep · Tingkat pencapaian hasil belajar Aplikasi memenuhi faktor pengem-bangan aplikasi : · Functionality · Usability · Reliability · Performance · Supportability Tes diagnosis dapat mengetahui kemampuan siswa Tes diagnosis kognitif dilakukan secara tertulis Keluaran ujiantryout on-line yang ada sekarang hanya berupa Gambar 2.2. Diagram Kerangka Berpikir 22 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi pengembangan aplikasi diagnosis kognitif fisika secara online, jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono 2009: 297, metode penelitian dan pengem- bangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Peneliti menggunakan Linear Sequential Model yaitu proses penelitian yang hanya memiliki satu siklus. Siklus penelitian dimulai dari perancangan aplikasi dan berakhir pada desiminasi aplikasi.

3.1 Faktor yang Diteliti

Dalam penelitian ini ada dua faktor yang diteliti, yaitu pada faktor pengembangan aplikasi serta faktor fitur yang dikembangkan dalam aplikasi diagnosis kognitif fisika secara online.

3.1.1 Faktor pengembangan aplikasi

Menurut McCall dalam Pressman 2001: 512 menjelaskan 5 faktor untuk dapat menentukan kualitas suatu aplikasi yang biasa di singkat FURPS Functionality, Usability, Reliability, Perfomance, Supportability. 1 Functionality, yaitu menilai fitur faktor fitur yang dikembangkan dan kapabilitas dari aplikasi yang dikembangkan. 2 Usability, yaitu menilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, estetika secara keseluruhan, konsistensi dan dokumentasi. 3 Reliability, yaitu menilai dengan dengukur frekuensi dan keparahan kegagalan, keakuratan hasil output, kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan prediktabilitas program. 4 Performance, yaitu menilai berdasarkan kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi sumber daya, dan efisiensi. 5 Supportability, yaitu menilai berdasarkan kemampuan untuk mengembangkan program, adaptasi, dan servis.

3.1.2 Faktor fitur yang di kembangkan

Faktor ini menilai berdasarkan fitur yang akan dikembangkan, yaitu: 1 Aplikasi dapat mendiagnosis adanya kemungkinan miskonsepsi. 2 Aplikasi dapat mendiagnosis adanya kemungkinan salah aplikasi konsep. 3 Aplikasi dapat memberikan informasi tingkat pencapaian hasil belajar.

3.2 Prosedur Pengembangan

Untuk membuat aplikasi diagnosis kognitif fisika online diperlukan perencanaan baik pemrograman diagnostik, database maupun interface-nya sehingga dicapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengembangan aplikasi ini meliputi 1 pembuatan desain aplikasi; 2 pemrograman aplikasi diagnostik; 3 pemrograman interface; 4 instalasi software pada hosting; 5 uji ahli dan revisi aplikasi; 6 uji coba skala terbatas dan revisi aplikasi; 7 uji coba skala luas; 8 implementasi dan desiminasi.

3.2.1 Pembuatan desain aplikasi

Dalam melakukan pengembangan aplikasi, didahului dengan membuat desain aplikasi. Desain dibuat berdasarkan informasi yang telah didapatkan dari identifikasi perkiraan kebutuhan, mempelajari literatur dan meneliti dalam skala kecil. Pembuatan desain aplikasi meliputi : 1 perancangan sistem; 2 perancangan database; dan 3 perancangan user interface.

