Penelitian yang Relevan Kerangka berpikir

39 masa SMA akhir dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan. Perkembangan kognitif pada fase usia dewasa awal, dikemukakan oleh Schaie 1997 bahwa tahap-tahap kognitif Piaget menggambarkan peningkatan efisiensi dalam perolehan informasi yang baru. Sebagai contoh, pada masa dewasa awal terdapat perubahan dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang sudah diketahui, khususnya dalam hal penentuan karier dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pernikahan dan hidup berkeluarga.

B. Penelitian yang Relevan

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggali informasi dari penelitian - penelitian sebelumnya sabagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi dari buku-buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah. Skripsi yang ditulis oleh Dicky Zulqarnain tahun 2008 dengan judul “Tingkat Pemahaman Taktik dan Strategi Pemain Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta Dalam Bermain Sepakbola“. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM sepakbola UNY yang berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini 40 menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 30 pemain. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 4 pemain 13,3 mempunyai tingkat pemahaman dengan kategori sangat baik, sebanyak 26 pemain 86,7 mempunyai tingkat pemahaman dengan kategori baik, dan 0 pemain 0 mempunyai tingkat pemahaman dengan kategori sedang, rendah dan sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman taktik dan strategi pemain UKM Sepakbola UNY dalam bermain Sepakbola dengan kategoti baik.

C. Kerangka berpikir

Dari jabaran kajian teori, Peneliti mengidetifikasi masalah yang terjadi di dalam pembelajaran penjasorkes yakni tentang pemahaman peserta didik terhadap materi permainan bola besar. Pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Karena itu pemahaman sangat penting dimiliki oleh peserta didik agar tujuan dari proses pembelajaran penjasorkes. Dalam pembelajaran penjasores peserta didik tidak hanya bersenang- senang atau bermain sesuka merekan namun mereka harus memahami materi yang di ajarkan oleh guru. Dalam meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi permainan bola besar maka guru juga harus aktif menjelaskan secara jelas materi permainan bola besar dan berikan kesempatan siswa untuk menjelaskan sesuai pemahaman mereka tentang materi permainan bola besar. Pemahaman merupakan hal yang harus dimiliki oleh peserta didik, namun 41 peneliti belum mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi permainan bola besar yang sudah diberikan oleh guru dalam pembelajaran penjasorkes. Permainan bola besar juga memiliki manfaat untuk peserta didik karena didalam permainan bola besar ini mengandung nilai-nilai yang berguna meningkatkan ketrampilan afektif siswa seperti kerja sama, keujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri. 42 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian