3
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Karanggede dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan tempat penelitian disekolah ini
karena masih banyak dijumpai kesulitan pemahaman siswa mengenai pelajaran TIK. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi sekolahan yang kurang
mengoptimalkan sumber daya teknologi yang ada dan metode yang dipakai guru disekolah tersebut kurang variatif karena menggunakan metode
konvensional sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Teknologi pendidikan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, sebab
teknologi dapat berdampak besar terhadap keluaran pembelajaran karena teknologi pendidikan dapat menyebarkan informasi secara luas, merata, cepat,
seragam dan terintegrasi sehingga pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud [3]. Penggunaan taktik pengajaran melibatkan pikiran siswa
diharapkan dapat mengubah apa yang mereka pelajari sebelumnya dari hal pasif menjadi hal aktif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Kajian Pustaka
Penelitian dari Anik Khusniatul Fitri dengan judul efektivitas penerapan metode mind map dilihat dari motivasi dan prestasi belajar biologi siswa MAN
Purwokerto menunjukkan bahwa penerapan metode mind map lebih efektif terhadap motivasi dan prestasi belajar biologi dibandingkan dengan
penggunaan metode konvensional pada materi system pernapasan siswa XI- IPA MAN Purworejo [4].
Penelitian lain yang dilakukan oleh Nora Tri Setyaningrum dengan judul Penerapan metode mind map untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman siswa tunarungu kelas 3 di SLB AS-Syifa Lombok Timur menunjukkan bahwa penerapan mind map dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa tuna rungu kelas 3 di SLB As - Syifa [5].
Penelitian mengenai mind map juga dilakukan oleh Mariyam dengan judul Meningkatkan minat belajar siswa melalui penerapan mind map pada
mata pelajaran sejarah kebudayaan islam di MTsN Malang III Gondanglegi terbukti bahwa mind map dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran sejarah kebudayaan islam. [6].
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menerapkan teknologi software dalam pembuatan mind map yaitu
menggunakan software mind maple lite. Selain itu dalam penelitian ini juga diukur mengenai keaktifan siswa dikelas. Pengukuran keaktifan dilakukan
antara siswa yang menggunakan metode mind map dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.
Metode terkait dengan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah cara- cara atau teknik yang
dianggap jitu untuk menyampaikan materi ajar. Dalam desain pembelajaran langkah ini sangat penting karena metode inilah yang menentukan situasi
belajar yang sesungguhnya. Di lain pihak, kepiawaian seorang desainer
4
pembelajaran juga terlihat dalam cara dia menentukan metode ini. Metode sebagai strategi pembelajaran biasa dikaitkan dengan media, dan waktu yang
tersedia untuk belajar. Pada konsep sederhana ini metode adalah komponen strategi yang sederhana. [7]
Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind map adalah cara yang
kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran – pikiran kita. Mind map juga sangat sederhana. Kita bisa membandingkan mind map dengan
peta kota. Pusat mind map mirip dengan pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting. Jalan – jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran
– pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan – jalan sekunder mewakili pikiran – pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar – gambar atau bentuk –
bentuk khusus dapat mewakili area – area atau ide – ide menarik [8].
Pengaplikasian mind map dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah ada 4 tahap yang harus dilakukan secara step by step dan berurutan [9], yaitu :
1. Tahap Persiapan : dalam tahap ini baik siswa maupun guru harus diberi
pelatihan yang cukup mengenai mind map khususnya mengenai how to mind map dan law of mind map serta latihan-latihan untuk menentukan
BOIs dan mencari Kata Kunci.
2. Tahap Pendahuluan : Pada tahap ini, mind map hanya akan digunakan pada
langkah overview dan preview di awal pelajaran serta review di akhir pelajaran sementara untuk langkah inview masih tetap menggunakan
Catatan Linier yang digunakan selama ini. Pada tahap ini, mind map yang dibuat baru pada level central topic dan BOIs nya serta dapat pula
dilengkapi dengan satu level informasi pendukung lainnya.
