1654
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
3
rd
Economics Business Research Festival 13 November 2014
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penurunan kinerja penerimaan retribusi pelayanan pasar yang terjadi
wilayah Kabupaten Madiun.
1.1
Pertanyaan Penelitian
Mengapa terjadi penurunan kinerja penerimaan retribusi pelayanan pasar daerah di wilayah Kabupaten Madiun??
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya penurunan kinerja penerimaan retribusi pelayanan pasar daerah di wilayah Kabupaten Madiun.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi:
a. Pemerintah Kabupaten Madiun
Sebagai masukan dalam proses pengambilan kebijakan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sector retribusi pelayanan pasar.
b. Peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang pendapatan asli daerah dan manajemen kebijakan public.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pasal 1 ayat 5 menyebutkan
bahwa “Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang – undangan”. Artinya, otonomi daerah
memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi kebijakan
– kebijakan daerahnya sendiri dalam mencapai kemandirian daerah.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah daerah, pasal 1 ayat 8 menyebutkan bahwa
“Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia”. Untuk mendukung pelaksanaan Desentralisasi yang didasarkan atas penyerahan tugas oleh Pemerintah kepada Pemerintahan Daerah dengan memperhatikan stabilitas dan
keseimbangan fiskal, maka diberikan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Menurut Mardiasmo 2007:139, pelaksanan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal membawa konsekuensi bagi pemerintah daerah untuk lebih mandiri baik dari sistem
pembiayaan maupun dalam menentukan arah pembangunan daerah sesuai dengan prioritas dan kepentingan masyarakat daerah. Pemerintah Daerah harus mampu mengoptimalkan sumber
daya keuangan dari daerah dengan mengetahui potensi riil yang dimiliki daerahnya dan harus mampu menggali dan mengelola potensi pendapatan daerahnya sendiri.
1655
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
3
rd
Economics Business Research Festival 13 November 2014
2.3 Pendapatan Asli Daerah