Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8 model pembelajaran inkuiri dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar aktivitas senam.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Proses belajar mengajar disekolah pada saat ini membuat siswa mendapatkan pengetahuan tentang materi yang akan dipelajarinya hanya berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari guru, belum berdasarkan hasil pemikiran dan pengalamannya, sehingga terkadang ketika siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang sebuah materi pembelajaran, belum mampu menjelaskan secara verbal dan praktek sesuai dengan pemahaman dirinya masing-masing, karena ia hanya menghapal bagaimana seharusnya gerakan itu dilakukan sesuai dengan informasi dari guru, belum berdasarkan dengan hasil pemikiran dan pengalamannya sendiri. Dengan keadaan pembelajaran seperti diatas hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa tidak akan optimal. Selanjutnya Sudjana 2009:3 mengemukakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil tersebut sebagai cerminan dari proses belajar mengajar PBM disekolah. Belajar kognitif reflektif terdiri dari kemampuan dalam tingkatan pengetahuan, pemahaman, penerapan, penguraian, memadukan serta penilaian yang akan diukur melalui tes pengetahuan tertulis tentang materi aktivitas senam. Sedangkan belajar afektif terdiri dari komponen penerimaan, sambutan, penghargaan, pengorganisasian, serta karakterisasi, internalisasi, penjelmaan, yang akan diukur melalui observasi atau justifikasi observer. Selanjutnya belajar psikomotor terdiri dari komponen gerakan jasmaniah biasa, gerakan indah, komunikasi nonverbal dan perilaku verbal yang akan diukur melalui tes keterampilan aktivitas senam. Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan hasil belajar senam lantai adalah perubahan tingkah laku siswa dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor dalam pengusaan keterampilan senam lantai dan senam aerobik sebagai hasil belajar melalui pemikiran dan pengalaman yang dialaminya. Dalam proses pembelajaran terdapat model pembelajaran yang dapat diaplikasikan, terdapat model pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered serta yang berpusat pada guru teacher centered. Model pembelajaran inkuiri adalah salah satu model yang berpusat pada siswa, karena dalam pelaksanaannya, fungsi guru adalah untuk membimbing dan mengawasi siswa dalam proses pembelajaran. Trianto dalam Juliantine, 2013:93 menjelaskan bahwa: „inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi‟. Proses inkuiri dalam pembelajaran terjadi oleh adanya stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa. Sedangkan model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru, fungsi guru dalam model pembelajaran ini sangat dominan. Djamarah dan Zein 2010:97 mengemukakan: “Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar ”. Setelah melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, seorang guru diharapkan mampu untuk mengukur apa yang telah dicapai oleh peserta didik selama proses pembelajaran, adapun yang harus di ukur yaitu hasil belajar yang terdiri atas tiga komponen, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Komponen kognitif peserta didik dapat dilihat dengan apa yang ditampilkan peserta didik ketika dihadapkan dengan permasalahan pembelajaran dan dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan baik di awal Dito Dwi Cahyo, 2014 Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10 pembelajaran maupun diakhir proses pembelajaran, lalu komponen afektif peserta didik dapat dilihat dan dikenali oleh guru dengan melihat apa yang ditampilkan oleh peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, dengan bagaimana peserta didik bersikap, berbicara, menghargai dirinya dan menghargai lingkungannya, selanjutnya komponen psikomotor dapat dilihat dan diukur dengan memperhatikan apa yang peserta didik praktikan ketika sedang mempelajari keterampilan baru dan melihat penampilan peserta didik dalam mempraktikan hasil belajar keterampilan yang telah dipelajarinya di akhir masa pembelajaran. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, serta dengan berbagai permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran saat ini, maka rumusan masalah penelitiannya adalah : 1. Apakah ada pengaruh dari model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar aktivitas senam pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Bandung. 2. Apakah ada pengaruh dari model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar aktivitas senam pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Bandung. 3. Bagaimana perbandingan pengaruh antara model pembelajaran inkuiri dengan model pembelajaran konvesional terhadap hasil belajar aktivitas senam pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Bandung.

C. Tujuan Penelitian