3. Tahap Transisi : Pada tahap ini, inview mulai menggunakan mind map
secara parsial yang dikenal dengan cluster map Adam Khoo, AKLTG Singapore. Cluster map adalah suatu hibrida dari catatan linier dengan
mind map yang dapat dipakai dalam masa transisi dari ctatan linier ke mind map . Cluster map sudah menggunakan struktur radian namun seluruh
BOIs dan cabang-cabangnya belum berbentuk key-words seperti yang diatur dalam law of lind lap tapi masih menggunakan kalimat-kalimat pendek
seperti dalam catatan linier namun harus diletakkan dalam suatu kotak atau lingkaran sehingga membentuk suatu cluster. Dengan demikian siswa dan
guru akan terhindar dari kesulitan untuk mencari atau menentukan key- words dari suatu bahan yang biasanya menjadi faktor yang paling sulit
dalam membuat sebuah mind map disamping kesulitan dalam menentukan BOIs. Hal ini sangat penting untuk menghilangkan kesan sulit saat siswa
akan beralih dari catatan linier ke mind map.
4. Tahap Implementasi : Pada tahap ini, inview sudah sepenuhnya
menggunakan mind map dan seluruh catatan yang dibuat sudah berbentuk mind map . Hal ini dapat dilakukan bila siswa dan guru sudah terbiasa dan
mahir dalam menentukan BOIs dan mencari key-words dari bahan yang sedang dipelajari.
5
Siswa aktif adalah siswa yang terlibat secara terus menerus baik secara fisik, psikis, intelektual maupun emosional yang membentuk proses
mengkomparasikan materi pelajaran yang diterima [10]. Karena keaktifan itu kegiatanaktifitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-
kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik maka dalam setiap kegiatan pembelajaran juga meliputi kegiatan aktifitas fisik maupun non fisik
serta ditentukan oleh aktifitas intelektual dan emosional. Keaktifan akan berperan penting didalam proses nantinya.
Hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun tim [11]. Pengertian lain hasil belajar
yaitu suatu proses dimana suatu organisme mengalami perubahan perilaku karena adanya pengalaman dan proses belajar telah terjadi jika di dalam
diri anak telah terjadi perubahan, perubahan tersebut diperoleh dari pengalaman sebagai interaksi dengan lingkungan [12]. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi akibat adanya proses belajar dan pengalaman didalam proses belajar tersebut. Pengalaman itu diperoleh dari
metode yang dipakai guru saat mengajar. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes.
Internet adalah singkatan dari Inter Networking atau hubungan antar jaringan komputer. Internet adalah sebuah jaringan yang menghubungkan
komputer diseluruh dunia sehingga terbentukruang maya jaringan komputer cyber space. Jaringan komputer secara sederhana dapat diartikan sebagai
hubungan fisik komputer dengan komputer lain melalui sebuah media. Fungsi dasar sebuah jaringan adalah agar dapat bertukar seumber daya atau piranti
file, printer, modem, fax, dan lain lain [13]. Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar disekolah, internet
harus mampu memberi dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
suatu kegiatan pembelajaran [14].
Mind Maple Lite adalah software template peta pikiran untuk mengetahui bagaimana perencanaan kegiatan dapat dilakukan dengan mind maple. Mind
Maple Lite dapat digunakan untuk membuat catatan kuliah, buku, dan diskusi. Mind maple memungkinkan untuk membuat struktur dan mengkategorikan
informasi visual, yang memungkinkan siswa untuk mempertahankan fokus pada detail serta gambaran yang lebih besar. Hal ini dapat membantu untuk
meningkatkan belajar dan pengalaman siswa. Gunakan panah, gambar, dan lampiran untuk menunjukkan hubungan dan memperkaya catatan siswa. [15].
Mind Maple Lite memungkinkan pengguna memulai sesuatu topik, dan seterusnya menambahkan pecahan dibawahnya dengan mudah dan cepat.
Berbagai jenis pilihan juga tersedia, seperti mengubah ukuran, mengubah warna, menambahkan bentuk, serta membuat kelompok topik tersendiri dan
sebagainya. Pengguna juga dapat menambahkan media seperti gambar pada peta pikiran yang dihasilkan melalui Mind Maple Lite.
6
3. Metode Penelitian