1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Alasan Pemilihan Tema
Tema yang diangkat dalam karya ini ialah promosi kuliner berbahan dasar “yuyu” khas Purwodadi. Alasan pemilihan tema promosi kuliner khas Purwodadi
karena Purwodadi merupakan ibu kota kabupaten Grobogan Jawa Tengah yang mempunyai berbagai macam potensi pariwisata kuliner yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan kota Purwodadi kabupaten Grobogan kepada masyarakat kabupaten lain dan juga kepada masyarakat kota
Purwodadi sendiri. Oleh sebab itu, mutu serta pelestarian potensi kuliner pariwisata yang ada bisa tetap terjaga dan dapat menarik masyarakat luar kota
untuk mengunjungi kota Purwodadi. Banyak potensi wisata kuliner di kabupaten Grobogan tepatnya di kota
Purwodadi yang bisa dipublikasikan kepada masyarakat luas untuk memperkenalkan Purwodadi seperti contohnya yaitu kuliner eksotis berbahan
dasar “yuyu”, yang terdapat di desa Danyang utara. Kuliner yang terbuat dari bahan dasar “yuyu” sangat bermacam-macam yaitu mulai dari makanan berkuah
seperti sayur sampai olahan makanan kering seperti “gorengan”. Namun meskipun potensi wisata kuliner yang dimiliki kota Purwodadi sudah cukup
banyak, minat dari masyarakat Purwodadi dan masyarakat luar kota Purwodadi masih sangat kurang, itu dikarenakan kurangnya promosi dari pihak pemerintahan
kabupaten Grobogan. Di sebuah desa tepatnya di pinggiran kota Purwodadi terdapat sebuah
tempat yang banyak menjual aneka kuliner dengan bahan dasar ”yuyu” ketam. Daerah ini merupakan pusat dari kuliner b
erbahan dasar “yuyu”, kuliner yang berbahan dasar ”yuyu” ketam ini banyak terdapat di pinggiran kota Purwodadi
letaknya di Desa Danyang utara kota Purwodadi. Munculnya sentra warung makan dengan menu berbahan dasar “yuyu” ketam ini merupakan sebuah
fenomena yang sangat langka dan menarik karena dengan bahan dasar kuliner yang belum diketahui oleh masyarakat luas ini dapat menjadi kuliner yang
memiliki rasa serta daya tarik tersendiri khas. “Yuyu” merupakan bahan dasar untuk kuliner khas Purwodadi yang
berasal dari hewan bercangkang yang biasanya berkeliaran di persawahan ini merupakan kuliner yang telah diwariskan oleh nenek moyang secara turun-
temurun. “Yuyu” pada zaman dahulu dianggap sebagai hama tanaman padi oleh para petani, beberapa jenis “yuyu” merupakan hama bagi petani karena membuat
lubang-lubang sarang dipematang sawah dan tepi saluran irigasi, dan membocorkan air yang dibutuhkan untung pengairan sawah. Sejak dahulu sudah
ada cara untuk mengkonsumsi kuliner dengan olahan bahan dasar “yuyu” tersebut
namun “yuyu” hanya sebatas dikonsumsi saja dan diolah menjadi kuliner yang diminati oleh sebagian masyarakat kalangan bawah saja. Pada mulanya mereka
hanya mencari “yuyu” untuk mengurangi jumlah populasi “yuyu” di persawahan agar dapat membantu meningkatkan kualitas padi. Pada saat itu masyarakat
kalangan bawah mengetahui bahwa “yuyu” dapat dimakan atau dikonsumsi karena mereka menganggap bahwa “yuyu” dan kepiting merupakan hewan yang
sejenis. Sejalan dengan perkembangan zaman “yuyu” yang dahulunya hanya
dianggap sebagai hama bagi tanaman padi kemudian para masyarakat memburu dan mengkonsumsi “yuyu” namun hanya sebatas mengkonsumsinya saja dan
tidak pernah berfikiran dijadikan sebagai menu pada rumah makan apalagi diperjualbelikan. “Yuyu” yang pada saat itu hanya dikonsumsi oleh masyarakat
kalangan bawah kemudian meluas dan diperjualbelikan di rumah-rumah makan di kota Purwodadi. Sentra yang menjual makanan kuliner dengan olahan berbahan
dasar “yuyu” ini berada pada desa Danyang kecamatan Purwodadi kabupaten Grobogan. Pada awalnya masyarakat hanya menyukai kuliner olahan “yuyu” ini
karena kelezatan dan pengolahan yang menghasilkan kuliner “yuyu” ini di sambut baik oleh masyarakat, namun tidak hanya dinikmati kelezatannya saja lama-
kelamaan masyarakat mengetahui manfaat untuk kesehatan dari menu kuliner berbahan dasar “yuyu” tersebut.
Sentra kuliner berbahan dasar ”yuyu” khas Purwodadi ini mendapat respon yang sangat luar biasa dari media massa. Media massa yang pernah meliput
dengan mengunjungi warung makan yang kebanyakan menjual makanan olahan dengan bahan dasar “yuyu” pada tahun 2012 tepatnya pada bulan Juni yaitu media
cetak Suara Merdeka serta media televisi yaitu progam “Benu Buloe” di transTV.
Lambatlaun, seiring dengan perkembangannya, kuliner berbahan dasar “yuyu” ini
mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dengan adanya media massa yang melirik makanan tradisional yang dianggap masih tabu dan belum dilirik oleh banyak
masyarakat inilah yang kemudian membawa kepada sebuah gagasan untuk proyek studi
dengan mengangkat sebuah tema promosi kuliner berbahan dasar “yuyu” khas Purwodadi agar mendapat tempat pada masyarakat luas. Promosi kuliner
merupakan salah satu cara untuk mengangkat citra sentra kuliner tradisional khas Purwodadi, sentra kuliner khas tersebut dengan harapan dapat diproyeksikan
menjadi salah satu ikon kuliner di kota Purwodadi. Guna menyebarluaskan informasi tentang jenis kuliner tradisional khas
Purwodadi tersebut. Dibutuhkan media promosi yang efektif dan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Untuk mengangkat sentra kuliner
berbahan dasar “Yuyu” menjadi salah satu kuliner khas Purwodadi diperlukan media promosi, media promosi merupakan sebuah strategi dalam dunia pasar
perdagangan untuk mempromosikan serta memperkenalkan produk atau jasa kepada publik.
Dengan dasar latar belakang demikian maka melalui proyek studi ini digagas suatu rancangan media yang mampu turut berperan mengatasi persoalan
tersebut.
1.1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya