SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL

(1)

SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL

Takdir Ali Mukti, M.Si.

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2015/16


(2)

1. Pengertian Subyek Hukum Internasional

Subyek hukum internasional adalah pemegang (segala) hak dan kewajiban menurut hukum internasional.

• Negara merupakan subjek hukum internasional dalam arti penuh (yg berbeda dengan individu).


(3)

SUBJECTS OF INTERNATIONAL

LAW

PEOPLE REPUBLIC OF CHINA

THE UNITED NATIONS

VATICAN

MAN OR WOMAN

Israel

PLO


(4)

(1) Negara

Subjek hukum internasional dalam arti yang klasik sejak lahirnya hukum internasional.

Contoh Praktik: Negara Kesatuan, Negara Federal dan Commonwealth.


(5)

(2) Tahta Suci (Vatican)

Contoh dari suatu subjek hukum internasional yang telah ada sejak dahulu di samping negara. Hal ini merupakan peninggalan-peninggalan (atau

kelanjutan) sejarah sejak zaman dahulu ketika Paus bukan hanya merupakan kepala gereja Roma, tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi.

Contoh Praktik: Pengiriman Dubes-Dubes Vatican dan pengangkatan Uskup Agung di setiap negara.


(6)

(3) Palang Merah Internasional

Berkedudukan di Jenewa mempunyai tempat tersendiri (unik) dalam sejarah hukum internasional, yang kemudian kedudukannya (status) diperkuat dalam Konvensi Palang Merah (sekarang Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang perlindungan Korban Perang).

Palang Merah Internasional secara umum diakui sebagai organisasi internasional yang memiliki kedudukan sebagai subjek hukum internasional.

Contoh Praktik: Penanganan korban perang dan

perlindungan anggota Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Internsional.


(7)

International Committee of the

Red Cross


(8)

National

Societies

International Federation of Red

Cross and Red Crescent

Societies

International Committee of

the Red Cross


(9)

(4) Organisasi Internasional

Kedudukan Organisasi Internasional sebagai

subjek hukum internasional sekarang tidak

diragukan lagi.

• Organisasi internasional seperti Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Buruh

Indonesia (ILO) mempunyai hak dan kewajiban

yang ditetapkan dalam Konvensi-konvensi

internasional yang merupakan semacam

anggaran dasarnya.


(10)

Badan-Badan Khusus (Specializes Agencies) PBB: 1. International Telecommunications Union (ITU); 2. Universal Postal Union (UPU);

3. International Labor Organization (ILO);

4. International Bank for Reconstruction and Development (World Bank);

5. International Monetary Fund (IMF);

6. Food and Agriculture Organization (FAO);

7. International Civil Aviation Organization (ICAO);

8. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO);

9. World Health Organization (WHO);

10. World Meteorological Organization (WMO);

11. International Maritime Consultative Organization (IMCO); 12. International Atomic Energy Authority (IAEA).


(11)

(5) Perseorangan

Dalam perjanjian Perdamaian Versailles tahun 1919 yang mengakhiri Perang Dunia I antara Jerman dengan Inggris dan Prancis, dengan masing-masing sekutunya, sudah terdapat pasal-pasal yang memungkinkan orang

perorangan mengajukan perkara ke hadapan Mahkamah Arbitrase internasional, sehingga dengan demikian sudah ditinggalkan dalil lama bahwa negara yang bisa menjadi pihak dihadapan suatu peradilan internasional. (Treaty of Versailles, 1919, Articles 297 dan 304).

Ketentuan yang serupa terdapat dalam perjanjian antara Jerman dan Polandia tahun 1922 mengenai Silesia Atas (Upper Silesia).


(12)

6-BELLIGERENCY

THE GROUP OF

PEOPLE MAKE AN

ACTION TO SEPARATE THEMSELVES FROM THE SOVEREIGNITY OF A STATE.

THEY POSESS HALF

OF NATONAL

TERRITORY AND REAL AUTHORITY.


(1)

International Committee of the

Red Cross


(2)

National

Societies

International Federation of Red

Cross and Red Crescent

Societies

International Committee of

the Red Cross


(3)

(4) Organisasi Internasional

Kedudukan Organisasi Internasional sebagai

subjek hukum internasional sekarang tidak

diragukan lagi.

• Organisasi internasional seperti Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Buruh

Indonesia (ILO) mempunyai hak dan kewajiban

yang ditetapkan dalam Konvensi-konvensi

internasional yang merupakan semacam

anggaran dasarnya.


(4)

Badan-Badan Khusus (Specializes Agencies) PBB: 1. International Telecommunications Union (ITU); 2. Universal Postal Union (UPU);

3. International Labor Organization (ILO);

4. International Bank for Reconstruction and Development (World Bank);

5. International Monetary Fund (IMF);

6. Food and Agriculture Organization (FAO);

7. International Civil Aviation Organization (ICAO);

8. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO);

9. World Health Organization (WHO);

10. World Meteorological Organization (WMO);

11. International Maritime Consultative Organization (IMCO); 12. International Atomic Energy Authority (IAEA).


(5)

(5) Perseorangan

Dalam perjanjian Perdamaian Versailles tahun 1919 yang

mengakhiri Perang Dunia I antara Jerman dengan Inggris

dan Prancis, dengan masing-masing sekutunya, sudah

terdapat pasal-pasal yang memungkinkan orang

perorangan mengajukan perkara ke hadapan Mahkamah

Arbitrase internasional, sehingga dengan demikian sudah

ditinggalkan dalil lama bahwa negara yang bisa menjadi

pihak dihadapan suatu peradilan internasional. (Treaty of

Versailles, 1919, Articles 297 dan 304).

Ketentuan yang serupa terdapat dalam perjanjian antara

Jerman dan Polandia tahun 1922 mengenai Silesia Atas

(Upper Silesia).


(6)

6-BELLIGERENCY

THE GROUP OF

PEOPLE MAKE AN

ACTION TO SEPARATE

THEMSELVES FROM

THE SOVEREIGNITY

OF A STATE.

THEY POSESS HALF

OF NATONAL

TERRITORY AND REAL

AUTHORITY.