3.2.1.1 Perancangan sistem

Aplikasi diagnostik merupakan aplikasi yang akan memberikan sejumlah soal yang dibuat berdasarkan SKL yang ada di sekolah. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan SKL UN IPA Fisika SMP tahun ajaran 20102011. Aplikasi dibuat sehingga siswa dapat digiring untuk mengerjakan soal-soal yang disediakan dimana soal tersebut dirancang agar dapat mendiagnosis kemampuan siswa. Bentuk soal berupa pilhan ganda yang didahului dengan pernyataan, soal, alasan dan tingkat keyakinan. Jenis soal seperti ini sering disebut dengan Three-tier Multiple Choice. Dengan melihat perpaduan jawaban, alasan dan tingkat keyakinan yang dipilih selanjutnya akan dijadikan acuan dalam menentukan hasil diagnosis. 3.2.1.1.1 Diagram pengguna aplikasi Gambar 3.1. Diagram Pengguna Aplikasi Gambar 3.1 menunjukkan bahwa aplikasi diagnosis kognitif fisika online memiliki dua jenis pengguna, yaitu admin yang berfungsi sebagai pengguna dan pengendali sistem dan user yang merupakan pengguna sistem. 3.2.1.1.2 Diagram untuk admin Gambar 3.2. Diagram untuk Admin Gambar 3.2. menunjukkan ketika pengguna masuk sebagai admin maka pengguna dapat melakukan manipulasi pada data soal, komponen diagnosis dan melihat basis data. Untuk bagian data soal admin dapat menambah soal, mengubah soal, dan menghapus soal. Sedangkan pada komponen diagnosis admin dapat menambah dan menghapus komponen diagnosis. 3.2.1.1.3 Diagram untuk user Gambar 3.3. Diagram untuk User Berdasarkan gambar 3.3, pengguna di bagi menjadi 2, yaitu pengguna sebagai guru dan pengguna sebagai siswa. Ketika pengguna masuk sebagai siswa, pengguna dapat melakukan proses ujian dan melihat hasil ujian. Sedangkan ketika pengguna masuk sebagai guru maka pengguna dapat melakukan hal yang sama dengan siswa serta dapat melihat hasil siswa yang di ajarnya secara keseluruhan. Selain itu guru mempunyai fasilitas untuk menambah soal atau menghapus soal yang telah guru tersebut masukkan. 3.2.1.1.4 Diagram alur program Gambar 3.4. Diagram Alur Program Gambar 3.4. menjelaskan bagaimana alur sistem pada aplikasi diagnosis kognitif fisika secara online. Sebelum user dapat melakukan ujian, maka user harus masuklogin terlebih dahulu. Jika user belum terdaftar makan user dapat melakukan registrasi terlebih dahulu. Setelah melakukan login, user dapat memilih untuk melakukan ujian atau melihat hasil. Saat melakukan ujian user diwajibkan menjawab soal dengan mengisi jawaban, alasan serta tingkat keyakinannya. Sedangkan pada pilihan melihat hasil, user dapat melihat hasil ujian yang telah dilakukan sebelumnya. 3.2.1.1.5 Diagram alur proses ujian Saat memulai ujian user memilih SKL yang mau dilaksanakan. Ujian yang akan dilakukan terdiri dari 4 tahap. Untuk menampilkan pernyataan dan soal yang akan diujikan data-data diambil dari basis data berdasarkan SKL yang dipilih. Jumlah pernyataan setiap tahap sejumlah indikator pada SKL yang dipilih. Selanjutnya data yang didapat diacak urutannya untuk menghindari urutan nomor yang sama setiap kali mengerjakan. Ketika siswa menjawab soal, maka data akan disimpan yang selanjutnya diproses untuk menentukan tingkat kemampuan. Dalam melakukan ujian sistem akan mengecek apakah telah melakukan 4 tahap atau belum pada setiap akhir tahap. Jika belum melakukan 4 tahap, maka dilakukan proses yang sama. Jika telah melakukan 4 tahap maka dilakukan penyimpanan data yang selanjutnya akan menampilkan feedback SKL tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 3.5. Gambar 3.5. Alur Proses Ujian 3.2.1.1.6 Diagram alur analisis respon jawaban-alasan Gambar 3.6. Alur Analisis Respon Gambar 3.6. merupakan alur aplikasi dalam menentukan hasil diagnosis terhadap pasangan jawaban-alasan dan keyakinan pengguna dalam menjawab soal. Pasangan jawaban-alasan yang salah dan dijawab dengan yakin diambil dan dicocokan dengan pasangan jawaban-alasan miskonsepsi dan salah apilasi konsep yang sebelumnya telah dikembangkan. Pasangan jawaban-alasan yang cocok, hasilnya disimpan pada database. Aplikasi yang dikembangkan hanya dibatasi pada penggunaan respon jawaban dan alasan yang salah serta yakin dalam menjawab untuk menentukan hasil diagnosis. Sedangkan variasi jawaban yang lain belum digunakan.

