73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Latar Belakang terbentuknya Punguan Parsahutaon Dos Roha meliputi:
adanya kesamaan nasib sebagai perantau di Mejasem, melestarikan adat istiadat suku Batak sehingga meskipun berada di perantauan masyarakat
Batak tidak pernah menghilangkan segala adat istiadat dari kampung halamannya untuk tetap diterapkan di tanah perantauan, mengobati
kerinduan untuk berkumpulnya bersama saudara di kampung halaman sehingga berkumpul dengan masyarakat Batak dalam punguan seperti
berkumpul bersama saudara kandung sendiri, sebagai wadah solidaritas sosial masyarakat Batak di Mejasem sehingga dapat saling menolong saat
kesusahan dan ikut berpartisipasi saat acara-acara tertentu.
2. Relasi yang terbentuk antar anggota dalam Punguan Parsahutaon Dos
Roha bersifat assosiatif dan disosiatif. Assosiatif meliputi adanya partisipasi Punguan Parsahutaon Dos Roha pada acara-acara penting
masyarakat Batak di Mejasem seperti kematian, pernikahan dan kelahiran anak. Ketika ada yang meninggal anggota
Punguan Parsahutaon Dos Roha yang rumahnya paling dekat dengan kediaman yang sedang
berduka memiliki kewajiban menyediakan rumahnya sebagai tempat berkumpulnya anggota lainnya untuk memasak hidangan baik untuk
keluarga yang sedang berduka juga untuk para pelayat yang berdatangan. Anggota lainnya juga ikut berpartisipasi dengan tulus ikhlas membantu
mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan pada saat acara meninggal. Pada saat acara pernikahan perwakilan Punguan Parsahutaon
Dos Rohamemberikan ulos kepada mempelai dan juga ikut mempersiapkan acara pernikahan tersebut. Ketika ada anggota yang baru
melahirkan anggota lainnya pun tak segan membantu serta ikut mempersiapkan acara doa bersama bagi kelahiran anak tersebut.
Disosiatif juga terlihat pada saat anggota punguan pernah mengalami perselisihan. Punguan Parsahutaon Dos Roha tidak diikutsertakan ketika
anggotanya sedang
berselisih, anggota
yang berselisih
harus menyelesaikan konfliknya sendiri tanpa harus mengkaitkan dengan
punguan.
B. Saran