3.2.1.2 Perancangan database

Aplikasi diagnosis kognitif fisika didesain menggunakan database MySQL. Database ini berfungsi untuk menyimpan instrumen tes diagnosis, masukan dari pengguna, serta variable-variabel lainnya. Tabel 3.1 menunjukkan daftar tabel yang dibuat pada database beserta fungsinya. Tabel 3.1 . Daftar Table pada Database. Nama tabel Fungsi Admin Menyimpan data profil admin Guru Data guru Indikator Nama indikator yang digunakan Item Table untuk menyimpan soal serta jawaban dan alasan Materi Materi UAN SMP Miskonsepsi Mengidentifikasi pasangan jawaban yang di miskonsepsi Miskonsepsi hint Jawaban yang betul Miskonsepsi list Menunjukkan nama miskonsespsi dan yang benar Rawindikator Menunjukkan daftar SKL dan indicator yang telah di kerjakan Rawmiskonsepsi Merekam adanya user yang mendapatkan miskonsepsi Rawrespon01 Menunjukkan id item, id testlet, SKL jawaban yang dilakukan user pada SKL 1 Rawrespon02 Menunjukkan id item, id testlet, SKL jawaban yang dilakukan user pada SKL 2 Rawrespon03 Menunjukkan id item, id testlet, SKL jawaban yang dilakukan user pada SKL 3 Rawrespon04 Menunjukkan id item, id testlet, SKL jawaban yang dilakukan user pada SKL 4 Keterangan tentang aplikasi diagnosis kognitif fisika online Nama tabel Fungsi Rawrespon05 Menunjukkan id item, id testlet, SKL jawaban yang dilakukan user pada SKL 5 Rawrespon06 Menunjukkan id item, id testlet, SKL jawaban yang dilakukan user pada SKL 6 Rawslhaplkonsep Merekam adanya user yang mendapatkan salah aplikasi konsep Sekolah Menunjukkan data sekolah yang telah telah masuk database Siswa Daftarsiswa yang telah terdaftar sebagai user SKL Untuk mengidentifikasi SKL yang sedang digunakan Slhaplkonsep Mengidentifikasi pasangan jawaban alasan yang menunjukkan salah aplikasi konsep setiap item Slhaplkonsephint Jawaban yang betul untuk item yang mengandung pasangan jawaban alasan menunjukkan SAK. Slhaplkonseplist Menunjukkan nama salah aplikasi konsep dan id yang benar Testlet Untuk menyipan data yang digunakan untuk membuat pernyataan Theta Digunakan untuk menyimpan data yang menunjukkan tingkat hasil belajar siswa. Transkip Digunakan untk menyimpan respon terhadap komponen problem solving dari soal User Pengguna aplikasi diagnosis kognitif fisika online

3.2.1.3 Perancangan user interface

Perancangan user interface aplikasi diagnosis kognitif fisika online yang di buat adalah sebagai berikut: 3.2.1.3.1 Halaman utama Rancangan user interface halaman utama dapat dilihat seperti gambar 3.7. Gambar 3.7. Rancangan Halaman Utama. Masuk Header 3.2.1.3.2 Halaman login Rancangan user interface halaman login pengguna dapat dilihat seperti gambar 3.8. Gambar 3.8. Rancangan Halaman Loging Pengguna 3.2.1.3.3 Halaman pengguna Rancangan user interface halaman pengguna dapat dilihat seperti gambar 3.9. Gambar 3.9. Rancangan Halaman Pengguna. Keterangan Username Password Logi Header Header Isi menu Mengerjakan tes diagnosis kognitif Gambar Menu 3.2.1.3.4 Halaman pengerjaan soal Rancangan user interface halaman pengerjaan soal dapat dilihat seperti gambar 3.10. Gambar 3.10. Rancangan Halaman Pengerjaan Soal.

3.2.1.4 Pengembangan Soal

Soal yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan soal yang sebelumnya dikembangkan oleh Dwi Roro Ambarwati, Eka Nofiati, Kustiani dan Sherentina Meida Banoboro pada tahun 2011. Materi yang dikembangkan adalah listrik, magnet, tata surya, besaran satuan, kalor, gelombang, optic, gerak, gaya, usaha dan energi.

3.2.2 Pemrograman aplikasi diagnostik

Berdasarkan desain dan algoritma yang telah dibuat, kemudian aplikasi dikembangkan ke dalam kode-kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin. Bahasa pemrograman yang di pakai adalah bahasa pemrograman PHP. Header Keterangan pengguna yang sedang melakukan ujian Pernyataan, Soal, Jawaban, Alasan

3.2.3 Pemrogaman interface

Aplikasi Diagnosis Kognitif Fisika didesain untuk dapat diakses secara online, dengan kata lain interface yang tampilkan berupa halaman web. Interface web didesain menggunakan bahasa HTML dan Javascript. Script program PHP yang diproses di sisi server kemudian memberikan hasil berupa script HTML dan Javascript yang kemudian dikirim ke sisi client. Tampilan awal dari aplikasi ini adalah halaman utama.

3.2.4 Instalasi software pada hosting

Supaya aplikasi diagnosis kognitif dapat diakses secara umum, maka perlu meng-upload script-script program beserta database ke server hosting yang mampu mengolah PHP dan MySQL. Salah satu server yang dapat digunakan secara cuma- cuma dan open source adalah apache. Agar pengunjung lebih mudah mengakses maka server tersebut didaftarkan ke penyedia domain.

3.2.5 Uji ahli dan revisi aplikasi

Uji ahli dimaksudkan untuk melakukan pengujian produk awal berdasarkan desain aplikasi yang sebelumnya telah dibuat. Ahli yang dimaksud terdiri dari ahli pemrograman dan media. Dari uji ahli akan dilakukan revisi berdasarkan hasil yang diperoleh.

3.2.6 Uji coba skala terbatas dan revisi aplikasi

Uji coba skala terbatas diberikan kepada 10 siswa yang terdiri dari 3 siswa pandai, 4 siswa sedang, dan 3 siswa kurang pandai. Uji coba dilaksanakan untuk mendapatkan informasi apakah sistem dapat bekerja dengan baik pada kondisi nyata. Dari hasil uji coba skala terbatas selanjutnya akan dilakukan revisi produk berdasarkan kerja sistem dan hasil analisis.

3.2.7 Uji coba skala luas

Uji coba skala luas dilakukan kepada 77 siswa yang terdiri dari 3 kelas. Uji coba dilaksanakan untuk mendapatkan informasi apakah sistem kerja yang baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem lama atau sistem yang lain. Revisi produk dilakukan, apabila dalam pemakaian dengan kapasitas yang lebih besar terdapat kekurangan dan kelemahan.

3.2.8 Implementasi dan desiminasi

Setelah dihasilkan suatu produk final yang sudah teruji, langkah selanjutnya adalah implementasi dan desiminasi. Desiminasi dari suatu produk, yang dikembangkan akan membutuhkan sosialisasi yang cukup panjang dan lama. Dalam penelitian ini implementasi dan desiminasi dilakukan dengan memberikan informasi tentang aplikasi diagnosis kognitif fisika secara online kepada guru fisika di lingkungan kota semarang.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Metode checklist

Metode checklist dipakai untuk mengukur indikator yang berkenaan dengan fitur aplikasi diagnosis kognitif fisika online yang dikembangkan. Dengan checklist program diamati dan di-crosscheck-kan dengan variabel pada indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam checklist digunakan dua pilihan yaitu dan

3.4 Metode Analisis Data

Setelah data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Penelitian ini lebih menitik beratkan tentang bagaimana pembuatan aplikasi diagnosis kognitif fisika online dan tidak melihat aspek statistiknya secara mendalam, sehingga data penelitian dianalisis dengan sistem deskriptif presentase.

3.4.1 Checklist

Untuk menganalisis data hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan memberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. 2 Membuat tabulasi data. 3 Menghitung presentase untuk tiap-tiap subvariabel. Adapun presentase untuk tiap-tiap subvariabel dihitung dengan menggunakan rumus: 100 dengan 4 Dari presentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif. Untuk menentukan kriteria kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut: Menentukan presentase skor ideal skor maksimal = 100. Menentukan presentase skor terendah skor minimal = 0 Menentukan range 100 - 0 = 100 Menentukan interval yang dikehendaki 4 baik, cukup, kurang baik, tidak baik Menentukan lebar interval 25 Berdasarkan perhitungan di atas maka range presentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2. Rentang Persentase Checklist No Rentang Presentase Kriteria 1 75 skor dengan 4 Mentransformasikan presentase dari tiap-tiap subvariabel ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif, dengan cara : Menentukan presentase skor ideal skor maksimum = 100 Menentukan presentase skor terendah skor minimum = 25 Menentukan range = 100 - 25 = 75 Menentukan interval yang dikehendaki = 4 baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik Menentukan lebar interval = 754 = 18,75 Berdasarkan perhitungan di atas, maka range presentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Rentang Persentase Angket No Rentang Presentase Kriteria 1 81,25 skor

3.5 Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil bila dari checklist diperoleh hasil pada rentang 75 Skor 42

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Review aplikasi diagnosis kognitif fisika

Pengembangan aplikasi didasarkan pada rancangan awal yang telah dijelaskan pada bab 3 serta dilengkapi dengan desain aplikasi lampiran 1. Rancangan tersebut dibuat menggunakan skrip PHP dan untuk database menggunakan MySQL. Sedangkan dalam pengembangan user interface menggunakan skrip HTML dan Java Script. Selain digunakan untuk membuat halaman web yang ditampilkan komputer client, skrip PHP juga digunakan untuk membuat fungsi-fungsi yang lain. Seperti fungsi untuk pendaftaran pengguna, fungsi melakukan ujian, fungsi menampilkan hasil ujian serta fungsi-fungsi pendukung lainnya. Berdasarkan analisis program, maka dihasilkan beberapa kebutuhan program yaitu: 1 Aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk melakukan ujian secara online. 2 Aplikasi dapat melakukan diagnosis secara otomatis, sehingga ketika siswa selesai mengerjakan soal, maka hasilnya langsung dapat dilihat. 3 Aplikasi mempunyai fungsi untuk menambah instrumen diagnosis, sehingga aplikasi dapat dikembangkan dengan mudah.